10. Kucing atau tikus ?

298 38 3
                                    

"Bapak sejak kapan doyan yupi juga?" Tanya Gareth sore itu ketika melihat beberapa toples kaca berisi permen gummy berbagai rasa di atas meja ruang tengah tempat Ia biasa mengerjakan pekerjaannya sambil duduk di lantai beralaskan karpet.

"Enggak lah, sakit gigi nanti saya makan begituan." Gerutu Timothy yang duduk diatas sofa sambil mengoreksi hasil tugas mahasiswanya.

"Oh iya lupa udah tua. Terus ngapain beli banyak-banyak amat?" Tanya Gareth. Kali ini kata-katanya mendapat sentilan dari Timothy di kepalanya.

"Ada anak kucing yang harus ngunyah yupi kalo lagi kerja." Gumam Timothy tanpa melihat Gareth.

"Dih, tidak ber peri ke kucingan. Dasar hooman. Sabar ya cing, manusia kalau makin berumur suka ga berperasaan memang." Gareth menggerutu, Ia membuka toplesnya lalu mulai memakan isinya satu persatu, lagi-lagi Gareth kena sentilan di kepalanya.

Setelah dua jam mengerjakan modul berisi soal-soal, Gareth menggeser laptopnya.

"Nih pak cek dulu, ada yang mau dikoreksi gak?" Gareth menepuk paha Timothy yang berada di samping kepalanya.

Timothy menundukkan badannya mendekati layar laptop milik Gareth dan memeriksa pekerjannya.

"Duduk sini sih Pak, tau udah tua ntar encoknya kumat baru tau deh." Lagi-lagi Gareth menggerutu.

Timothy tak bisa melawan karena kata-kata Gareth benar, baru dua menit saja pinggangnya terasa mau copot.

"Pak, ini kopi buat saya?" Tanya Gareth menunjuk cup kopi dingin yang es nya sudah mulai mencair di atas meja.

"Buat kucing." Timothy mengerlingkan matanya.

"Ya ampun, cing.. cing.. lu udah dikasih nya yupi, disuruh begadang lagi.. bener-bener." Gareth menggelengkan kepalanya sambil menusuk tutup cup dengan sedotan.

"Ini yang soal nomor tiga, kamu keliru jawabnya. Harusnya ini dikalikan dulu.." Timothy berpaling ke arah Gareth.

Tingkah Gareth tak berhenti membuat Timothy heran. Setelah kemarin memakan permen gummy sambil memainkannya, kali ini Gareth sibuk menggigiti sedotan plastik itu.

"Astaga.... Disedot Gareth, bukan digigitin." Timothy mengusap wajahnya.

"Tau kok. Disedot tadi." Gareth mengangkat dua alis tebalnya.

"Nanti kalo sedotannya bolong ga bisa disedot." Timothy mengomel lagi.

"Ya diteguk aja." Jawabnya singkat.

"Jadi sebenernya kamu nih kucing apa tikus sih?" Tanya Timothy.

"Anak ganteng." Gareth tak acuh.

"Yang nomor tiga tuh benerin dulu." Timothy yang sudah kehabisan kata-kata dengan tingkah Gareth akhirnya menyerah dan hanya menunjuk bagian yang harus diperbaiki.

Second Love SongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang