Rayaa||33

2K 80 0
                                    


***

Happy Reading🕊
***

Setelah pulang jalan-jalan dan menemui Zidan, di siang menuju sore ini Alya dan Ithar memutuskan untuk bersantai saja di balkon kamarnya. Melihat kendaraan yang berlalu lalang.

Ninungninung

Suara nada dering handphone Alya berbunyi pertanda ada panggilan masuk.


"Siapa?"

"Saingan kamu."

"Kak Andhra maksudnya mas." Ralat Alya ketika melihat wajah Ithar yang tak bersahabat.

"ALLO, SAMLEKOM." Andhra mengucap salam sambil berteriak.

"Ngucap salam yang benar kak." Tegur Ithar.

"Iya, galak bangat adek ipar. Assalamualaikum." Ulang Andhra.

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh."

"Lo--eh kamu kok gak bilang-bilang kalau lagi hamil sih? Bisa-bisanya kasih tahu Ayah Bunda tapi gak kakak nya gak dikasih tahu." Iya, jadi Ayah Radit dan Bunda Reva sudah diberi tahu lewat via telepon karena mereka belum sempat untuk ke rumah orang tua Alya.

"Iya maaf deh."

"Okey gapapa, asik nih ponakan baru. Selamat ya."

"Iya, makasih kak."

"Oh iya, kan katanya kalian mau ajarin kakak shokat tahajud, qabliyah subuh, sama dhuha. Kapan mulainya? Kakak gak mau nunggu-nunggu lagi." Ujar Andhra, sejujurnya bagi Andhra agak geli memakai kosa kata lembut seperti itu.

"Yaudah mulai nanti subuh aja." Balas Alya.

"Gimana caranya? Kita kan beda rumah."

Alya memegang dagunya tengah berpikir, "gimana ya?"

"Menginap disini saja. Kak Andhra bisa tidur di kamar tamu kebetulan kamar tamu semuanya kosong." Sahut Ithar menyarankan.

"Nah iya begitu aja kak, biar enak ngajarinnya." Imbuh Alya.

"Emangnya gapapa sama Umma Abba kalian kalau kakak nginap disana?" Tanyanya.

"In syaa allah, gapapa. Umma sama Abba justru akan senang, lagipula kak Andhra disini keluarga kami juga." Jelas Ithar.

"Oke deh, nanti gue kesana---eh kakak."

"Iya kita tunggu ya kak." Ucap Alya.

"Oh iya Al, sebelum ditutup nih telepon. Kakak pesan nih ya buat kamu."

Alya melirik Ithar lebih dulu sebelum mendengar pesan Andhra.

"Apa kak?"

"Kamu kan lagi hamil, jangan lupa jaga kesehatan, pola makannya diatur, jangan makan sembarangan."

Alya dan Ithar seketika tersenyum haru terlebih Alya, ternyata kakak nya ini walaupun ngeselin ternyata perhatian juga.

Garis takdir RayaaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang