02

18K 1K 4
                                    

.
.
.
.
.
.
.
_______________________

"Emm enyakk" Gumam Ipan yang sedang mengunyah makanan di dalam mulutnya

Sekarang dia berada di dalam gubuknya dia sedang menikmati makanan yang tadi di kasih oleh paman baik, dia melihat uang yang di kasih paman baik tadi

"Ini tuh wang belapa si ko nolnya banyak banget"
Ujarnya bingung melihat uang 50 ribu

"Apa bisa buat beli pesawat telbang" Tanya dia entah kepada siapa, mungkin hantu? Ah tapi tidak mungkin

.....


Di malam hari Ipan bersiap siap akan tidur, dia pergi untuk mencuci kakinya dan menggosok gigi

"iiiii udah belsih hihi saatnya untuk tidul huusshh"
Dengan memamerkan giginya di depan cermin kecil yang sudah retak dia berbicara seorang diri

Dengan gerakan kilat Ipan loncat ke atas kardus yang berlapis lapis, memposisikan diri dengan nyaman walaupun terkesan tidak enak

Ipan memandang ke atas melihat atap gubuknya, menerawang masa depan bagaimana ia hidup, apakah dia akan merubah nasibnya atau malah menjadi lebih buruk, entahlah tidak ada yang tau

Ipan seorang anak kecil, yang di paksakan oleh takdir dia yang di tinggal orang tua sejak bayi, dia yang menempati gubuk lusuh ini dan dia yang setiap hari mencari barang bekas agar mendapatkan uang untuk dia makan

Entah apa yang di pikirkan orang tua Ipan sampai sampai anak yang tidak berdosa menerima nasib yang cukup buruk

Ipan menerawang dengan air mata yang mulai turun dari ujung matanya

"Hikss k kenapa Ipan di tinggal... hikss mamaa... papaa hikss Ipan cape hiksss hah hikss.. kalian dimana hah.. Ipan kangen hikss"

Tangisnya merindukan kedua orang tua, Ipan yang memiliki tubuh yang rentan, tubuh yang kecil, imun yang buruk dia berusaha menutupi rasa sakit yang dia rasakan

"Hikss se sesak.. hikss hah akhh hikss sa sakit ma maa.. hikss s sakitth akhh mama.."

Lirih Ipan memanggil seorang ibu sebelum kesadaran menghilang dengan tangan yang memegang dada kirinya kuat, salah satu hal yang Ipan benci ialah sakit

Ipan dia seorang anak kecil yang memiliki penyakit bawaan jantung dan asma, penyakit bawaan jantung ini di turunkan dari ibu kandung Ipan sendiri dan untuk penyakit asma yang Ipan derita, dia sering kali merasa sesak di area dadanya, akan merambat sangat sakit dan sesak pada jantungnya

Dia sendiri ingin sekali lepas dari penyakit yang dia derita, kenapa dunia sangat kejam kepada dirinya yang hanya seorang anak kecil yang tidak tau apa apa

.....

"Ipaaaan selamat pagi abang tampanmu datang nih"
Safaat datang dengan semangat ke gubuk Ipan sambil menenteng sebungkus nasi dan minum

"Ipaan!! abang datang nih halloooo" Dengan perlahan Safaat membuka pintu kardus itu, Safaat menghampiri Ipan yang terbaring di atas kardus

"Ipaan" Panggilnya dengan menepuk pelan pipi Ipan

"Heii Ipaan" Safaat mulai merasa panik saat telapak tangannya menyentuh kulit Ipan yang dingin dan terlihat sangat pucat

||•Devano R.Z•||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang