***Happy Reading🕊
***"Anak gantengnya Ibu udah mandi nih, seger ya nak? Tinggal berjemur deh." Ucap Alya yang sudah selesai memandikan Athaya ditemani Ithar juga.
"Ibu tinggal sebentar ya, kamu sama Abi dulu ya sayang." Alya memberikan Athaya kepada Ithar karena dirinya akan membereskan kembali bekas-bekas Athaya mandi tadi.
Ithar mengambil Athaya dan Alya mulai membereskan satu persatu peralatan bekas Athaya mandi, setelah semua beres akhirnya Alya menyusul kembali Athaya dan Ithar yang berada di balkon untuk berjemur.
"Sayang." Panggil Ithar.
"Iya?"
"Kenapa Athaya harus panggil kamu sebutan Ibu? Kenapa gak Bunda, Umma, atau Ummi gitu?"
"Tadinya aku mau Athaya panggil aku itu Bunda, tapi setelah dipikir-pikir, aku terlalu lemah lembut kalau dipanggil Bunda sama Athaya. Kalau Umma atau Ummi, terlalu islami mas, aku rasa gak pantas dapat panggilan itu."
"Jadi, aku mau dipanggil Ibu aja. Tiga kata yang jaman sekarang jarang dipakai, yaitu sebutan Ibu. Maka dari itu aku mau nya dipanggil Ibu."
"Ouh begitu."
"Iya mas."
"Ibu dan Abi ya nak, panggil kita nya." Ithar mencium pipi Athaya dengan gemas.
"Anteng bangat sih Athaya, cahaya mataharinya hangat ya nak."
Ithar melihat Alya yang menatap Athaya dengan gamang, apa sedikit keanehan dalam diri wanita itu, "kenapa sih sayang?"
"Gak cocok bangat ih Athaya pakai baju pink, prenel pink, semuanya pink."
Ithar sebisa mungkin menahan tawanya, masalah baju pun masih diperpanjang, "itu kan salah kamu juga, udah dicocokin aja." Ithar menoel hidung Alya greget.
"Ihh mas." Rengek Alya.
"Sebentar, handphone siapa yang bunyi sayang?"
"Punya mas deh kayaknya."
"Coba tolong ambil dan angkat," Alya menurut saja, ia mengambil handphone Ithar yang berdering petanda ada yang meneleponnya, "siapa?" Tanya Ithar.
"Aaaa Zeera mas." Alya jingkrak -jingkrak sendiri ketika mengetahui bahwa yang memghubungi Ithar adalah Jazeera. Wanita itu tidak menelepon panggilan suara melainkan panggilan vidio.
"Ya sudah angkat." Alya mengangguk, ia mengangkat panggilan video call dari Zeera.
"Halo mbak, assalamualaikum. Denger-denger keponakan aku udah lahir ya? Aaa senang bangat, pasti ganteng kayak mas Ithar."
"Waalaikumusalam, iya nih allhamdulillah udah lahir. Nih Athaya lagi sama Abi nya berjemur di pagi hari." Alya mencondongkan handphone Ithar ke arah Ithar yang tengah menggendong Athaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Garis takdir Rayaa
Teen Fiction"Takdir Allah itu penuh misteri, buktinya saya bertemu dengan seorang gadis yang ternyata teman dari adik saya sendiri." Ithar Jiyaad * * Berniat hanya hadir sebagai tamu undangan karena permintaan sang adik, pria bernama Ithar Jiyaad justru menjadi...