Lokasi member Ilichil melakukan syuting masih begitu ramai meski malam sudah semakin larut. Bahkan Haechan sudah tertidur pulas di tengah-tengah break syuting, maklum saja sudah sebulan ini jadwalnya menjadi tidak karuan, karena harus melakukan aktivitas di dua grup bersama dengan Mark. Doyoung yang melihatnya pun langsung mengambil selimut kecil yang ada di sisi kaki Haechan, dan menyelimuti Haechan dengan selimut tersebut.
"Kau pasti lelah sekali ya" bisik Doyoung seraya mengelus kepala Haechan pelan.
"Doyoung-ssi, apa Haechan-ssi tidur" ujar salah seorang staf dan Doyoung pun mengangguk membenarkan.
"Lima menit lagi waktunya dia, bisa kau bangunkan" ujar staf tersebut yang di angguki pasrah oleh Doyoung, saat staf itu pergi Doyoung memandang Haechan dengan sendu sebelum menepuk lengan Haechan pelan.
"Hyung, sudah mulai ya?" Tanya Haechan seraya bangkit dari posisi tidurnya.
Doyoung mengangguk, "giliranmu lima menit lagi" jawab Doyoung seraya merapikan rambut Haechan.
"Oh okey" jawab Haechan sebelum langsung turun dari posisi duduknya, "aku bersiap dan merapikan penampilan ku dulu ya hyung" pamit Haechan sebelum berjalan menjauh dari Doyoung sedangkan Doyoung hanya bisa melihat punggung Haechan dengan tatapan sendu.
"Kau kenapa, terlihat sedih begitu?" Tanya manager Ilichil. "Apa Haechan ada waktu libur?" Tanya Doyoung yang membuat manager Ilichil mencari keberadaan Haechan sebelum menatap Doyoung kembali.
"Kau tahu kan dia aktif di dua grup, kalau tidak ada dengan Ilichil tentu saja ia punya jadwal dengan Dream" jawab manager Ilichil yang membuat Doyoung menghela nafasnya dalam.
Doyoung lalu berdiri dan mendekati Haechan yang tengah menunggu gilirannya, dengan tiba-tiba ia raih kepala Haechan dan mengecupnya dengan lembut. "Hm" sahut Haechan bingung.
"Semangat" ujar Doyoung sebelum berjalan pergi, sedangkan salah satu staf yang sejak tadi berdiri di samping Haechan sudah memekik gemas karena melihat perlakuan Doyoung.
"Doyoung sering begitu padamu?" Tanya salah seorang staf dan Haechan pun hanya mengangguk kaku, bukan sering sih hanya saja lelaki itu memang selain menggodanya dan mengajaknya berkelahi kadang-kadang juga bersikap sangat manis padanya.
"AH.... DOYHYUCK" teriak staf tersebut dengan nada girang yang sempat membuat Haechan terkejut.
********
Jihoon menatap bingung pada eommanya yang tiba-tiba pulang dengan muka lesu. "Eomma kenapa?" Tanya Jihoon pada ibunya yang sudah duduk di sofa ruang santai keluarganya, padahal saat berangkat tadi ibunya cukup bersemangat karena harus menemui teman-temannya untuk membagi undangan pernikahan dirinya.
"Jihoon-ah, Doyeon mendesak untuk membawa Haechan kembali ke rumah utama keluarga Lee" ujar sang ibu yang membuat Jihoon terdiam.
"Apa yang mau dilakukan oleh lelaki gila itu?" Tanya Jihoon dengan nada sinis.
"Dia ingin mengambil tanggung jawab dan menjadi wali dari Haechan" jawab eomma Jihoon.
"MWO" Teriak Jihoon keras, "apa dia ingin mengendalikan Haechan, jadi dengan begitu ia bisa mengambil alih perusahaan tanpa perlu khawatir akan apapun" ujar Jihoon yang dijawab anggukan pelan oleh eomma Jihoon.
"Seenaknya saja, tidak akan aku biarkan" sahut Jihoon sebelum menghubungi seseorang.
"Halo, kita perlu bertemu" ujar Jihoon.
"Siapa yang kau hubungi?" Tanya eomma Jihoon penasaran.
"Orang yang akan membantu Haechan tentu saja" jawab Jihoon, "kukira selama sebulan ini lelaki tua itu sudah tidak akan menggangu Haechan, tapi orang licik selamanya akan menjadi orang licik" ujar Jihoon dengan nada sinis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Relationship
Hayran KurguHaechan tahu ia tidak menawan, wajahnya tidak setampan Taeyong atau Jaemin, atau mungkin mempesona seperti Winwin, Renjun atau Yuta. Tapi apa ia tidak pantas dicintai, kenapa setiap orang yang ia cintai selalu meninggalkannya ! Apakah ada seseorang...