•Happy Reading•
"Kak Xem udah pulang?!" tanya Reyna bahagia melihat sang kakak duduk di ruang tamu rumah mereka.
Xem yang sedang bermain ponsel cukup terkejut mendengar suara Reyna yang tiba-tiba masuk ke rumah tanpa mengucapkan salam terlebih dahulu.
"Salam dulu, Rey. Main masuk aja kamu ini," ucap Xem seraya meletakkan ponselnya di atas meja.
Reyna terkekeh ringan, dia senang karena melihat Xem ada di rumah. Karena biasanya, Xem jarang di rumah karena harus mengurus acara pernikahannya yang berada di luar negeri, juga bisnis yang dia jalani cukup membuat dia terlihat seperti orang sibuk.
"Assalamualaikum Kakakku tercinta. Apa kabar, Kak?" ucap Reyna yang duduk di samping Xem.
"Baik. Gimana kabar kamu? Saat Kakak pulang dulu, kamu kelihatan sedih banget karena putus sama Sean."
Ucapan Xem membuat Reyna membelalakkan matanya. Bagaimana Kakaknya itu tau? Padahal Reyna belum pernah cerita sama dia, karena Reyna sungkan ganggu waktu sang kakak.
"Saat kamu nangis-nangis sampai tertidur di pundak Elena, Kakak tau itu karena Kakak mampir sebentar," ucap Xem pada adiknya.
"Kenapa aku nggak tau?" tanya Reyna karena saat dia bangun, di kamarnya hanya ada Elena yang sedang main handphone dan temennya itu tidak bilang kalau Kakaknya pulang ke rumah.
"Tapi dulu, kakak harus ke perusahaan lagi. Maaf, ya," ucap Xem sambil mengelus rambut Reyna, sambil mengucapkan kata maaf.
Reyna mengangguk seperti anak kecil. "Aku boleh peluk Kakak?" tanya Reyna yang mendapat senyuman dari Xem.
Memang, satu-satunya saudara Reyna yang tidak terlalu dekat dengannya itu hanya Xem. Karena Xem jarang ada di rumah, dia menetap di luar negeri selama bertahun-tahun.
"Boleh dong, Rey."
Kedua Kakak adik itu berpelukan seperti orang yang sudah tidak bertemu selama bertahun-tahun. Tapi memang itu yang terjadi, saking jarangnya Xem di rumah.
"Kangen, ya, sama Kakak?" tanya Xem tersenyum sambil memeluk adiknya.
Reyna mengangguk kecil, dia mengeratkan pelukannya pada sang Kakak. "Kak Xem hebat banget ya," ucap Reyna tiba-tiba.
"Nggak, kok."
Saat Xem mau melepas pelukan Reyna, tapi gadis itu masih mengeratkan pelukannya. Hal itu membuat Xem merasa bersalah dengan adiknya ini karena sering tidak ada waktu buatnya.
"Kenapa, hm?" tanya Xem yang tidak mendapat jawaban dari Reyna, malah dia mendengar suara tangisan dari adiknya itu.
"Eh? Kamu nangis?" tanya Xem yang mengendurkan pelukan mereka untuk melihat wajah Reyna.
Xem menghapus air mata Reyna dari wajahnya. Reyna yang menangis membuat dia terkejut, karena Xem belum pernah lihat Reyna menangis saat bersamanya.
"Kak Xem hebat banget ya bisa tahan sama orang yang nggak Kakak suka," ucap Reyna setelah Xem menghapus air matanya.
Sekarang Xem mengerti kenapa adiknya itu tiba-tiba menangis. Karena waktunya sudah tiba ternyata, pantas saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Famous Boyfriend
Fiksi RemajaSetelah mengikuti lomba 'Prince and Princess sekolah', Sean dan Reyna menjadi pasangan yang manis dan romantis. Hubungan mereka sudah bertahan selama dua tahun, dan tinggal beberapa bulan lagi mereka akan lulus. Sifat Sean yang selalu memanjakan Rey...