Selamat malam takbiran sobatt💥
Maaf lahir batin semua nya🤍🤗
***
Happy Reading🕊
***
"Mas sini deh." Panggil Alya kepada Ithar yang tengah merapikan rambut nya."Kenapa sayang?" Tanya Ithar sambil berjalan menghampiri istri nya yang sedang berbaring di ranjang.
"Enggak sih, cuma mau peluk aja." Alya merentangkan tangan nya bersiap untuk memeluk Ithar, "sini mas nya duduk disini, biar aku peluk dari samping."
"Iya iya sebentar," Ithar menaiki ranjang dan duduk seperti apa yang Alya perintahkan.
"Cari apa?" Tanya Ithar yang mendapati tangan Alya meraba kesana kemari.
"Tangan mas mana?"
"Ini." Ithar memberikan tangan nya kepada Alya.
"Mas elus rambut aku." Perintah Alya meletakkan tangan Ithar di kepala nya. Ithar pun menuruti nya, mengelus rambut Alya yang tidak terbalut hijab.
"Zaujati." Panggil Ithar.
"Na'am Zauji."
"Aku mau tanya."
"Apa?"
"Kamu jujur, pernah ada perasaan atau tidak kepada Gus Aqil?" Ucap Ithar pandangan nya lurus ke depan, sorot mata nya tidak bisa di jelaskan.
Alya menghela nafas nya, ini sungguh pertanyaan yang menjebak. Posisi Alya saat ini masih memeluk tubuh Ithar, "jujur ya?" Ithar mengangguk.
"Iya, jujur aku dulu pernah kagum sama Gus Aqil. Coba mas bayangin, siapa orang yang gak kagum sama dia? Dia Gus, anak nya kiai. Pasti setiap santriwati juga mengagumi dia bahkan sampai ada yang mencintai dia. Tapi aku hanya mengagumi aja, gak pernah rasa kagum itu sampai jadi cinta.
Terlebih ketika aku tahu kalau Zeera juga mengagumi Gus Aqil, dari situ aku berniat mengubur rasa aku dalam dalam karena notaben nya Zeera dulu adalah teman dekat aku, atau bisa dibilang sahabat." Tutur Alya, Ithar masih mendengarkan dengan seksama. Akan tetapi wajah nya memerah dan pandangan nya masih lurus ke depan.
"Sampai ketika rasa itu hilang dengan sendirinya, karena aku tahu Zeera sangat menginginkan Gus Aqil. Aku gak boleh egois dan aku percaya jika dia di takdirkan untuk aku, dia juga akan kembali kepada aku. Tapi jika tidak, dia akan semakin menjauh dari aku. Dan, ya, terbukti sekarang kan. Gus Aqil untuk Zeera, dan kamu untuk aku." Sambung Alya dan memeluk lebih erat pelukan nya.
Pelukan Alya tak sepenuh nya membuat Ithar tenang.
"Apa kamu masih ada perasaan itu sampai sekarang?" Tanya Ithar memastikan.
Alya menggeleng, "nggak mas, rasa itu sudah pupus."
"Atau ada terlintas dipikiran kamu, kalau kamu menyesal setelah menikah sama aku?"
Lagi lagi Alya menggeleng, Alya tahu betul jika saat ini suami nya tengah cemburu.
"Justru aku sangat bersyukur udah jadi istri kamu mas, karena bersama kamu. Aku merasa menjadi wanita paling beruntung di dunia ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Garis takdir Rayaa
Fiksi Remaja"Takdir Allah itu penuh misteri, buktinya saya bertemu dengan seorang gadis yang ternyata teman dari adik saya sendiri." Ithar Jiyaad * * Berniat hanya hadir sebagai tamu undangan karena permintaan sang adik, pria bernama Ithar Jiyaad justru menjadi...