•Happy Reading•
~Sifat yang kita miliki sekarang adalah hasil dari perjalanan yang kita lalui dulu~
Sudah satu minggu lebih setelah hubungan Reyna dan Sean berakhir. Sebagian besar memang tidak ada yang berubah dari Reyna, hanya semangatnya saja yang agak membudar.
Setelah kemarin Reyna dan Elena liburan berdua ke pantai Ancol dan curhat-curhat sedikit tentang hubungannya sama Sean, tapi hari ini Reyna harus pergi ke sekolah lagi karena hari libur telah berakhir.
"Rey, lo nggak bawa topi?" tanya Cessa yang mengeluarkan topinya, karena sebentar lagi upacara akan dilaksanakan.
"Bawa, kok," ucap Reyna seraya membuka tasnya.
Tapi setelah mengecek tasnya, Reyna tidak menemukan topinya sama sekali, padahal tadi malam dia sudah memasukkan topinya setelah Cessa memberi tau kalau besok ada upacara.
"Sial. Ternyata gue keluarin topi gue lagi buat masukin bekel dan nggak naruh topi gue ke tas." Setelah mengingat-ingat kejadian tadi pagi, ternyata Reyna lupa untuk memasukkan topinya lagi, karena terlalu semangat masukin bekel buatan Lian.
"Ada, Rey?" tanya Cessa sudah siap dengan topinya.
Reyna menggeleng. "Gue lupa bawa topi gue," ucapannya.
"Nggak apa, kita ke lapangan dulu. Nanti lo bilang aja kalau nggak bawa." Dengan cepat, Cessa menarik Rey buat keluar dan menyusul teman-temannya yang lain.
Sekarang mereka sudah berkumpul di lapangan. Di sana Reyna bisa melihat kalau tidak hanya dia yang tidak pakai topi dan atribut lengkap dan sebagian besarnya adalah anak laki.
"Sini, Rey." Cessa kembali menarik tangan Reyna agar berdiri di belakangnya.
Reyna mendongak menatap langit yang entah kenapa saat hari Senin itu pasti cerah. Dia teringat ketika dulu dia juga lupa bawa topi saat upacara hari Senin.
"CESSA! OH MY GOD, GUE NGGAK BAWA TOPI-"
"sstt, berisik, Rey," ucap Cessa seraya menaruh jari telunjuknya ke bibir Reyna.
Gadis itu mengangguk dan melepaskan jari Cessa dari bibirnya.
"Terus topi gue gimana?" tanya Reyna seraya menghentikan Cessa yang akan memakai topinya.
"Bilang aja sama Sean buat cariin lo topi cadangan," jawab Cessa.
Reyna memanyunkan bibirnya mendengar jawaban Cessa. "Tadi Sean bilang kalau dia sibuk ngurusin upacara ini."
"Chat aja dulu. Kalau dia udah selesai, pasti langsung baca pesan lo." Cessa berkata setelah siap dengan topi sekolahnya.
"Yuk, ke lapangan." Setelah selesai dengan topinya, Cessa menggandeng tangan Reyna yang kini sedang nge-chat Sean seperti ucapan Cessa.
Sekarang Cessa dan Reyna sedang asik mengobrol dengan teman sekelas mereka. Sampai Reyna tidak sadar kalau ada Sean di belakangnya.
"Kok bisa lupa bawa topi, hm?" Sean memakaikan topi yang dia pakai ke kepala Reyna.
"Astaga!! Kaget aku. Kok bisa ada di sini? Katanya kamu sibuk," ucap Reyna sambil memegangi dadanya karena terkejut.
Sean terkekeh kecil. "Aku nggak mau pacarku nanti dihukum gara-gara kelupaan bawa topi," ucap Sean seraya membenarkan topi yang tadi dia pasang di kepala Reyna.
Reyna hanya bisa diam saat Sean menata topi dan rambutnya. "Terus kamu pakai topi siapa?" tanya Reyna.
"Topi cadangan," ucap Sean dan setelah menata topi Reyna, dia berkata. "Selesai."
KAMU SEDANG MEMBACA
Famous Boyfriend
Teen FictionSetelah mengikuti lomba 'Prince and Princess sekolah', Sean dan Reyna menjadi pasangan yang manis dan romantis. Hubungan mereka sudah bertahan selama dua tahun, dan tinggal beberapa bulan lagi mereka akan lulus. Sifat Sean yang selalu memanjakan Rey...