35c

2.2K 343 39
                                    

Sudah ditolong, malah dicelakai, itulah yang Adnan pikirkan atas situasinya kini. Semestinya dia menolak telepon yang masuk dari Yuniza tadi sore. Bahkan lebih baik jika nomor gadis itu dia blok sekalian. Maka kekacauan ini tidak harus sampai di telinganya. Kesalahpahaman yang terlalu melebar sampai dia keheranan.

"Bagaimana Mas Adnan mau bertanggung jawab?"

Pertanyaan Tri menyentak Adnan. Pria itu mengamati orang-orang dalam ruang VIP restoran yang mereka tempati. Yuniza masih menangis dan kakaknya, Yessy, duduk dengan muka ingin melahapnya hidup-hidup.

"Maaf, Bu. Saya harus meluruskan kesalahpahaman ini. Saya dan Yuniza hanya makan di hotel." Adnan tidak sanggup lagi mendengarkan kegilaan ini.

"Ninis sudah mengaku kalian berhubungan badan. Mas Adnan, saya tahu laki-laki biasanya nggak mau bertanggung jawab kalau pihak perempuan nggak hamil. Tolong gunakan hati nurani kamu, anak saya ini sudah kamu ambil kegadisannya. Ibu mana yang nggak terluka? Saya ngemis tanggung jawab begini karena nggak mau anak saya kehilangan masa depannya. Kalo Mas Adnan cinta sama Ninis, saya ikhlaskan kalian bersama. Jangan buang Ninis setelah ketahuan."

Kepala Adnan serasa dihantam palu berkali-kali. Dia tidak mempersiapkan diri untuk jebakan semacam ini. "Saya akan tanggung jawab kalau saya benar meniduri anak Bu Tri. Bagaimana kalau sebaliknya? Saya tidak memiliki hubungan yang sampai bisa berhubungan badan dengan Yuniza. Apa yang Ibu tuduhkan itu keliru. Sebaiknya kita melakukan pemeriksaan apa benar saya sudah meniduri Yuniza. Toh kejadiannya masih tadi pagi."

Yuniza berdiri dari kursinya. "Mas pikir aku tidur sama semua laki-laki yang aku temui? Yang pertama buat aku itu Mas dan nggak ada yang lain. Aku nggak pernah dan nggak akan selingkuh. Aku tahu Mas nggak pernah mikir serius tentang aku, tapi aku benar-benar serius sama Mas Adnan."

Adnan dibuat melongo akan kemampuan Yuniza bersandiwara. Gadis itu lihai memainkan peran dengan air mata dan suara bergetar yang bisa menipu siapa saja yang tak tahu. Namun Adnan tahu gadis itu tengah memainkan sesuatu dengan dia sebagai targetnya.

"Jangan bicara omong kosong," kata Adnan. Dia berbicara tegas dan serius.

"Mas mau menyudahi hubungan kita, kan? Makanya Mas nggak mau bertanggung jawab? Kalau aku hamil, baru Mas mau tanggung jawab. Begitu?" Yuniza tambah meledak.

"Kamu berbicara omong kosong. Nggak ada yang perlu dipertanggungjawabkan di sini. Sebaiknya kamu jujur ke orang tua kamu sebelum masalahnya tambah besar." Adnan mencoba memberikan nasihat dan berharap Yuniza akan menghentikan kebohongan ini. Jika ternyata Yuniza beserta ibu dan kakaknya sama-sama mengerjainya, Adnan akan lebih bersyukur jika mereka menghentikannya di sini. Sabar bukanlah sesuatu yang mudah digenggam oleh pria yang dipojokan oleh kata tanggung jawab.

"Masalah ini belum membesar karena aku belum hamil anak Mas Adnan. Begitu, kan?" Yuniza masih bersikeras.

Adnan mendesah. Dia tidak cukup memiliki kesabaran di sini. Perhatiannya beralih ke Tri. "Pertanggung jawaban apa yang Ibu minta dari saya?"

Tri agak terkejut, tetapi rona wajahnya cepat berganti bahagia dan lega. "Saya ingin Mas Adnan menikah dengan Yuniza."

"Apa Ibu tidak akan menyesal? Anak Ibu nggak tidur sama saya. Selain itu dia masih muda, saya sudah duda. Anak saya ada tiga dan yang paling besar usianya hanya terpaut beberapa tahun dengan Yuniza. Apa Ibu Tri bisa menerima keluarga yang seperti itu?" Adnan mengepalkan kedua tangan di atas pangkuan.

"Daripada kalian terus berhubungan di belakang, Ibu lebih rela menikahkan Yuniza." Tri menangis. Dia mengeluarkan sapu tangan dari tasnya dan membekap mulutnya.

Adnan iba pada perempuan itu. Tri telah keliru mengenali putrinya. Yuniza tidak sepolos yang tampak. Gadis itu adalah otak dari permainan yang mengerikan. Yessy menatapnya lurus. Adnan menatap balik tak kalah serius. Dia ingin tahu apa yang akan diungkap kakak perempuan Yuniza itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 26 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Grapefruit & RosemaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang