Hari itu menjelang malam, Kian datang melihat keadaan Gareth di rumah Timothy.
Kian naik ke kamar Timothy di lantau dua, karena lelaki itu hanya mengirim kode pintu dan menyuruh Kian masuk sendiri ke dalam rumahnya.
"Pantesan.." Kian berdecak kesal ketika melihat Gareth berada di pelukan Timothy.
"Ngepot dikit nangis iniiii.." bisik Timothy. Tangan kirinya terasa kebas karena memeluk Gareth berjam-jam.
"Jadi apa hasil kuliah lo di google?" Kian meledek. Timothy baru saja memberitahunya soal apa yang ia cari di platform pencarian itu.
"Bentar..." Timothy bergeser sedikit lalu perlahan melepaskan tangan kirinya dan meletakkan tubuh Gareth di atas bantal, namun anak itu langsung merengek.
"Bentar sayang ya.. bentaar aja, tangan Daddy nya pegel nak.. Dedek bobok disini dulu, Daddy gak kemana-mana kok sayang...pinter..." bujuk Timothy. Kian tersenyum gemas melihat tingkah keduanya.
"Dedi dedi, beda cuma 13 taun doang Dedi." Cibir Kian.
Timothy lega karena berhasil melepaskan tangannya, namun Ia tetap menggenggam tangan Gareth sementara anak itu masih tertidur.
"Udah sayang-sayangan berati udah ganti status dong?" Tanya Kian iseng.
"Anaknya kagak bangun-bangun. Gimana ceritanya ganti status." Timothy mendengus sambil mengetik di ponselnya. Lalu menyodorkannya pada Kian.
Kian membaca hasil pencarian di ponsel Timothy dengan seksama dan mengingat-ingat apa yang pernah diceritakan Timothy dan Gareth padanya.
"Teori Reinkarnasi ya...hmmm.." Kian terlihat berfikir keras.
"Sounds bullshit, eh?" Tanya Timothy pesimis.
"Gue lebih ke, gak bisa komen dulu sih.. harus tau dulu ini Gareth kenapa sampai kayak gini, apa yang dia rasain." Kata Kian sambil mengembalikan ponsel Timothy.
"Lo percaya soal reinkarnasi?" Tanya Timothy yang cukup takjub dengan respon Kian.
"Hmm bisa ya bisa engga. Tapi sebagian besar ciri-cirinya jelas kan? Ada di Gareth." Jawabnya. Timothy mengangguk mengerti.
"Ditunggu bangun aja sayangnya. Nanti gue balik lagi kalau dia udah bisa ngobrol ya." Kata Kian, Ia bangkit lalu berpamitan pada Timothy.
***
"Sayang mau makan?" Tanya Timothy malam itu. Gareth sudah bisa merespon setiap pertanyaan Timothy walaupun hanya dengan anggukan atau gelengan kepala dan masih dengan mata terpejam.
Gareth menggelengkan kepalanya.
"Jangan bikin Daddy khawatir dong masa mau diinfus terus.. makan ya? Daddy buatin carrot cream soup." Bujuk Timothy. Gareth masih menggelengkan kepalanya.
"Maunya apa dong?" Tanya Timothy lagi.
"Peluk aja." Bisik Gareth. Pertama kalinya Ia bersuara dalam tiga hari terakhir.
"Iya, ini kan Daddy peluk. Tapi makan dulu ya..dikiit aja." Lagi-lagi Timothy membujuk Gareth.
Setelah perdebatan alot akhirnya Gareth mengalah dan mau makan. Timothy segera beranjak ke dapur dan membuatkan Gareth semangkuk cream soup.
Carrot cream soup. Sebetulnya makanan kesukaan Keith. Setelah selesai, Timothy membawa sup itu ke kamar. Gareth duduk di atas tempat tidur. Ia tak banyak bicara hanya menurut ketika Timothy menyuapinya.
Setelah selesai, Timothy memberinya obat yang diresepkan dokter. Gareth lalu berbaring lagi, dan lagi-lagi Ia meminta Timothy untuk memeluknya.
"Kamu udah gak geli lagi saya manggil kamu sayang?" Tanya Timothy mencoba memancing Gareth bicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Love Song
RomanceMewGulf AU; Second Love Song Timothy (M ew) kehilangan cinta pertamanya dan betah menyendiri, sampai satu ketika seorang bernama Gareth (G ulf) mengganggu pikirannya. CW : -bxb romance story -100% fiction -Typos -Ignore timestamp -Harsh words -Age...