"HAECHAN"
Teriakan ngeri semua orang membuat Haechan langsung menoleh kebelakang sebelum dengan cepat ia memundurkan tubuhnya. Mobil yang melaju kencang itu lewat tepat di depannya hanya dengan jarak kurang dari setengah meter.
Haechan masih terdiam seraya memegang dadanya yang berdebar kencang, rasanya ia hampir sulit bernafas karena terlalu terkejut. Tubuhnya sudah hampir terjatuh sebelum ia merasakan ada yang memeluk pinggangnya dengan erat.
"Kau baik-baik saja" bisik orang yang memeluknya, dengan sekuat tenaga Haechan berusaha untuk bernafas dengan normal. "Aku baik hyung" jawab Haechan seraya berusaha menormalkan ekspresinya, membuat Mark perlahan melepaskan pelukannya dari pinggang Haechan.
"HAECHAN, KAU BAIK-BAIK SAJA?" teriakan dari para penggemar Haechan membuat Haechan segera berbalik dan langsung tersenyum.
"AKU BAIK-BAIK SAJA, JANGAN KHAWATIR" jawab Haechan, "Hari semakin larut, kalian harus pulang jangan memaksakan diri berdiri di sini dalam cuaca dingin" lanjut Haechan tulus.
"NDE" jawab para penggemar.
Setelah menyapa penggemar sejenak, member dream lalu masuk ke dalam gedung agensi. Saat sudah sampai di lift pada akhirnya Haechan benar-benar terjatuh dan duduk.
"HAECHAN/HYUNG" pekik member dream saat melihat Haechan yang nampak lemas. "Gwenchana?" Tanya Renjun dan Haechan pun hanya mengangguk seraya menutup matanya.
Dengan sigap Jeno langsung menaikan Haechan ke punggungnya, "tahan sebentar okey, apa kau ada bawa obatmu?" Tanya Jeno dan Haechan pun menggelengkan kepalanya dengan pelan.
"Aku akan minta hyungdeul mengantarkan obat Haechan kemari" ujar Mark seraya menghubungi Taeyong.
Haechan masih berbaring beralaskan paha Jeno, sejak masuk ke ruang latihan ia hanya diam saja berusaha untuk menetralkan jantungnya yang terus berdegup dengan sangat kencang.
Sedangkan member dream duduk di sekitar dan diam pula, selain Jeno yang mengelus kepala Haechan dengan sayang, ada Renjun yang memijat tangan kanan Haechan, dan Chenle di kiri.
Brak
Pintu ruang latihan terbuka dan tak lama terlihat sosok Yuta yang datang, "obatnya" ujar Yuta yang membuat Haechan membuka matanya. Dalam diam ia menerima obatnya dan meminumnya.
"Kita latihan tanpa Haechan, dan lebih baik ia pulang dan beristirahat saja" ujar pelatih dream.
"Mianhe" ujar Haechan dengan nada lirih.
Jisung memeluk Haechan dengan lembut, "hyung kau tidak salah, tidak apa-apa hanya latihan kau pulang saja dan beristirahatlah" ucap Jisung berusaha menghibur Haechan.
"Pulang dengan hyung saja" ajak Yuta.
Melihat wajah murung Haechan, Jaemin langsung berdiri di depan Haechan dan mencium bibir Haechan. Perlakuan Jaemin membuat Haechan terkejut setengah mati apalagi dengan pelatih mereka kini yang tengah menatap pemandangan tadi dengan mulut terbuka.
Plak
"JAEMIN" pekik Haechan seraya mengkode Jaemin untuk melihat pelatih mereka.
"Oh sedang apa kau disini hyung" sahut Jaemin santai yang membuat pelatih dream salah tingkah, dengan bingung ia menatap kesana kemari sebelum berjalan pergi, "aku akan kembali sepuluh menit lagi" sahut pelatih dream sebelum berjalan pergi.
"NA JAEMIN" panggil Haechan penuh penekanan.
"Nde chagiya" sahut Jaemin dengan nada imut yang membuat amarah Haechan hilang begitu saja.
"Aish, kau ini" sahut Haechan dengan nada jengkel.
"Pulang saja tidak apa-apa, kau masih bisa ikut latihan lagi besok" ujar Jaemin yang membuat Haechan mengangguk.
![](https://img.wattpad.com/cover/343670995-288-k203311.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Relationship
FanfictionHaechan tahu ia tidak menawan, wajahnya tidak setampan Taeyong atau Jaemin, atau mungkin mempesona seperti Winwin, Renjun atau Yuta. Tapi apa ia tidak pantas dicintai, kenapa setiap orang yang ia cintai selalu meninggalkannya ! Apakah ada seseorang...