🥀Part 8 : Taman miliknya?🥀

16 4 2
                                    

Setelah selesai makan, Sienna dan Aodina kembali mengelilingi Istana. Saat ini mereka menyusuri bagian luar Istana. Mereka sempat masuk kedalam rumah kaca milik Elleanor. Bahkan Aodina dibuat tercengang karena di dalam Istana ada sebuah danau dan lapangan untuk pacuan kuda.

Dan masih banyak lagi hal lainnya. Lalu Sienna membawanya kesebuah taman. Taman ini sangat luas, bahkan lebih luas dari rumah kaca milik Elleanor. Di tengah-tengah nya ada sebuah air mancur.

"Nah ini adalah Taman pribadi milik Kakak" jelas Sienna. Aodina yang sedang berjalan, langsung menghentikan langkahnya. "Punya aku?" tanyanya dengan terbata.

Sienna langsung menganggukkan kepalanya. "Iya, bahkan Kakak sendiri yang menghias Taman ini" ucap Sienna. Wah, Aodina tidak menyangka. Ia bahkan bisa memiliki Taman sendiri. Seperti nya Aaron dan Elleanor sangat memanjakan Putri Nya ini.

Keduanya pun duduk di sebuah ayunan yang terbuat dari kayu. Ayunan ini bisa di pakai oleh dua orang.

"Udaranya sangat sejuk" ucap Aodina, Sienna pun menganggukkan kepalanya. Ketika Aodina sedang menikmati udara di sini. Ia tiba-tiba teringat dengan kejadian tadi. Ia sangat merasa penasaran sehingga ia pun memutuskan untuk bertanya kepada Sienna.

"Sienna!" panggil Aodina. Perhatian Sienna pun langsung beralih kepada Aodina. "Ada apa Kak?" tanya Sienna dengan bingung.

"Apakah Yesika tidak menyukai ku?" tanya Aodina. Sienna menggernyitkan dahinya bingung, mengapa Aodina tiba-tiba menanyakan hal itu.

"Aku tidak tahu, hanya saja dari yang sering aku lihat kalian berdua sering bersaing" jawab Sienna apa adanya. Memang sebelum Aodina mengalami kecelakaan keduanya sering bersaing untuk menjadi yang terbaik dalam segala hal.

Aodina menganggukkan kepalanya mengerti, pantas saja tatapan Yesika terhadap dirinya sangat berbeda. Ternyata hubungan keduanya memang tidak baik. Sienna yang melihat Aodina melamun pun langsung menegurnya. "Sudahlah Kakak jangan memikirkan nya" nasehat Sienna.

Aodina pun langsung menganggukkan kepalanya. Tidak lama setelah Nya, datanglah para pelayan yang membawa berbagai hidangan. Mereka langsung menunduk hormat kepada Aodina. "Kami di perintahkan untuk mengantarkan camilan untuk Princess dan Nona Sienna" ucap salah satu pelayan.

Sienna pun menganggukkan kepalanya, ia sudah mengetahui jika Elleanor yang menyuruh para pelayan di sini. "Letakkan makanannya di atas meja!" perintah Sienna. Para pelayan pun langsung melaksanakan perintah Sienna.

Setelah kepergian para pelayan, Aodina dan Sienna pun langsung duduk. Mereka langsung menikmati hidangan di atas meja. Aodina pun dibuat kagum dengan rasa kue buatan koki Istana.

"Wah ini sangat enak!" ucap Aodina. Sienna menatap bingung Aodina. Aodina sudah sering memakan desert ini, namun selama ini Aodina tidak pernah memberi pujian terhadap masakan para koki. "Kakak aneh, biasanya Kakak tidak pernah memuji masakan para koki" ucap Sienna.

Aodina yang sedang meminum teh Nya pun langsung tersedak mendengar Nya. Bagaimana ia bisa seceroboh ini, ia tidak ingin Sienna mengetahui dirinya yang sebenarnya. Sienna terlihat panik, karena Aodina terus menerus batuk.

"Aduh bagaimana ini?" tanya nya bingung. Perlahan batuk Aodina pun mereda, hanya saja matanya yang saat ini berkaca-kaca. "Aku tidak apa-apa" jawab Aodina.

Sienna menatap tidak yakin kearah Aodina. "Kakak yakin, atau Kakak ingin aku memanggil dokter?" tanya Sienna. Mendengar ucapan Sienna Aodina langsung menggelengkan kepalanya. "Tidak perlu!" ucapnya dengan cepat.

Menurut nya terlalu berlebihan jika memanggil dokter. Apalagi ia hanya tersedak air saja. Sienna pun menuruti ucapan dari Aodina.

Tatapan Aodina pun langsung tertuju kepada satu tempat. Ada banyak bagian dari Taman nya yang terlihat kosong. Menurut nya jika di Tanami oleh bunga taman ini akan jauh lebih indah.

"Jika bagian kosong itu di tanami bunga, pasti tamannya jadi lebih cantik" ucap Aodina. Sienna pun menganggukkan kepalanya, beberapa saat setelah nya ia langsung menoleh kearah Aodina.

"Mengapa Kakak tidak mendesain ulang taman ini" ucap Sienna. Aodina pun langsung menolehkan kepalanya kearah Sienna, apakah ia tidak salah mendengar. "Apakah boleh?" tanya Aodina.

Sienna pun langsung terkekeh geli mendengar ucapan dari Aodina. Bagaimana mungkin Aodina menanyakan hal seperti itu. Taman ini kan milik Nya, jadi Aodina bebas ingin melakukan apa saja.

"Tentu saja, ini kan taman pribadi milik Kakak" jawab Sienna. Aodina pun menganggukkan kepalanya. Ia sedang berpikir ingin mengubah seperti apa tamannya ini. "Atau perlu aku meminta tukang kebun untuk memperbaiki taman ini" tawar Sienna.

Aodina pun langsung menggelengkan kepalanya. "Untuk sekarang jangan dulu, aku masih memikirkan desain apa yang cocok untuk taman ini" tanggap Aodina.

🥀🥀🥀

Taman Pribadi Aodina.

Setelah memikirkan beberapa hari terakhir, akhirnya Aodina pun sudah mempunyai desain untuk taman pribadi nya ini. Ia berniat membuat ayunan dari besi. Mungkin ia akan menyuruh pandai besi untuk membuat ayunan milik.

Ia juga akan akan menanami taman nya dengan bunga. Ia memilih bunga anyelir putih untuk di tanam di tamannya ini.

Aodina tidak hanya menyuruh saja, tetapi ia juga ikut andil dalam menanam bunga anyelir ini. Awalnya Ibundanya merasa heran dengan sikap Aodina ini.

Ia sudah sangat hapal dengan tingkah Putrinya itu. Ia sangat tidak suka kotor, dan sekarang ia malah menanam tanaman yang jelas-jelas akan membuat tangannya kotor.

Ia merasa sikap anaknya itu berubah 360°, ia seperti mengenal orang lain dalam tubuh anaknya. Namun ia juga merasa senang, karena Putri nya berubah kearah yang lebih baik.

Bahkan anggaran pengeluaran Putri nya itu sangat sedikit sekali dalam minggu ini. Ia juga tidak menerima surat pengunduran diri dari para pelayan yang melayani anaknya itu.

Bahkan saat ini para pelayan merasa senang memiliki majikan seperti Aodina. Pasalnya mereka akan ikut memakan makanan enak.

Awalnya para pelayan memayungi Aodina yang sedang menanam bunga. Namun Aodina pun langsung berdecak kesal. Jika para pelayan terus memayungi dirinya ia akan sulit untuk bergerak kesana kemari.

Ia pun malah meminta kepada para pelayan untuk membantu nya saja. Awal nya para pelayan sudah melarang Aodina untuk berkebun. Namun Aodina tetaplah Aodina, si keras kepala.

Tentu saja ia menolak keinginan para pelayan itu. Hingga akhir nya karena banyak yang membantu nya, saat ini tamannya sudah di penuhi oleh berbagai bunga anyelir. Ia juga tidak lupa memberi perintah untuk merubah air mancur yang berada di tengah taman.

Ia ingin membuat air mancur yang megah di tengah taman. Aodina pun langsung menepuk-nepuk punggung tangan nya yang penuh dengan tanah. Ia pun menatap puas hasil kerjanya dan juga para pelayan di sini.

"Wah tidak aku sangka aku sangat berbakat dalam menanam bunga" decaknya kagum. "Karena kalian sudah membantuku, mari kita makan-makan!" pekik riang Aodina. Tentu saja wajah para pelayan pun langsung gembira.

Memang sebelumnya Aodina sudah memerintahkan kepada koki untuk membuat hidangan yang banyak. Aodina memutuskan untuk berganti pakaian dan mandi terlebih dahulu.

🥀🥀🥀
Declairs
Rabu, 14 Juni 2023
Publish, Minggu 18 Juni 2023

Destiny In The World Kingdom Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang