Jaemin tersenyum menatap pada Winwin, "Kau duluan hyung, aku akan menggunakan mulutnya untuk pemanasan" jawab Jaemin seraya menatap Haechan meminta ijin.
Haechan setengah bangkit untuk membantu Jaemin membuka celananya, ia baru akan memasukkan milik Jaemin ke dalam mulutnya sebelum kepalanya terjatuh lagi ke ranjang saat di bawah sana Winwin ternyata sudah mulai memasukan miliknya.
"Aakkhhh" desah Haechan dengan mata terpejam, namun saat ia merasakan sesuatu di dekat mulutnya ia membukanya dan langsung memasukkan milik Jaemin ke dalam mulutnya.
Ketiga lelaki itu mendesis kenikmatan, tubuh Haechan bergetar nikmat saat merasakan titik di dalam tubuhnya terus di tabrak oleh milik Winwin, bahkan jari-jari kakinya menekuk sempurna saat merasakan setiap rangsangan yang diberikan oleh Winwin.
"Mmmmmhhh..leeebbiih daalaam ge...leebbihh dalaaam aakkhhh...." Rintih Haechan meminta saat Jaemin memilih mengeluarkan miliknya dari mulut Haechan, Jaemin memang tidak mau keluar di mulut Haechan.
"Hm, as your wish honey" jawab Winwin seraya menaikan satu kaki Haechan ke pundaknya, ia mempercepat tempo permainannya saat merasakan miliknya juga sudah akan keluar.
"Aaakkkhhh-ge-hummm-Winwin ge-Aaakkkh" desah Haechan susah payah, tangan Haechan mencengkeram sisi bantal saat akhirnya ia benar-benar akan keluar.
"AAKKHHH" desah Haechan keras, tak lama Winwin pun menyusul ia mengeluarkan semuanya di dalam lubang Haechan, baru setelah itu ia keluarkan miliknya.
"Ehmmm" Haechan mendesah lirih saat milik Winwin keluar dari lubangnya.
Bruk
Tubuh Winwin tiba-tiba ambruk dan menimpa tubuh Haechan. "Gomawo chagi" bisik Winwin di telinga Haechan sebelum memagut bibir Haechan dengan lembut. Setelahnya Winwin beranjak dari atas tubuh Haechan dan berpindah duduk.
Jaemin kini memposisikan diri di sela kaki Haechan seraya menarik tubuh Haechan agar duduk, sedangkan Winwin sudah duduk di belakang Haechan dan menyandarkan punggung Haechan di dada Winwin.
Karena area lubang Haechan sangat becek, tanpa kesulitan Jaemin memasukan miliknya. "Siap untuk selanjutnya chagi" tanya Jaemin yang hanya dibalas Haechan dengan senyum menggoda.
"Aakhh-akkkhh-qkkhhh" desahan Haechan mengalun pelan saat Jaemin mulai memaju mundurkan miliknya dalam lubang Haechan. Sedangkan Winwin ikut bermain dengan mencubit pelan pucuk dada Haechan serta mulutnya kini tengah sibuk menjilati daun telinga Haechan.
Jaemin meremas kedua bongkahan pantat Haechan seraya ia memaju mundurkan miliknya. Kedua kaki Haechan dilipat keatas hingga bagian bawahnya terlihat sangat jelas.
"Aanngh-Jaeminahhh-aaahh-cepp-pat" pinta Haechan tidak sabar, membuat Jaemin menaikkan tempo permainannya.
"Aaakkhh-aaaahhh-aaahh-Jaeminn- Aaaakkkhhh" desah Haechan saat ia akhirnya keluar kembali.
"Hm,..ehm...ehmmm" Haechan mengerang pelan saat bibirnya kembali di pagut oleh Winwin dari belakang, tubuhnya bergetar pelan menikmati proses keluarnya yang kesekian kalinya.
Namun di bawah sana Jaemin hanya menunggu sebentar saat Haechan keluar, setelahnya ia kembali menyodok lubang Haechan dengan cepat. Jaemin juga sudah akan keluar juga, "Heeeem-aaakkhhh-oohh" desah Haechan pelan saat miliknya juga dimanja oleh Jaemin.
Jika tubuhnya terus di ransang seperti ini, maka bisa-bisa Haechan akan keluar lagi. Gila! Dalam satu kali permainan berapa kali ia sudah keluar. "Angghh-aaaahh-Jaem- haaah-terruss-ooohh" mata Haechan menutup erat, tangannya mencengkeram lengan Winwin dengan kuat sampai-sampai ia mencakar lengan Winwin saat kakinya sudah menekuk dengan punggungnya yang melengkung keatas.

KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Relationship
Fiksi PenggemarHaechan tahu ia tidak menawan, wajahnya tidak setampan Taeyong atau Jaemin, atau mungkin mempesona seperti Winwin, Renjun atau Yuta. Tapi apa ia tidak pantas dicintai, kenapa setiap orang yang ia cintai selalu meninggalkannya ! Apakah ada seseorang...