Famous Boyfriend: Ujian Hari Pertama

56 38 2
                                    

•Happy Reading•

"Makin sedih aja, Rey, gue lihat-lihat, apa yang ganggu pikiran lo?" tanya Cessa pada Reyna yang sedang belajar di kelas untuk ujian hari ini.

"Bengong lo? Hey, astaga," ucap Cessa seraya menggoyangkan tubuh Reyna. Cessa sangat tau gimana tingkah Reyna ketika dia sedang pusing gara-gara ujian, tapi dari yang Cessa lihat temannya itu bukan mikirin ujiannya tapi ada hal lain yang mengganggu pikirannya.

Reyna masih diem aja walau Cessa menggoyangkan tubuhnya. Gadis itu melihat Cessa sebentar, setelah itu menghela nafas kasar seolah semua pikiran buruk terbuang bersama angin yang dia keluarkan.

"Mending lo balik aja ke kelas lo, bentar lagi pengawasnya datang," ucap Reyna mengusir Cessa.

Sebenernya, Cessa dan Reyna itu selalu pisah kelas ketika ujian dan sebelum ujian di mulai, Cessa pasti ke kelas Reyna dulu untuk belajar bersama.

Cessa melihat ke jam dinding yang menunjukkan pukul tujuh kurang lima menit. "Iya. Yaudah gue balik dulu, dan lo nggak usah banyak pikiran, pasti lo dapet nilai bagus. Santai aja, Rey," ujar Cessa sambil menata buku miliknya.

"Em. Lo juga," ucap Reyna seraya tersenyum manis.

"Tentu, kalau gue always santai dari dulu," ucap Cessa sambil menepuk bahu Reyna terlebih dahulu sebelum pergi dari kelas.

"Bye, Rey."

Reyna melihat kepergian Cessa dari kelasnya, tapi saat Cessa ada di depan pintu kelas, ekspresi Reyna berubah jadi muram, teringat kejadian di taman beberapa hari yang lalu saat dia bareng Mahen.

Ini yang Reyna takuti saat ujian, bukan karena soalnya tapi, karena Sean yang selalu satu ruangan dengannya. Dulu, hari-hari ujian adalah hari yang paling dia tunggu karena bisa satu kelas bareng sean, tapi dulu,tetaplah dulu, berbeda dengan sekarang.

Setelah tidak sengaja saling melihat satu sama lain, Reyna maupun Sean langsung melempar pandangan masing-masing. Seolah sedang musuhan, walaupun memang benar, tapi bukan musuhan fisik melainkan hati.

"Weh, Yan, ternyata lo duduk di sebelah gue dong, brodi," ucap Zero yang langsung merangkul Sean, dan menyuruhnya untuk duduk di kursi.

"Kirain, lo duduk sama Natha kayak tahun lalu," ucap Sean setelah duduk di samping Zero.

"Nggak. Gue nggak mau lagi duduk sama dia, jadi gue mohon-mohon sama guru buat nggak duduk sama Natha lagi," curhat Zero tak tau malu. Mungkin saking keselnya sama Natha, lagian sepupunya itu tidak pernah membantunya ketika ada soal susah.

"Terus ya, dia itu suka ngomong-ngomong sendiri saat jawab pertanyaan, gue jadi takut ...." ucap Zero yang tak henti-hentinya menceritakan soal Natha.

Sedangkan orang yang ada di sebelahnya ini malah sibuk melirik mantannya, tapi tidak berani menyapa bahkan menatap wajahnya, hanya sekedar lirik-lirik tipis yang berani dia lakuin.

Untuk kedua kalinya, tatapan mereka bertemu. Tidak seperti yang pertama, kini mereka malah asik memandangi wajah satu sama lain, hingga datang guru pengawas yang menyudahi aktivitas mereka.

"Jangan cuma lirik-lirikan dong, Yan. Nanti pas istirahat susul, dan jelasin apa yang terjadi," bisik Zero saat guru pengawas membacakan tata tertib ujian.

"Aneh lo, pantes nggak punya pacar," balas Sean seraya menendang kaki Zero di bawah kursi.

Zero mengaduh kesakitan, seraya membekap mulutnya supaya guru pengawas tidak mendengarnya. "Lo, tuh, yang aneh. Sial, sakit banget kaki gue."

Sean terkekeh kecil mendengar rintihan Zero, kemudian melirik Reyna yang juga sedang meliriknya.

•••

Famous BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang