Rayaa||25

2.7K 108 0
                                    

Terima kasih atas 5k pembaca sobattt🤍🙌 aku terharu loh, hehehehe. Makasih banyak semua nyaaaa🌠

***


"Cinta mereka berdua itu kuat kak, karena cinta yang mengatasnamakan Allah. Cinta mereka itu secara diam, diam-diam mendoakan, lalu Allah kabulkan. Tidak ada yang bisa memisahkan kedua nya kecuali atas kehendak Allah."

-Alya Yaseera

***
Happy Reading🕊
***

"Akhirnya hari ini gue pulang ke Jakarta." Andhra mengembangkan senyum nya mengingat ia akan kembali ke Jakarta.

Rasanya baru saja bulan lalu ia dan kedua sahabat nya bercanda ria dan Andhra menceritakan seseorang wanita kepada mereka, dan hari ini ia harus terpisah untuk selama nya dengan kedua sahabat nya.

"Allhamdulillah gue udah lulus." Andhra tersenyum lagi melihat ijazah dan baju sarjana nya yang habis ia pakai saat hari kelulusan, "Ayah, Bunda, Andhra udah lulus S2. Alya, gue udah lulus, semoga lo bangga sama kakak lo ini."

"DORRR."

Rakha dan Haikal baru saja masuk ke apartemen tempat Andhra tinggal, dan mengagetkan sang empu.

"Kalau gue jantungan gimana? Mau tanggung jawab lo."  Andhra mengusap dada nya.

"Ah, lebay lo." Celetuk Rakha.

Andhra melirikan mata nya tajam.

"Bombastic side eye." Ucap Haikal ketika melihat lirikan tajam Andhra pada Rakha.

"Lo beneran mau pergi?" Tanya Rakha.

"Iyalah, lo pikir? Gue udah siap, rapi, dan ganteng gini terus udah beli tiket pesawat juga gak bakalan jadi? Stress lo." Hardik Andhra kepada Rakha.

"Kali aja lo ngeprank kita." Jawab Rakha dengan santai nya.

"Terus kita gak bakal ketemu lagi dong?" Tanya Haikal dengan raut wajah yang sedih.

"Kali ini lo yang lebay, lagi pula jaman sekarang udah canggih. Kita bisa lewat vidio call." Jawab Andhra.

"Udahlah, gue mau ke bandara dulu takut nya gue telat. Lo pada mau ikut kaga? Kalau gak mau yaudah gue tinggal." Andhra menggendong tas nya dan menarik koper nya yang berisi semua barang barang miliknya

"Gue ikut." Sahut Rakha dengan mengangkat tangan nya.

"Gue yang bawa koper lo." Haikal merebut koper yang Andhra pegang.

"Lo?" Andhra melirik Rakha dari atas sampai bawah.

"Takut ih," Rakha menyilangkan tangan nya di dada, "stress lo bego!" Andhra menjitak kepala Rakha.

"Maksud gue, lo gak mau gitu bawain tas gendong gue?"

"Gue mah bawa diri sendiri aja cape masa harus bawa tas lo juga. Terus lo bawa apa nanti?"

"Ya gue bawa diri doang, ayolah hari ini hari terakhir gue di Jerman. Jadi lo berdua harus suka rela jadi babu gue sehari ini aja." Andhra melipat tangan nya di dada.

"Oke." Jawab Rakha pasrah dan mengambil alih tas gendong yang berada dipunggung Andhra.

"Kalau bukan temen gue, udah gue bakar hidup hidup lo." Kesal Rakha.

"Apa lo bilang?" Andhra menghentikan langkah nya dan membuat teman nya menubruk tubuh nya.

"Nggak, ayo jalan bukan nya lo takut ketinggalan pesawat?"

Garis takdir RayaaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang