Selamat sahur dan selamat puasa hari ke lima semua nyaaa🤍
***
"Sering-sering lah berdoa, karena doa yang kalian pinta secara berulang-ulang nantinya akan terkabul. Allah sudah menyiapkan waktunya, jadi jangan khawatir!"
-Garis takdir Rayaa
***
Happy Reading🕊
***Setelah selesai urusannya di dalam kamar akhirnya Alya turun ke bawah dan memasuki dapur, dirinya melihat Zeera dan Umma yang tengah memasak sedangkan Ithar dan Abba tengah duduk di ruang tamu, seperti biasa mungkin sedang membicarakan soal kantor.
"Umma, Alya bantu ya." Alya menawarkan diri lalu mengambil ayam yang sedang Umma Ghina cuci.
"Boleh, nak." Sahut Umma dengan senang hati.
"Zeera lagi masak apa?" Tanya Alya dengan tangan yang sibuk membersihkan ayam.
"Sayur sop Al." Jawab Zeera lalu Alya ber-oh ria saja.
"Umma ini ayam nya mau dibuat apa?" Tanya Alya lagi kepada Umma.
"Umma mau buat ayam kecap, soalnya suami mu itu loh suka bangat sama ayam kecap."
"Oh ya Umma? Alya baru tahu." Alya menyunggingkan senyum nya sembari meniriskan ayam yang sudah di cuci.
"Iya, walaupun Umma setiap hari masakkin menu itu, Ithar gak bakalan pernah bosan."
"Iya Al, bahkan aku juga sampai gak dibolehin makan." Zeera terkekeh begitu mengingat dirinya yang sedang bersama Ithar selalu saja rebutan ayam kecap masakan Umma nya.
"Yaudah Umma, kalau gitu Alya bantuin Umma buat nya ya, biar aku tahu resep nya apa aja. Terus nanti aku coba buat sendiri."
"Boleh."
Sesuai keinginan menantu, Umma dengan telaten mengajarkan cara membuat ayam kecap yang biasa ia masak untuk Ithar. Dan Alya pun mengikuti arahan dari Umma dengan baik, sampai pada akhirnya ayam kecap sudah jadi.
Sarapan pagi ini adalah ayam kecap dan menu lain nya, semua sudah tersajikan di meja makan. Ithar dan juga Abba sudah berada di ruang makan setelah selesai urusan kantor nya.
"Ayam kecap." Mata Ithar berbinar kala melihat ayam kecap yang ada di depan nya, detik itu Alya melihat wajah sang suami yang sangat kegirangan saat melihat ayam kecap itu. Ternyata benar kata Umma jika suami nya itu sangat menyukai ayam kecap.
"Aku ambilin ya mas." Ithar mengangguk, Alya mulai memasukkan nasi ke dalam piring Ithar dan ayam kecap nya lalu memberikan nya ke Ithar, setelah itu Ithar memakannya dengan lahap tak lupa sebelum nya berdoa terlebih dahulu.
"Enak gak mas ayam kecap nya?" tanya Zeera yang hanya bisa geleng-geleng kepala melihat kakak nya itu.
"Enak, enak bangat apalagi yang buat Umma."
"Itu bukan Umma yang masak tapi Alya."
Ithar yang mulanya mengunyah kini berhenti seketika mendengar ucapan adiknya, jadi Alya yang membuat ini? Ithar menoleh ke istri nya yang berada di samping nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Garis takdir Rayaa
Novela Juvenil"Takdir Allah itu penuh misteri, buktinya saya bertemu dengan seorang gadis yang ternyata teman dari adik saya sendiri." Ithar Jiyaad * * Berniat hanya hadir sebagai tamu undangan karena permintaan sang adik, pria bernama Ithar Jiyaad justru menjadi...