04.

6.8K 558 20
                                    

¤¤¤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

¤¤¤

Sudah seminggu sejak Sergio memerintah kan anak buah Bara untuk mengawasi Alaina. Kini Sergio telah meminta hasil laporan selama seminggu pemantauan.

Suara ketukan pintu mengalihkan pandangan Sergio dari berkas-berkas pentingnya.

"Masuk"

"Permisi Tuan" Seru Fendrik bawahan Bara yang di tugaskan memantau Alaina.

"Bagaimana? Apa saja yang kau lihat?" Tanya Sergio.

"Tidak ada hal banyak yang Nyonya Alaina lakukan, kegiatannya hanya seputar berangkat bekerja di sebuah restoran iga bakar dan kembali ke rumah saat malam hari Tuan. Beliau juga tinggal di daerah kumuh di belakang perkotaan, dari yang saya pantau Nyonya Alaina tinggal hanya berdua bersama putranya Tuan" Jawab Fendrik menjelaskan.

Awalnya Sergio hanya mendengarkan dengan santai, namun pupil matanya langsung melebar saat mendengar kata 'putra'!

"Berapa usia anak itu? Apa kau tahu?" Tanya Sergio tak sabaran.

"Dari seragamnya saat berangkat sekolah yang saya lihat anaknya masih SMP Tuan, mungkin 12 atau 13 tahun" Jawab Fendrik.

"Shit..." Umpatan itu tak bisa ditahan, tangan Sergio turut terkepal.

"Cari tau riwayat Alaina apakah ada riwayat jika ia pernah menikah? Dan satu lagi dapatkan apa saja dari anaknya yang bisa di jadikan benda untuk tes DNA" Perintah Sergio.

"Di mengerti Tuan" Balas Fendrik.

"Ingat lakukan dengan rapi" Seru Sergio.

"Baik Tuan" Ucap Fendrik tak lupa sedikit membungkuk sebelum beranjak meninggalkan ruangan Sergio.

•••

"Aww..." Jeftha memekik kesakitan saat merasa rambutnya tertarik ketika bertabrakan dengan seorang pria dewasa.

"Maaf nak, saya benar-benar tidak sengaja gelang saya memang sudah sedikit rusak hingga sering tersangkut dengan benda-benda sekitar" Ujar Pria yang tak lain dan tak bukan adalah Fendrik.

Jeftha memandang gelang besi yang Fendrik gunakan, terlihat rumit memang desainnya wajar jika benda-benda seperti rambut, handuk atau yang berbahan benang tersangkut.

"Iya gak papa kok Om lagian kan gak sengaja" Ucap Jeftha sambil mengusap bagian kepalanya yang terasa rambutnya rontok akibat tertarik tadi.

JEJE [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang