Halaman luas dan hijau adalah apa yang dilihat oleh Haechan pertama kalinya saat ia sampai di tempat yang kata Winwin adalah rumah keluarganya. Sambil meneguk ludahnya kasar Haechan melihat sepanjang apa halaman rumah tersebut.
"Ini istana ya hyung, besar sekali" ujar Haechan dengan nada kagum.
Winwin tersenyum seraya merangkul pundak Haechan, "ini rumah keluarga besarku, kedepannya kau dan aku akan sering kemari untuk mengunjungi mereka" jawab Winwin.
"Wow, aku tidak tahu kalau kau begitu kaya" ujar Haechan dengan nada kagum. "Kau aneh dengan semua ini namun ingin menikah denganku" bisik Haechan pelan.
"Apa?" Tanya Winwin yang memang tidak mendengar ucapan Haechan, karena sedang berbicara dengan supir pribadinya namun berbeda dengan Jaemin yang kini justru menatap Haechan dengan tatapan marah.
Benar semua yang Winwin tunjukan padanya dalam beberapa jam ini berhasil membuatnya kagum namun juga merasa rendah diri. Ia terbangun di atas pesawat jet pribadi, lalu lanjut dengan helikopter untuk sampai di sebuah pulau pribadi katanya, dari tempat helipad mereka telah di jemput sebuah mobil mewah, dan kini sebuah bangunan kastil megah.
Melihat penampilan Winwin yang luar biasa dengan dirinya yang hanya memakai baju tidur membuat Haechan tanpa sadar meremas tangannya dengan kuat.
Grep
Namun tiba-tiba tangan Haechan di genggam oleh Jaemin, "singkirkan pikiran-pikiran aneh dalam otakmu" ujar Jaemin penuh peringatan, yang membuat Haechan menghela nafasnya pelan.
"Kenapa? Kau tidak nyaman akan sesuatu?" Tanya Winwin seraya menatap Haechan dengan raut wajah khawatir. Haechan dengan cepat menggelengkan kepalanya, "tidak ada kok hyung" jawab Haechan cepat.
Cup
Winwin mengecup bibir Haechan sekilas, "tidak apa, semua akan baik-baik saja" ujar Winwin yang membuat Haechan mengangguk pelan.
"Semoga" batin Haechan.
Tidak lama setelahnya mereka benar-benar sampai di pintu utama kediaman keluarga Winwin. Haechan benar-benar malu saat di tatap banyak orang dengan penampilannya kini, baju tidur dengan muka yang baru bangun tidur.
Mama Winwin yang melihat penampilan lucu Haechan hanya dapat tersenyum tertahan, "putramu menculiknya kemari" ujar papa Winwin dengan nada berbisik.
"Apa ini, penampilan seperti apa yang kau pakai saat menemui calon mertuamu" ujar sebuah suara yang berdiri samping mama Winwin.
Membuat Haechan yang tadinya gugup kini langsung terdiam dan menatap penampilannya. Winwin yang marah baru akan berbicara, "Bajuku ini sopan kok bibi, apa ada yang salah dengan penampilan ku?" Tanya Haechan dengan nada polos.
Winwin, mamanya, papanya serta Jaemin langsung menggelengkan kepala mereka, "ini bagus sayang, kau terlihat sangat imut dengan penampilan ini" jawab mama Winwin seraya memeluk Haechan dengan sayang.
Bibi Winwin menatap pada kakak iparnya dengan pandangan tidak percaya, "tapi dia..."
"DIAM, KAU TIDAK DIIJINKAN UNTUK BICARA" sahut mama Winwin dengan nada galak yang membuat Haechan terkejut, ia sampai mengelus dadanya karena saking kerasnya suara mama Winwin.
Mama Winwin berbalik dan melihat Haechan yang menatapnya dengan wajah terkejut, "lihat kau menakuti calon menantuku" tuduh mama Winwin yang membuat adik iparnya terkejut, jelas anak itu kaget karena suaranya kenapa dia yang disalahkan.
"Ayo, mama akan perkenalkan kau dengan kakek Winwin" ajak Mama Winwin, ya di tempat sebesar ini sebenarnya keluarga besar yang dikatakan oleh Winwin hanya kakek, dan kedua orang tuanya. Sedangkan yang dari tadi mencela Haechan adalah, adik ipar mama Winwin, istri dari adik lelaki mama Winwin. Sedangkan papa Winwin tidak punya saudara karena dia anak tunggal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Relationship
FanficHaechan tahu ia tidak menawan, wajahnya tidak setampan Taeyong atau Jaemin, atau mungkin mempesona seperti Winwin, Renjun atau Yuta. Tapi apa ia tidak pantas dicintai, kenapa setiap orang yang ia cintai selalu meninggalkannya ! Apakah ada seseorang...