🥀Part 10 : Acara tahunan 🥀

15 3 0
                                    

Kamar Aodina.

Saat ini Aodina sedang di persiapkan untuk acara  tahunan di Kerajaan Skyllar. Aodina pun mulai merasa pegal, sedari tadi ia hanya duduk dan membiarkan para pelayan merasa wajahnya dan juga menata rambutnya.

Lama kelamaan ia pun merasa kesal, karena ia sudah satu jam lebih di dandani. "Ema apakah sudah selesai?" tanya Aodina dengan lesu. Ema pun hanya bisa terkekeh geli melihat wajah Aodina yang terlihat tertekan.

Melihat Ema yang sedang menertawakan dirinya membuat Aodina mengerucutkan bibirnya. "Sudah selesai" ucap salah satu pelayan yang tadi merias wajahnya. 'Akhirnya' ucap batinnya bersorak gembira.

Aodina pun langsung berdiri dan meregangkan otot-otot tubuhnya yang terasa pegal. Namun, Ema langsung menatap nya tajam. "Jangan seperti itu princess, nanti dandanannya bisa rusak!" ucap Ema.

Aodina hanya memutar bola matanya malas, kenapa juga Ema terus melarang nya ini itu. Tadinya ia akan merasa senang menjadi seorang princess di sebuah kerajaan. Karena semua keinginan nya pasti akan di kabulkan.

Namun seperti nya ia harus menarik ucapan nya itu. Menjadi seorang putri disebuah kerajaan sangat tidak menyenangkan. Segala tindakan dan perilaku nya harus sopan. Tidak boleh melakukan hal ini dan hal itu.

Huft, kapan dirinya bisa kembali ke tubuh aslinya. Ia rindu keluarga nya, dan juga dunianya dulu. Apakah ia bisa kembali lagi kedunia aslinya, atau kah ia akan terjebak selamanya di dunia ini.

Namun pikiran nya langsung buyar karena teriakan dari Ema. "Ada apa?" tanya Aodina malas. Rasanya ia sudah tidak mood. "Cepat anda sudah di tunggu oleh King dan Queen!" ucap Ema yang langsung menarik tangan Aodina.

Aodina pun hanya bisa mengikuti langkah kaki Ema. Ketika sudah dekat dengan King dan Queen, Ema melepaskan cekalan tangan nya. Ia langsung membungkukkan badannya diikuti oleh Aodina. Meski terlihat kaku, namun Aodina tetap membungkukkan badan nya.

Sementara kedua orang tua Aodina tidak masalah. Mereka pikir jika hilang ingatan Aodina berpengaruh juga pada ingatan dirinya tentang hal tata krama.

Queen merasa bingung ketika melihat raut wajah anak nya yang terlihat tidak bersemangat. "Aodina ada apa, mengapa kamu terlihat tidak bersemangat?" tanya Queen. "Apa kamu sedang sakit?" tanyanya setelah beberapa terdiam.

Aodina pun langsung menggelengkan kepalanya. "Aku tidak apa" jawab Aodina singkat. Queen pun hanya menganggukkan kepalanya mencoba mempercayai ucapan Aodina.

Tidak lama terdengar suara langkah kaki kuda yang mendekat. Kedua kereta kuda yang terlihat mewah dan terdapat lambang kerajaan Skyllar berhenti tepat di hadapan mereka.

Aodina pun dibuat terpesona dengan mewahnya kereta kuda dihapannya saat ini. Aodina masuk kedalam kereta kedua dengan di temani oleh pelayan nya. Sementara kedua orang tuanya menaiki kereta kuda yang berada di hadapannya.

Kereta kuda pun mulai melaju, Aodina dengan gembira melihat kesekelilingnya. 'Jadi begini rasanya menaiki kereta kuda' ucap Aodina. Ia pun melihat rumah para rakyat di kerajaan Skyllar. Rumah mereka terlihat klasik, tidak seperti di dunia nya dulu.

Para rakyat pun berbaris memberikan penghormatan ketika melihat kereta kuda dengan lambang kerajaan Skyllar. Pelayan Aodina pun membuka jendela yang berada di kereta kuda itu.

Aodina pun langsung melambaikan tangan nya kepada para rakyat dan tersenyum dengan lebarnya. Para rakyat merasa bingung karena Princess Aodina yang mereka tahu terkenal dingin dan arogan.

Tapi yang saat ini mereka lihat tidak seperti yang hangat di perbincangkan. "Hey apakah benar dia Princess Aodina" tanya salah satu rakyat.

"Kau tidak melihat kereta yang dia tumpangi itu terdapat lambang kerajaan" sahut temannya dengan kesal.

"Bukankah itu Princess yang arogan" ucap salah satu warga. Aodina tentu saja dapat mendengar ucapan mereka, karena mereka mengatakan nya dengan suara yang cukup lantang. Namun Aodina memilih mengabaikan nya.

Tidak lama setelah nya, kereta kuda yang mereka tumpangi pun berhentinya di alun-alun kerajaan Skyllar. Mereka bertiga turun dari kereta kuda dan langsung di kawal oleh para pengawal istana.

King dari kerajaan Skyllar pun langsung naik ke atas podium dia menyampaikan pidato sekaligus pembukaan beberapa taman bermain. Ia juga membuka beberapa pasar yang berada di kota.

Para rakyat pun langsung bertepuk tangan setelah king menyampaikan pidato nya. Mereka sangat menghormati King nya itu. Karena King dari kerajaan Skyllar terkenal bijaksana, tegas, dan sangat memperhatikan kesejahteraan rakyat nya.

Apapun keputusan yang dibuat selalu tepat sasaran. Setelah menyampaikan pidato nya, ia pun bertemu dengan beberapa bawahannya. Mereka akan rapat disebuah tempat yang dekat dengan alun-alun.

"King apakah saya boleh berkeliling, saya ingin melihat-lihat keadaan sekitar sini" ijin Aodina. Melihat tatapan Aodina yang terlihat memohon membuat sang Ayahanda tidak tega menolak permintaan Putri nya.

"Saya ijinkan, tapi ingat jangan menjauh dari para pengawal!" nasihat King. Aodina pun langsung menganggukkan kepalanya dengan antusias. "Terimakasih " ucap nya yang langsung pergi berkeliling diikuti oleh pelayan dan keempat pengawal.

Ia pun menghampiri beberapa penjual manisan buah. Dia mencicipi berbagai jenis manisan. Setelah mencoba manisan ia membeli manisan itu untuk di bawa pulang. Tidak lupa ia juga memberikan beberapa manisan untuk para pengawal dan juga pelayan nya.

Perhatian nya tertuju kepada penjual aksesoris. Ia melihat ada aksesoris yang bagus untuk rambut. Aksesoris itu berwarna emas dan terlihat seperti bunga yang batangnya merambat.

"Aku ingin beli ini" ucap Aodina. Sementara pelayan Aodina pun langsung mengurus pembayaran untuk barang yang dibeli oleh Aodina. "Apakah kamu bisa membantuku memasangkan nya?" tanya Aodina kepada pelayan perempuan nya.

Pelayan perempuan itu pun langsung tersenyum dengan lebar nya. "Tentu princess" jawabnya. Ia pun langsung memakaikan hiasan itu di kepala Aodina.

"Bagaimana apakah cantik dikenakan olehku?" tanya Aodina. Bukan hanya pelayan perempuan Aodina yang menjawab namun para pengawal pun ikut menjawab jika Aodina terlihat cantik.

Bagaimana tidak kulit Aodina terlihat putih, bibir yang tipis namun merah, rambutnya yang panjang. Matanya yang terlihat berkilau.

Lalu tanpa di duga datang lah beberapa orang dengan pakaian serba hitam, tidak lupa mereka memakai penutup wajah. Mereka langsung mengacungkan pedangnya kehadapan Aodina. Namun para pengawal Aodina pun dengan sigap menghempas kan orang itu.

Bukan hanya empat orang saja, namun teman-teman mereka ikut datang dan menyerang. Para rakyat dan pedagang berteriak histeris melihat nya. Pelayan perempuan Aodina pun dengan sigap langsung menarik tangan Aodina untuk pergi.

Keduanya pun pergi menjauh dari sana. Namun tanpa mereka sadari ada yang mengikuti mereka dari belakang. Orang berpakaian hitam itu sudah akan menebas Aodina. Namun pelayan itu mendorong Aodina sehingga tangan nya terluka terkena pedang.

"Lari princess!" teriak pelayan nya itu. Aodina terlihat ragu untuk berlari, namun melihat tatapan dari pelayan nya yang meyakinkan Aodina membuat Aodina berlari.

Air matanya pun menetes, apakah ia sudah jahat meninggalkan pelayan itu. Rasa bersalah kian menggerogoti hatinya, ia memikirkan bagaimana keadaan pelayan itu.

Aodina pun mendengar langkah kaki, ketika ia menoleh ke arah belakang ternyata orang itu terus mengikuti nya. Aodina pun berlari dengan sekuat tenaga, ia tidak melihat kesekelilingnya. Bahkan ia tidak menyadari jika ia sudah masuk kedalam hutan terlarang.

🥀🥀🥀
Jumat, 21 Juli 2023
Declairs

Destiny In The World Kingdom Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang