Selamat datang april, semoga di bulan april ini kita semua bahagia terus, aamiin.
***
Happy Reading🕊
***
"Ayah, Bunda kami pulang dulu ya." Pamit Ithar pada kedua mertua nya.Setelah tadi Ithar selesai mencuci motor, Ithar dan Alya dipersilahkan untuk makan siang terlebih dahulu bersama mereka.
"Gak mau nginap aja?" Tawar Bunda Reva.
"Mas Ithar besok harus kerja Bun, jarak dari sini ke kantor mas Ithar lebih jauh juga."
"Ya sudah tidak apa-apa, hati-hati di jalan ya." Pesan Ayah Radit.
"Tuh dengar kata Ayah Thar, di dalam mobil juga jangan peluk cium peluk cium terus." Celetuk Andhra, bisa-bisa nya ia membuka aib Ithar di saat ada Ayah dan Bunda nya.
Ayah dan Bunda tersenyum mendengar nya, "gapapa udah halal, Alya sama Ithar berbuat seperti itu juga akan dapat pahala bukan dosa. Iya gak Thar?" Ayah Radit bertanya.
Ithar mengangguk dengan wajah nya yang merah padam menahan malu.
Bunda Reva menyenggol lengan suami nya, "ayah jangan di tanya begitu, tuh lihat wajah nya Ithar sampai merah."
"Ya Allah, maaf ya Thar." Ayah Radit berminta maaf dengan di selingi tawa nya.
"Gapapa Yah, kami permisi dulu ya Yah. Assalamualaikum." Setelah bersalaman Ithar dan Alya segera masuk ke dalam mobil.
🕊🕊
Di dalam perjalanan, entah kenapa Alya selalu saja meminta ingin makan sosis bakar. Akan tetapi Ithar tidak tahu harus beli dimana. Wajar saja Ithar tidak mengetahui nya karena ia jarang keluar kecuali untuk ke kantor.
"Mas ayo beli." Alya menggoyang-goyang kan lengan Ithar yang tertuju pada setir mobil.
"Mau beli dimana sayang? Saya gak tahu tempat yang jual sosis bakar."
"Kamu cari dong mas." Kesal Alya mengerucutkan bibir nya.
"Gemas bangat ya Rabbi. Istri siapa sih ini?" gumam Ithar.
"Kenapa lihatin aku sampai begitu?" Alya bertanya ketika Ithar memperhatikan nya sangat dalam.
"Kamu gemas bangat, jadi mau---"
"Apa?!!"
"Mau beliin kamu sosis bakar." Jawab Ithar cepat.
"Yaudah ayo cepat cari tukang nya."
Ithar agak sedikit memelankan mobil nya guna untuk mencari sosis bakar, ia melihat ke arah kanan dan kiri. Sudah setengah jam lama nya mereka belum juga menemukan penjual sosis bakar yang berada di pinggir jalan.
"Al, kayaknya gak ada yang jual sosis bakar. Hampir setengah jam loh kita cari tapi belum ketemu juga yang jual sosis bakar. Besok saja ya." Ithar bernegoisasi.
"Kamu beneran nyerah gitu aja mas? Padahal ini buat dedek---"
Ithar memotong ucapan Alya, "kamu hamil?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Garis takdir Rayaa
Fiksi Remaja"Takdir Allah itu penuh misteri, buktinya saya bertemu dengan seorang gadis yang ternyata teman dari adik saya sendiri." Ithar Jiyaad * * Berniat hanya hadir sebagai tamu undangan karena permintaan sang adik, pria bernama Ithar Jiyaad justru menjadi...