MewGulf AU; Second Love Song
Timothy (M ew) kehilangan cinta pertamanya dan betah menyendiri, sampai satu ketika seorang bernama Gareth (G ulf) mengganggu pikirannya.
CW :
-bxb romance story
-100% fiction
-Typos
-Ignore timestamp
-Harsh words
-Age...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tepat jam 8 pagi mereka sudah sampai di pemakaman. Keduanya membawa buket dan keranjang bunga untuk ditaburkan diatas makam.
Mereka menyambangi makam ayah dan kakak Gareth terlebih dahulu. Setelah berdoa keduanya lanjut berjalan menuju blok selanjutnya.
Timothy duduk di samping makam dengan batu nisan bertuliskan nama dari tinta emas.
Keith Natawira Soedirdja.
Timothy berdoa dan sekuat tenaga menahan tangisnya. Sementara Gareth merasa kepalanya tiba-tiba saja pusing.
Keduanya memutuskan untuk tidak berlama-lama di pemakaman. Mereka berjalan menuju mobil Timothy dan menenangkan diri disana.
"Kalau daddy mau nangis, nangis aja gapapa." Kata Gareth menggenggam tangan Timothy.
"Udah 20 tahun.. rasa sakitnya masih tetap sama.." Bisik Timothy sambil memeluk Gareth dan membenamkan wajahnya di ceruk leher anak itu. Tangisnya yang tertahan akhirnya pecah.
"But he kept his promise to stay by your side." Lagi-lagi perkataan Gareth mengingatkannya pada Keith.
Kekasih kecilnya yang kini sudah tiada.
Timothy berusaha menenangkan dirinya. Gareth mengambil beberapa helai tissue dan membersihkan wajah Timothy, lalu memberinya sebotol air minum.
"Daddy jangan sedih. Sekarang ada aku..kalau Daddy kangen Keith. Daddy bisa cari aku. I'll do everything you want." Gareth menangkup pipi Timothy dengan kedua telapak tangannya.
Timothy hanya mengangguk tak bisa berkata-kata lagi. Bahkan sentuhan tangan Gareth terasa bagaikan hangatnya sentuhan Keith yang pernah Ia rasakan.
Cup!
Gareth mendaratkan sebuah kecupan di dahi Timothy. Anak itu lalu tersenyum. Senyum yang menenangkan. Timothy mengangguk lalu kembali ke kesadarannya.
"Daddy bisa nyetir gak? Mau gantian sama aku?" Tanya Gareth.
"Gak usah sayang. Daddy bisa nyetir kok. Udah gapapa." Katanya.
Mobil kembali melaju di jalan raya yang lengang pagi itu. Mereka berniat mencari tempat sarapan.
"Kok tumben ajak ke makam Dek?" Tanya Timothy berusaha membuka percakapan baru.
"Iya. Hari ini aku ulang tahun."
CKIITTTTTT
Mobil mengerem mendadak hingga hampir saja terjadi tabrakan beruntun. Beruntung keadaan jalanan tak begitu ramai. Hingga mereka hanya dihujani klakson dari mobil lain yang kesal.
Timothy meminggirkan mobilnya lalu menatap Gareth dalam-dalam.
"Bilang apa tadi?" Tanya Timothy.
"Aku ulang tahun hari ini." Jawab Gareth balik memandang Timothy yang kini menutup wajahnya dengan telapak tangannya.
