Haechan melangkah pelan memasuki kamar Yuta, sedangkan di belakangnya Yuta menutup pintu sebelum menguncinya. Agar nantinya kegiatan diantara mereka tidak akan ada yang mengganggu.
Haechan sedikit berjengit kaget saat perutnya di peluk dari belakang. Ia tidak berani menoleh pada Yuta yang kini sedang menumpuhkan kepalanya di bahu Haechan.
"Masih belum terlambat untuk lari sayang, karena jika aku sudah mulai maka aku tidak akan berhenti meski kau memohon sekalipun" bisik Yuta seraya menghirup aroma shampo di rambut Haechan.
"Aku.... tidak ingin lari" jawab Haechan mencicit pelan.
Yuta tersenyum sebelum akhirnya membalik badan Haechan, dengan sayang ia menatap Haechan sebelum mencium pipi Haechan dengan lembut. "Hyung tidak akan mengecewakan mu" ujar Yuta sebelum menempelkan bibirnya dan bibir Haechan.
Perlahan namun pasti, ciuman lembut itu mulai menjadi lebih agresive, Yuta mulai dengan mengulum bibir atas Haechan secara perlahan dan lembut. Haechan sedikit terkejut saat tangan kanan Yuta berpindah ke wajahnya, mencengkram kedua pipi Haechan hingga mulut lelaki manis itu terbuka paksa. Sepasang mata Haechan itu terpejam rapat. Tak ingin membuang banyak waktu, Yuta segera memasukkan lidahnya kedalam mulut Haechan yang terbuka.
"Nngghhh... unhh.. mmhhh.." desahan Haechan terdengar kala lidahnya dihisap dengan kuat oleh Yuta, bahkan setiap langit-langit mulutnya dan juga giginya dibelai sensual oleh lidah lelaki Jepang itu. Desahan Haechan membuat Yuta semakin bersemangat, hingga satu tangannya memeluk pinggang Haechan semakin erat.
Namun yang membuat Yuta tertegun adalah tangan Haechan yang mulai melepaskan kancing-kancing kemeja Yuta disaat mereka masih berciuman. Senyum samar tercetak dibibir Yuta kala merasakan tangan Haechan yang membelai tubuh bagian depannya.
"Sepertinya maknae Ilichil ini tidak sepolos yang ia kira" batin Yuta, namun sebuah pemikiran membuat Yuta berhenti dari apa yang diperbuatnya.
Haechan berdiri gugup menatap pada Yuta yang kini tengah menatapnya dengan intens, "kau pernah melakukannya?" Tanya Yuta yang langsung membuat Haechan menggelengkan kepalanya dengan cepat.
"Ini yang pertama untukku hyung sungguh" jawab Haechan cepat namun matanya nampak bergerak dengan gelisah, "tapi aku pernah menonton video sex lelaki dengan lelaki dari laptop Taeyong hyung" lanjut Haechan dengan suara pelan.
Yuta terkekeh kecil mendengarnya, bukan ia marah jika Haechan pernah melakukannya. Hanya saja orang-orang yang sebelumnya menjadi pacar Haechan benar-benar tidak pantas dengan Haechan karena itu Yuta khawatir tadi.
"Anak nakal kau berani menontonnya" ujar Yuta dengan nada gemas sembari menjilat daun telinga Haechan hingga membuat tubuh Haechan tersentak.
Haechan hanya menundukkan kepalanya, namun Yuta sudah melepaskan kemejanya serta membuangnya begitu saja. Yuta lalu mengangkat kepala Haechan untuk menatapnya, sebelum memagut bibir Haechan lagi.
Yuta menuntun Haechan berjalan mundur seraya dengan posisi mereka yang masih saling berciuman. Tangan Haechan yang memeluk punggung telanjang Yuta juga tidak hanya diam, sesekali tangan Haechan akan membelai punggung Yuta dengan lembut.
Bruk
Haechan terbaring di ranjang Yuta dengan Yuta yang ada diatasnya, Yuta bangkit sedikit dan menumpuhkan tubuhnya diatas kedua sikunya.
Cup
Kening Haechan dikecup lembut membuat Haechan tersenyum seraya menutup matanya.
Cup-Cup
Lalu kedua mata Haechan yang tertutup di kecup cepat oleh Yuta.
Cup
Hidung Haechan tidak luput dari bibir Yuta, kecupan singkat diberikan di kedua pipi Haechan. Haechan membuka matanya untuk melihat pada Yuta yang tengah tersenyum sebelum kembali memagut bibir Haechan.
![](https://img.wattpad.com/cover/343670995-288-k203311.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Relationship
FanficHaechan tahu ia tidak menawan, wajahnya tidak setampan Taeyong atau Jaemin, atau mungkin mempesona seperti Winwin, Renjun atau Yuta. Tapi apa ia tidak pantas dicintai, kenapa setiap orang yang ia cintai selalu meninggalkannya ! Apakah ada seseorang...