19

6.3K 524 17
                                    

¤¤¤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

¤¤¤

Tak terasa hari-hari berlalu, hari sabtu pun telah tiba. Seminggu terakhir cuaca sangat tidak menentu, siang panas terik tapi saat malam akan hujan lebat. Selama seminggu pula tubuh Jeftha suka rewel, malam hari anak itu tak jarang kambuh dan suhu tubuhnya tak normal, tapi saat bangun di pagi harinya terasa lebih baik. Tapi tidak dengan hari ini, bangun pagi ini tubuhnya masih terasa hangat dan terasa tak nyaman, namun anak itu masih bisa tahan.

Jeftha memaksa untuk berangkat ke sekolah, padahal Alaina sudah bilang jika tak sanggup ke sekolah diam di rumah saja, nanti akan ia yang menelpon Sergio untuk jemput ke rumah saja, tapi Jeftha ngeyel untuk berangkat, kata anak manis itu ia ada ulangan harian hari ini, sayang jika ditingggal.

"Terserah sama kamu, Bunda berangkat duluan" Ucap Alaina lantas menyambar tas selempangnya, ia pun memutuskan berangkat pagi hari ini ke resto.

Jeftha masih duduk di kursi meja makan, anak itu masih menikmati sarapannya meskipun tak begitu berselera, untung Alaina pagi tadi berbaik hati membuatkannya teh hangat untuk teman minum obat penurun panas.

Pelan-pelan Jeftha meneguk teh hangatnya setelah tadi meneguk obatnya, semoga saja anak manis itu lekas sembuh.

Seperti biasa Jeftha berjalan menuju sekolah, anak itu berjalan lebih lambat dari biasanya. Mungkin karena masih tidak enak badan makanya berpengaruh, wajah manis itu saja masih terlihat sedikit pucat dan lesu.

Tak butuh waktu lama Jeftha sampai di sekolah, anak itu langsung mendudukan tubuhnya di bangku miliknya.

"Je kamu sakit?" Tanya Rio yang sejak tadi sudah di kelas, anak itu langsung curiga saat melihat Jeftha yang tak bersemangat seperti biasanya.

"Cuman demam dikit kok" Jawab Jeftha.

"Kalau masih sakit kenapa berangkat sih" Omel Rio.

"Aku gak papa, nanti juga sembuh sendiri. Kan kita ulangan hari ini harus masuk lah" Balas Jeftha membuat Rio menghela nafas.

"Tapi nanti kalau gakuat bilang ya, biar istirahat di UKS aja" Saran Rio di balas anggukan dan senyuman oleh Jeftha.

•••

Bel pulang sudah berbunyi sejak dua menit yang lalu, murid-murid mulai berhamburan pulang. Termasuk anak manis bernama Jeftha.

Si kecil itu bertahan dari demamnya hingga pulang sekolah, meskipun di siang hari ini rasa tak enak di tubuhnya semakin terasa.

Sergio yang berdiri di sisi mobil di dekat gerbang sekolah sang anak, sibuk mencari sosok si kecil. Senyum Sergio mengembang saat melihat tubuh mungil Jeftha berada di keramaian murid yang hendak pulang juga.

Namun senyum itu tak bertahan lama, saat melihat wajah pucat milik anaknya.

"Papa..." Sapa Jeftha sambil tersenyum.

JEJE [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang