JEJE [END]✔

09

¤¤¤

Sergio dan Alaina sudah berbicara perihal Jeftha yang akan menginap, dan kesepakatan keduanya telah di tentukan, jika Jeftha akan menginap setiap akhir pekan di tempat Sergio.

Kini Sergio bersiap-siap akan pulang, Jeftha sudah tertidur sejak jam tujuh tadi. Alaina juga sudah berada di rumah jadi dirinya bisa pulang dengan tenang.

"Kalau gitu saya pamit dulu" Pamit Sergio. Alaina hanya mengangguk pelan, begitu Sergio masuk ke dalam mobil miliknya Alaina langsung menutup pintu, ia juga ingin tidur cepat malam ini karena tubuhnya juga lelah sepulang bekerja.

•••

Pagi menyapa bumi, sinar mentari terasa begitu hangat pagi ini. Jeftha juga sudah siap dengan seragam sekolahnya.

"Di habisin, nanti di sekolah jangan petakilan dulu baru sembuh. Sepulang sekolah gak usah kerja lagi" Ujar Alaina sambil menyodorkan sepiring nasi putih lengkap dengan telur mata sapi.

"Loh kok gak kerja Bun?" Tanya Jeftha.

"Bunda udah bilang ke ayah kamu kalau kamu kerja, ya dilarang sama dia" Jawab Alaina.

"Terus nanti Jeftha gimana bantuin Bunda cari uang?" Tanya Jeftha, ia tak mau hanya menjadi beban untuk ibunya, hanya sebagai tukang cuci piring ia bisa membantu sedikit ke-uangan sang ibu.

"Ya kalau ayah kamu minta kamu berenti, ya Bunda juga minta ganti rugi ke dia" Jawab Alaina santai.

Memang benar saat kemarin ia berterus terang soal Jeftha yang bekerja, Sergio langsung melarang agar sang anak tidak di bolehkan bekerja lagi. Namun bukan Alaina namanya jika tidak memanfaatkan hal itu, sejujurnya ia sengaja mengadukan hal itu agar bisa mendapat hal lebih dari Sergio, mumpung ayah kandung Jeftha itu orang kaya. Karena Alaina sudah menebak jika Sergio pasti akan melarang Jeftha bekerja, jadi ia minta saja uang gantinya pada Sergio, dan dengan ringan tangan Sergio pun meng-iya-kan, dan akan mentransfer uang kebutuhan Jeftha setiap bulan pada Alaina. Sergio juga mengatakan akan memberi lebih sebagai ganti lepasnya tanggung jawabnya selama ini pada Jeftha.

"Oooo...oh iya Bun, Jeje boleh nginep tempat Papa gak?" Tanya Jeftha karena anak itu memang tak sempat ikut berbincang perihal ini semalam.

"Bunda izinin setiap akhir pekan" Jawab Alaina membuat senyum Jeftha mengembang.

"Makasi Bunda" Ucap anak manis itu.

"Udah jangan banyak bicara, habisin cepet nanti yang ada telat. Oh iya Bunda pulang agak maleman nanti" Ujar Alaina.

"Iya Bunda" Balas Jeftha lalu kembali fokus dengan sarapannya.