🥀Part 14 : Kericuhan 🥀

15 1 0
                                    

Seminggu kemudian.
Depan gerbang istana.

Seluruh warga berdiri, dan saling menyuarakan ketakutan mereka. Bagaimana tidak, mereka menerima kabar jika para pemimpin dari kerajaan Trynspolentia ini sudah tidak ada.

Berita simpang siur itu sudah meluas, bahkan hingga ke kerajaan lain. Tentu saja para warga merasa resah. Mereka turun untuk meminta agar diadakan kembali pemilihan King dan Queen di kerajaan Trynspolentia.

Tadinya mereka tidak mempercayai berita itu. Rakyat meminta agar bertemu dengan King dan Queen kerajaan Trynspolentia. Sudah seminggu berlalu, dan pihak Istana tidak mengabulkan permintaan rakyat. Sehingga saat ini rakyat berdemo di depan gerbang Istana.

Prajurit Istana dengan sigap langsung melerai aksi rakyat yang ingin masuk kedalam Istana. Mendengar kabar dari bawahannya, Arnold pun langsung menghela nafas nya lelah.

Ia dengan cepat berjalan menuju ke ruang milik King kerajaan Trynspolentia. Sebelum masuk ia langsung mengetuk pintu, ia pun membuka pintu raksasa itu. Dapat terlihat ruang kerja yang berisi berkas dan buku-buku.

Arnold pun langsung membungkukkan badannya. "Maaf King, diluar rakyat berdemo. Mereka mengajukan untuk mengadakan pemilihan King dan Queen untuk kerajaan Trynspolentia yang baru" ucap Arnold.

Pria paruh baya yang di panggil King pun langsung terdiam. Setelah mendengar ucapan dari Arnold, ia pun langsung menyeringai. Bahkan tanpa ia sadari pena yang sedang di pegang nya pun sudah terbelah menjadi dua.

"Wah aku tidak menyangka, bahwa dalam dua tahun rakyat ku akan memberontak seperti ini. Seperti nya aku harus membunuh tikus yang mencoba mengganggu ku" ucap nya sambil mengeluarkan aura yang menyeramkan.

Bahkan Arnold pun sampai dibuat gemetaran. Ia mencengkram kakinya agar tidak bergetar. Walaupun sudah bertahun-tahun ia bekerja sebagai asisten King Trynspolentia, namun tetap saja ia selalu takut.

King Trynspolentia pun langsung berdiri dari kursinya. Ketika sudah berdiri ia pun langsung mengibaskan jubahnya, dimana di jubah itu terdapat lambang kerajaan Trynspolentia.

"Mari kita temui rakyat ku!" ucap nya dengan menyeringai. Ia pun melangkahkan  kakinya, menyusuri lorong-lorong Istana. Para pengawal pun langsung bersiap mengawal di belakang nya. "Undang seluruh rakyat untuk masuk kedalam aula!" perintah Nya. "Baik King" jawab Arnold.

Setelah itu Arnold pun langsung segera mengintruksikan kepada para pengawal, sesuai dengan titah King. Para rakyat dibuat bingung, karena tadi mereka dilarang masuk Istana. Bahkan tadi mereka pun diusir ketika berada di depan gerbang Istana.

Sekarang mereka di perbolehkan masuk, bahkan memasuki aula Istana yang biasanya digunakan untuk pesta.

Seluruh rakyat pun saat ini sedang berkumpul, mereka pun saling menatap satu sama lain. Hingga terjadi kericuhan karena mereka saling berbicara dengan orang disebelah mereka.

Hingga derap langkah kaki, yang terdengar tegas. Membuat atensi rakyat pun langsung teralihkan. Dengan spontan mereka semua langsung bersujud.

King Trynspolentia pun dengan gagah berdiri diatas mimbar. "Wah aku tidak menyangka rakyat ku sendiri ingin memberontak. Mereka ingin mengadakan pemilihan King dan Queen yang baru" ucap nya tenang namun sangat menusuk.

Para rakyat pun langsung memohon ampun dihadapan King. Mereka semua ketakutan, dan menyesal karena mempercayai berita simpang siur itu. "Maafkan kami King" ucap mereka. Mereka terus menerus meminta maaf.

"Diam" ucap King membahana, bahkan hingga ke seluruh penjuru Aula. Para rakyat pun dengan segera langsung terdiam. Mereka tidak lagi mengucapkan sepatah kata pun.

"Saya tidak ingin kejadian seperti ini terulang kembali. Saya tidak akan membiarkan pemberontakan di kerajaan ini!" ucap nya tegas dan penuh dengan ancaman.

"Arnold!" panggil nya lalu, jeda sejenak. "Tolong hukum mati dalang demo ini!" perintah nya yang sama sekali tidak ingin dibantah.

Setelah itu King pun langsung pergi dari Aula. Setelah kepergian King, rakyat pun langsung menghela nafas mereka. Mereka merasa lega, awalnya mereka berpikir jika mereka akan dihukum.

Para rakyat pun dengan segera langsung membubarkan diri mereka. Sementara Arnold pun dibuat bingung karena ia harus mencari dalang di balik pemberontakan para rakyat.

Ia pikir setelah kembalinya King, pekerjaan nya tidak banyak lagi. Namun nyatanya, sama saja. Arnold pun langsung pergi dari sana ia segera menyelesaikan tugas yang sudah diberikan King kepadanya.

🥀🥀🥀

Kericuhan itu belum selesai sampai di sana saja. Entah bagaimana, namun para bandit menyerang dan memalak uang dari para warga. Mereka juga membakar dan merusakkan beberapa barang milik warga.

Warga pun pun langsung berlarian, mereka menjerit histeris. Bahkan mereka memohon-mohon di depan para bandit untuk mengampuni mereka. Mereka memohon agar hasil dagangan mereka tidak dirampas.

Setelah membawa barang berharga milik rakyat para bandit itu pun langsung pergi. Rakyat merasa ketakutan.

Mereka takut jika nanti bandit itu kembali datang, berita itu pun sudah menyebar keseluruh kerajaan Trynspolentia. Para rakyat dibuat takut. Bahkan mereka tidak berani beraktivitas di luar rumah. Mereka mengunci pintu rumah mereka.

🥀🥀🥀

Ruang rapat Istana.

Saat ini para petinggi kerajaan di undang oleh King. Mereka di kumpulkan untuk kembali membahas beberapa kebijakan yang diberlakukan oleh kerajaan.

Beberapa petinggi kerajaan pun di buat ketakutan, pasalnya selama dua tahun belakangan. Mereka mengabaikan tugas mereka, namun mereka mencoba menghalau rasa takut mereka.

Mereka dengan bodohnya percaya kepada keyakinan mereka sendiri. Jika King tidak akan mungkin mengetahui, apa yang mereka perbuat selama dua tahun ini.

Di ruang rapat ini pun terdengar gaduh, namun mereka pun langsung senyap ketika mendengar pengumuman dari pengawal. "King of Trynspolentia, memasuki ruang rapat!" ucap nya menggema.

Para petinggi langsung berdiri, dan mereka pun langsung membungkukkan badannya. "Duduk" ucap King dengan tenang namun tetap tegas.  Para peserta rapat pun langsung mendudukkan diri mereka di kursi masing-masing.

"Aku ingin laporan dari setiap divisi!" teriaknya. Mereka semua pun langsung berdiri dan mengumpulkan berkas penting yang mereka kerjakan.

Baru saja King akan memulai pembicaraan, tetapi pintu ruang rapat tiba-tiba terbuka. King pun langsung menatap tajam kearah Arnold. "Maaf atas kelancangan hamba King, namun ada situasi darurat" ucap Arnold.

King pun langsung memusatkan perhatiannya kepada Arnold. "Semalam para bandit memalak rakyat disebelah Utara. Berita itu sudah pun sudah tersebar, rakyat merasa ketakutan" jelasnya.

"Bahkan saat ini beberapa rumah di kawasan Utara rusak, para bandit juga mengambil barang berharga rakyat. Selain itu para bandit membawa seluruh hasil pertanian rakyat yang akan dikirim ke pusat kota" jelasnya.

Wilayah Utara merupakan wilayah pertanian terbesar di kerajaan Trynspolentia. Seluruh hasil pertanian akan di distribusikan kepada wilayah-wilayah di kerajaan Trynspolentia.

Hal ini akan berpengaruh kepada ketersediaan bahan pangan di kerajaan Trynspolentia. Tiba-tiba seorang pria tampan yang terlihat dingin memasuki ruang rapat.

Ia membungkukkan badannya kearah King. "Biar saya yang mengatasinya, sudah lama saya tidak membasmi para bandit" ucap nya tenang, namun auranya sangat menakutkan.

Bahkan King pun langsung menyeringai, ia pun mengijinkan sang anak untuk menyelesaikan masalah ini.

🥀🥀🥀
Declairs
Selasa, 1 Agustus 2023

Destiny In The World Kingdom Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang