36. Kuliah Lagi

386 36 3
                                    

Nara mengetuk pintu apartemen Gareth pagi itu. Hari itu jadwal pertama masuk kuliah dan mengisi Kartu Rencana Studi mereka di semester baru.

"Bentaaaarr." Suara Gareth terdengar dari dalam.

Ketika pintu dibuka, sosok Gareth muncul masih mengenakan baju tidurnya.

"Buruan sih dut, udah jam berapa ini." Nara mulai mengomel. Ia duduk berjalan ke pantry dan membuka kulkas. Lalu mengambil sekotak susu.

"Baru jam 6.30 jugaaa, kan jadwal lo jam delapan. Gue malah jam 8.45." Gareth kembali meringkuk di sofa.

"Mandi ai kamu malah tidur di sini." Nara menampar pantat Gareth agar Ia segera bangun dan bergegas ke kamar mandi.

"Ada si bapak ih... lagi pupup. Lama dia mah.." Gareth tak acuh. Sementara Nara mengerutkan dahinya.

"Lo nanti dianter si bapak?" Tanya Nara.

"Enggak lah, dia pulang, abis tu  baru ngampus. Dia perwalian jam 12." Kata Gareth santai.

"Daad!! Buruan, si Nara udah ngomel-ngomel nih! Pukul-pukul pantat aku!" Teriak Gareth ke arah kamar mandi.

"Hus! Gak usah teriak-teriak sih. Udah nih sarapan dulu! Bunda hari ini bikinin nasgor, pake telor mata babi buat lo." Nara mengeluarkan kotak makan siang yang biasa dibawanya untuk Gareth dari dalam tas lalu menyerahkannya pada Gareth.

"Mata sapi tau bukan mata babi." Kata Gareth, Ia duduk di sofa menunggu Nara menyiapkan makanannya.

"Kelakuan lo kek babi masalahnya. Nih makan." Nara menyodorkan kotak makannya yang sudah di buka pada Gareth.

"Suapin.." Rengek Gareth manja.

"Kan... babik!" Umpat Nara kesal. Namun ia meraih sendok dan kotak makannya, lalu menyuapi Gareth.

Gareth segera bersiap-siap setelah selesai sarapan. Ia juga sudah menyiapkan baju ganti untuk Timothy di atas tempat tidurnya agar dosen sekaligus kekasihnya itu bisa segera bersiap setelah Ia berangkat bersama Nara.

"Daddy nanti makan dulu ya. Aku udah makan tadi sama Nara." Kata Gareth. Ia masih sibuk merapikan baju dan rambutnya.

"Sini aku bantuin." Timothy mengambil sisir dan mulai menata rambut Gareth. Namun sesekali lelaki itu menggoda Gareth dengan mencium pipi atau merangkul pinggangnya.

"Dut, gue ke tempat Arwin dulu ntar lo nyamper ya!" Seru Nara, Gareth hanya bergumam.

Tentu saja Nara muak dengan kemesraan Gareth dan Timothy pagi itu, sehingga Ia memutuskan untuk turun menemui pacarnya.
***

Giliran perwalian Gareth tiba. Seperti smester sebelumnya Ia selalu mengambil giliran terakhir dan sendirian.

"Hai Gareth. Gimana kabarnya kamu?" Tanya Devana ketika Gareth duduk di hadapannya sambil membawa kartu rencana studi nya yang sudah di isi.

"Baik bu. Ini KRS saya." Kata Gareth memberikan lembar KRS pada Devana.

"Katanya kamu kemarin sempet sakit waktu liburan?" Tanya Devana lagi. Entah dari mana Ia mendapatkan informasi itu.

"Ibu tau dari mana?" Tanya Gareth. Ia benar-benar takut informasi yang sampai pada Devana tentang dirinya salah.

"Oh, ketemu Nara kapan hari ya.. Sama Mia sama Bonita. Lagi makan bakso malang. Saya nanya kamu kemana, kata Nara lagi sakit. Tadinya saya mau nanyain alamat kamu biar bisa jenguk, tapi kata Nara ga usah, eh malah lupa mau wa kamu. Sakit apa kamu?" Hati Gareth sedikit lega karena sahabat-sahabatnya tidak mungkin asal menjawab.

"Kecapek an aja sih bu. Ngurusin toko online sama ujian jadi gak tidur-tidur. Untung saya banyaknya online ujiannya." Kata Gareth berbohong.

"Oh.. dijaga dong badannya Gar, makan yang bener. Kamu masih susah makan gak?" Perhatian Devana tak pernah berkurang pada Gareth.

Second Love SongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang