17

5.3K 358 2
                                        

.
.
.
.
.
.
_____________________________

Happy Reading



Daniel yang mendengar anak sulungnya sudah pulang bergegas turun ke bawah setelah menidurkan Evan

Sampai di lantai dasar keluarga Zarkeen yang lain tengah berkumpul memandang datar nan dingin Denis, Denis sendiri terlihat santai dengan wajah datarnya

"Untuk apa kau kembali?" Tanya Daniel dingin

Denis yang mendengar suara Daniel, melirik dan memandang sang Papa yang sangat ia hormati

"Hai Pa" Sapa Denis dengan senyum miring miliknya

"Papa tidak berharap kau kembali Denis Ray Zarkeen" Ucap sarkas dari Daniel

Daniel berpikir bahwa kehadiran Ray dan Dava akan melukai Evan lagi tetapi saat dia melihat keduanya bisa dekat dengan Evan dia merasa lega, meski di awal Dava sempat membuat dia geram karena berani melukai baby Evannya

Dan sekarang? Apa dia mesti percaya juga dengan anak sulungnya, sepertinya berat

"Tapi aku ingin bertemu dengan my kitten pa" Denis berbicara dengan nada yang lembut tetapi wajahnya masih terlihat datar

"Pergilah" Usir Daniel

Opa dan yang lain diam memandang interaksi ayah dan anak itu, biarkan saja lagi pula tidak akan ada peluru yang melayang

Tatapan Denis semakin tajam memandang sang papa, dia ke sini hanya ingin bertemu kittennya mengapa sangat sulit sekali?

"Apa perlu aku tembak kau terlabih dahulu?"

Mereka semua tampak terkejut dengan ekspresi datarnya, tidak seperti biasanya Denis bersikap kurang ajar terhadap Daniel

Sebrengsek brengseknya dia, Denis selalu menghormati papanya dan sekarang dia berani mengucapkan kalimat itu

Daniel pun sempat terkejut walaupun wajahnya masih dalam kondisi datar

"Huh tembak? Tembak tembakkan??" Mata yang tadinya terpejam sekarang sudah membuka dengan sempurna, terlihatlah mata biru bulat yang bersinar

"Epan juga mau donggg" Perlahan Evan menuruni tangga dengan merangkak mundur, bokong itu terlihat bergoyang saat Evan bergerak turun

Menggeram kesal karena tingginya yang hanya 145cm itu terlihat sangat kecil

Anak tangga saja terlihat lebih besar dari pada badan dia, dia takut jika berjalan dengan normal ketika menuruni tangga, dari atas itu sangatlah tinggi menurut Evan sampai membuat kepalanya pening

"Tembak saja" Tantang Daniel menatap Denis dengan serius

Denis yang mendengarnya pun mengeluarkan pistolnya dari dalam jas

"Hei berhentilah kalian seperti bocah!" Cerca opa Jack

"Dia yang menantang opa" Jelas Denis

"Ya! Tembak saja jika kau memang berani sialan" Timpal Daniel

"Ugh akhilnya sampe juga hahh capee" Evan menepuk nepuk bajunya yang sedikit kotor dan menyusap tangannya yang tadi sebagai tumpuan

||•Devano R.Z•||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang