🥀Part 2 : Aneh🥀

27 5 0
                                    

Dengan susah payah Laura dan juga Aodina mendirikan tenda mereka. Mereka menghela nafas senang ketika tenda yang mereka dirikan saat ini sudah berdiri dengan kokohnya. Keduanya pun langsung memasukkan koper dan barang-barang mereka kedalam tenda.

"Akhirnya selesai juga" ucap Laura mendesah lega. Ia pun langsung meminum air mineral yang berada ditangannya. Tidak lama mereka pun di perintahkan untuk berkumpul dengan kelompok masing-masing oleh guru pembimbing.

Laura dan Aodina melangkahkan kakinya menuju ke kelompok mereka. Aodina terkejut karena Clarabelle juga ikut satu kelompok dengannya. Mereka di perintahkan untuk mencari kayu bakar dan mengambil air.

Laura yang tidak ingin pergi kedalam hutan meminta kepada kelompok nya agar ia bisa disini. Ketua kelompok pun menyanggupi, dengan syarat Laura yang akan memasak nanti. Laura pun menyetujui syarat dari ketua kelompok.

Sementara Aodina dan Clarabelle mereka mendapatkan tugas yang sama. Yaitu mencari kayu bakar dihutan. Keduanya pun tentu langsung menyanggupi. Keduanya berjalan perlahan menuju ke hutan. Mereka sengaja tidak terlalu jauh masuk kedalam hutan karena takut tersesat.

Keduanya sama sekali tidak membuka suaranya, Aodina yang terlihat ragu mengajak Clarabelle berbicara. Dan Clarabelle yang memang memiliki sikap pendiam, dan enggan berbicara sama sekali.

Beberapa menit mereka mengumpulkan kayu dan juga ranting yang berada diatas tanah. Aodina merasa kayu yang sudah dikumpulkan pun sudah banyak langsung menoleh kearah Clarabelle. Aodina langsung melihat kearah Clarabelle, dan ia melihat kayu yang dikumpulkan Clarabelle juga sudah banyak sama seperti dirinya.

"Seperti nya kayunya sudah cukup, lebih baik kita kembali" saran Aodina. Clarabelle pun setuju dengan ucapan dari Aodina, ia menganggukkan kepalanya. Clarabelle sama sekali tidak mengeluarkan suaranya sedikit pun.

Setelah sampai di sana mereka membantu Laura memasak. Laura terus saja menggerutu karena dialah yang harus menyalakan api. Hingga akhirnya ketua kelompok, Darel. Ia turun tangan membantu Laura menyalakan api, Darel sudah sangat bosan mendengar gerutuan dari Laura.

Setelah memasak makanan untuk mereka, mereka makan bersama-sama. Tentu saja mereka memasak mie instan yang memang mudah di masak.

Setelah makan mereka pun langsung masuk menuju ke tenda mereka masing-masing. Adisti yang merupakan bagian dari kelompok mereka menolak untuk satu tenda dengan Clarabelle. Akhirnya, setelah perdebatan panjang.

Aodina yang menjadi teman satu tenda Clarabelle. Sementara Laura ia mengalah dan satu tenda dengan Adisti. Sementara Darel satu tenda dengan Theo dan Raga.

Ketika sudah sampai di dalam tenda, Aodina dan Clarabelle pun saling diam. Mereka tidak ada yang berniat membuka suaranya. Hingga suara Clarabelle pun  terdengar. "Maaf karena kamu harus satu tenda dengan aku" ucap Clarabelle sambil menundukkan kepalanya.

Aodina pun langsung tersenyum dengan lebarnya. "Tidak masalah, lagi pula aku senang dengan kamu" jawab Aodina tersenyum. Clarabelle pun langsung tersenyum dengan lebarnya.

Clarabelle merasa senang karena baru kali ini ada yang mau berbicara kepada Nya. Ini pertama kalinya ia bisa mendapatkan teman. Dan ia sangat senang sekali.

🥀🥀🥀

Keesokan harinya Aodina dan Clarabelle berserta yang lainnya sudah berkumpul. Darel sebagai ketua kelompok sedang berkumpul dengan ketua kelompok lain dan guru pembimbing.

Mereka akan mengunjungi sebuah perkebunan yang berada di sini. Mereka harus mewawancarai dan ikut menulis penjelasan dari para pemateri nanti. Dan setelah kepulangan nya nanti mereka harus membuat laporan kelompok.

Mereka melangkahkan kakinya bersama-sama menuju ke perkebunan. Darel dan Aodina pun bekerjasama untuk mencatat apa yang diucapkan pemateri. Begitu juga dengan yang lainnya.

Aodina dan Darel pun beberapa kali saling bertukar pikiran. Darel merasa senang karena Aodina ternyata cakap dan juga bisa di ajak berdiskusi. Tidak seperti anggota kelompok nya yang lain, yang kebanyakan sibuk bermain ponsel.

Ah mungkin hanya satu orang saja yang sedari tadi terus diam. Ya orang itu Clarabelle, sebenarnya Darel merasa tertarik untuk berbicara dengan Clarabelle. Hanya saja ia merasa ragu untuk memulai pembicaraan.

Hingga suara dari Clarabelle pun mengejutkan dirinya. "Aku ijin pergi ke toilet dulu" ucap Clarabelle kepada Darel. Darel malah gelagapan, ia tidak menyangka suara Clarabelle akan selembut itu.

"Ah iya silahkan, tapi ingat kamu jangan lama-lama. Segera kembali karena sebentar lagi kita akan kembali ketempat kemah" jelas Darel. Clarabelle pun langsung menganggukkan kepalanya mengerti.

Setelah kepergian Clarabelle keduanya pun sibuk berdiskusi. Beberapa puluh menit setelah nya, guru pembimbing pun memberitahukan jika mereka akan segera kembali. Darel pun langsung menyuruh anggota kelompok nya untuk berkumpul.

Namun Darel dibuat bingung, karena tidak adanya Clarabelle di sini. Padahal Clarabelle sudah lumayan pergi lama ke toilet. Dan jarak dari toilet menuju kemari pun tidak terlalu jauh.

"Apa ada yang melihat Clarabelle, kenapa dia belum kembali juga dari toilet?" tanya Darel. Namun para anggota kelompok nya langsung menggelengkan kepalanya. Mereka jujur tidak mengetahui keberadaan Clarabelle di mana.

"Dasar menyusahkan saja!" ucap Adisti kesal. Entah kenapa Aodina merasa jika gadis bernama Adisti ini sangat membenci Clarabelle. Ia bahkan dengan terang-terangan mengungkapkan ketidaksukaan nya itu.

Lalu Aodina pun menggernyitkan dahinya bingung, ia tidak melihat keberadaan Laura. "Darel, Laura pun tidak ada" ucap Aodina memberitahu. Darel pun mengacak rambutnya frustasi.

"Untuk anggota kelompok yang lain, kalian bisa kembali terlebih dahulu bersama dengan para guru. Sementara Aodina kamu ikut aku mencari keduanya" ucap Darel.

Para anggota kelompok pun langsung menganggukkan kepalanya. Mereka pun pergi melakukan yang diperintahkan oleh Darel.

Darel dan Aodina pun langsung melangkahkan kakinya menuju ke toilet. Mereka memutuskan untuk mencari keberadaan Clarabelle terlebih dahulu.

Ketika baru saja tiba di sana tiba-tiba keduanya melihat Clarabelle yang melangkah cepat kearah mereka berdua. Clarabelle terus saja melihat kebelakang, ia seperti ketakutan.

Clarabelle pun terkejut melihat keduanya, ia langsung mendekat kearah Aodina. "Kamu harus hati-hati, teman kamu tidak sebaik itu" ucap Clarabelle yang ketakutan. Darel dan Aodina dapat mendengar nya secara jelas. Aodina pun menggernyitkan dahinya bingung.

Ia masih belum paham apa yang diucapkan oleh Clarabelle itu. Tidak lama setelah nya, Laura pun muncul. Laura seperti merasa kaget melihat keberadaan mereka. Laura terlihat seperti menyembunyikan sesuatu.

"Kalian kenapa bisa berada di sini?" tanyanya bingung, Aodina dapat melihat wajah ketakutan dari Laura. Aodina bingung melihat tingkah sahabatnya itu. Apa yang membuat nya merasa ketakutan seperti ini. Apa mungkin yang diucapkan oleh Clarabelle ini berhubungan dengan Laura.

Tapi apa alasan Clarabelle menyebutkan jika Laura jahat. Bahkan Clarabelle pun sudah mengingatkan dirinya untuk berhati-hati kepada sahabatnya itu. Hingga lamunan Aodina pun langsung buyar, ketika suara Darel menyentak nya.

"Aodina!" Panggil Darel. "Ah ada apa?" tanya dengan spontan. Darel pun menghela nafasnya. Pasalnya sudah tiga kali Darel terus memanggil Aodina. "Ayo kita kembali" jelas Darel. Aodina pun langsung menganggukkan kepalanya mengerti.

Mereka berempat pun langsung melangkahkan kakinya menuju ketempat perkemahan. Di sepanjang jalan kembali menuju perkemahan, tidak ada yang berani berbicara. Semuanya sibuk dengan pikiran mereka masing-masing.

🥀🥀🥀
Declairs
Minggu, 19 Februari 2023
Publish, Jumat 3 Mei 2023

Destiny In The World Kingdom Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang