14

6.3K 517 27
                                    

¤¤¤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

¤¤¤

Pagi hari di hari minggu, Jeftha sudah bangun. Terbiasa bangun pagi membuat anak itu tak pernah bisa bangun siang, padahal ini hari minggu anak sekolahan sepertinya pasti bangun lebih lama dari pada pagi hari biasanya. Namun Jeftha sudah di latih bangun pagi oleh Alaina, jadi anak itu tak mengenal bangun siang.

"Loh bangunnya pagi banget sayang" Heran Yiana saat anak kecilnya sudah bangun sepagi ini.

"Udah gak ngantuk lagi Mama" Balas Jeftha. Bahkan anak itu sudah mandi dan terlihat segar sekali.

"Aduh rajinnya" Puji Yiana membuat Jeftha tersipu. Anak itu jarang di puji ibunya sendiri, mau serajin apapun Jeftha Alaina tak pernah memujinya semanis yang Yiana lakukan, terkadang saat mendengar tuturan manis Yiana anak itu berharap yang mengatakannya adalah Alaina.

"Ada yang bisa Jeje bantuin?" Tawar si kecil.

Yiana tersenyum dan menggeleng, tak mau anak kecilnya itu memegang pisau atau melakukan urusan dapur. Padahal saat di rumah hampir seluruh pekerjaan rumah Jeftha yang melakukan, kecuali memasak yang Alaina masih ragu dengan anak umur dua belas tahun itu.

"Gak perlu sayang, Adek bisa tunggu Mama di sana aja, kalau bosan mungkin Adek mau jalan-jalan liat-liat rumah, lagian Mama ada yang bantuin kok sama si Bibi" Tolak Yiana halus.

Jeftha hanya bisa mengangguk pasrah, anak itu melihat sekeliling.

"Adek ke taman rumah boleh Mama?" Tanyanya meminta izin.

"Boleh dong sayang, jangan sampai keluar rumah sendiri ya nak, kalau mau jalan keluar gerbang ajak salah satu bodyguard yang jaga, ngerti sayang?" Jawab Yiana.

"Mengerti Mama" Balas Jeftha lantas anak itu berjalan menuju taman samping.

Begitu sampai di taman samping mata Jeftha berbinar, taman samping benar-benar indah dengan tanaman hias yang bewarna. Tak jauh indah dari halaman belakang yang di jadikan kebun oleh Yiana. Di taman samping bentuk tamannya menggunakan konsep taman eropa, dimana ditanami bunga berwarna-warni serta berbagai jenis tanaman topiari yang di bentuk rapi dan bervariasi.

"Cantik..." Gumam Jeftha sambil berjongkok dan menyentuh bunga-bunga mini yang di tanam rapi berbentuk pola.

Di dekat pintu samping ada seorang bodyguard yang baru saja Yiana suruh untuk mengawasi anak kecilnya itu, meski rumah megah mereka sangat aman, tapi ibu yang berhati lembut itu selalu khawatir dengan putra-putranya, tak jarang Yiana dan Sergio meminta bodyguard diam-diam mengikuti putra mereka, karena jika terang-terangan yang ada Dipta dan Dean mengomel nantinya.

JEJE [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang