Part 27

3.7K 455 41
                                    

Haechan menatap tampilan dirinya di cermin, "kau terlihat luar biasa" sebuah suara membuat Haechan berbalik hanya untuk menemukan Jihoon dan bibinya tengah berdiri dan memandangnya dengan tatapan penuh kasih sayang.

"Hyung, Imo kalian datang" pekik Haechan dengan nada bahagia.

"Pertanyaan apa itu? Tentu saja kami akan datang" jawab Jihoon seraya memeluk Haechan dengan erat.

Setelahnya eomma Jihoon yang melakukannya, "kita baru bertemu, belum menghabiskan begitu banyak waktu tapi kau sudah akan menjadi pasangan orang lain" ujar eomma Jihoon dengan nada sedih.

"Eomma jangan buat ia menangis, pernikahan bisa terlambat kalau sampai riasan Haechan hancur" ujar Jihoon memperingatkan.

Plak

"Astaga, kami sedang dalam suasana haru kau melah merusaknya" sahut sang ibu setelah memukul lengan Jihoon.

Haechan tertawa pelan melihat interaksi keduanya, "Haechan" panggil Jihoon seraya menatap Haechan dalam. "Maaf karena pernikahan mu tergesa-gesa begini, dan kau tidak bisa mengundang banyak orang" ujar Jihoon dengan nada menyesal.

Haechan menggelengkan kepalanya dan menatap Jihoon dengan senyum bahagia di wajahnya, "aku tidak perlu semua itu, asal mereka bisa menyayangi dan menghargai ku seumur hidup maka itu cukup" jawab Haechan yang membuat Jihoon dan bibinya tersenyum lega.

'Pernikahan akan dimulai, kalian para wanita berhenti berlama-lama" ucapan appa Jihoon membuat Jihoon dan Haechan menatap lelaki itu dengan tajam.

"Aku ini laki-laki appa/samchon" sahut Jihoon dan Haechan bersamaan.

Plak

"Berani sekali kau menggoda mereka" ujar eomma Jihoon seraya ikut menatap tajam suaminya membuat Jihoon dan Haechan tersenyum senang. "kalau sampai wajah pengantin dan pengiringnya jelek bagaimana, nanti kedua putriku tidak laku lagi" lanjutan dari kata-kata eomma Jihoon membuat Jihoon dan Haechan menatap malas keduanya yang sudah tertawa terbahak-bahak.

Pernikahan Haechan pertama dengan Winwin, baru setelahnya dengan Jaemin. Jaemin lelaki itu hanya di dampingi oleh ayah ibunya. Tanpa ada saudara yang lainnya, membuat Haechan sedikit khawatir bahwa banyak keluarga besar Jaemin yang nantinya tidak akan suka dengannya.

********

Eomma Jaemin memegang tangan Haechan dan menatapnya dengan sayang, "eomma senang, karena sekarang kau sudah menjadi bagian dari keluarga Na" ujar wanita itu dengan wajah haru.

"Terima kasih karena mau menerima Haechan" ujar Haechan yang membuat ibu Jaemin langsung menatapnya dengan tajam, "eomma tidak suka cara bicaramu, jangan sering menunduk Haechan kau harus tahu bahwa kau lebih tinggi dari itu" nasehat eomma Jaemin yang membuat Haechan terdiam, tanpa sadar ia menoleh untuk mencari keberadaan Jaemin yang sedang berdiri di samping Winwin. Lelaki itu mengangkat gelas winenya pada Haechan seraya tersenyum lembut.

"Aku tahu eomma" jawab Haechan yang membuat wajah eomma Jaemin menjadi lebih baik.

Keduanya lalu terdiam seraya menikmati sajian yang ada, "maaf karena Halmeoni Jaemin tidak datang, ia sedang dalam kondisi tidak sehat" ujar eomma Jaemin.

"Tidak apa-apa eomma" jawab Haechan pelan.

Eomma Jaemin tiba-tiba mendekat pada Haechan dan berbisik, "malam ini kau akan melayani siapa, keduanya atau salah satu?" Tanya eomma Jaemin penasaran.

Crazy Relationship Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang