09

10.9K 603 8
                                        

.
.
.
.
.
.
______________________

Happy Reading

Evan terbangun dengan rasa sesak yang berasal dari tangan daddynya yang bertengger di perut rata Evan, mengerjap pelan menyesuaikan cahaya matahari yang memasuki celah gorden

"Eughh dyy emm sesaak" Tangan kecil itu berusaha menyingkirkan tangan besar Revan

Revan yang sedari tadi merasakan pergerakan dari anaknya membuka mata dan memandang tingkah laku Evan yang menggemaskan

Bagaimana tidak menggemaskan, dia berusaha menyingkirkan tangan Revan yang kekar dengan kedua tangannya yang memiliki jari bantet

"Egrrrr egrrr ahh" Geraman terdengar dari mulut Evan yang mendorong tangan daddynya tetapi mengapa ini? Mengapa tangan daddynya ini tidak bergerak sama sekali

Evan yang merasa kesal pun menahan tangisnya untuk tidak mengalir, tetapi mana mungkin dia bisa menahan sekarang saja badan Evan sudah bergetar

Dan sedari tadi Revan menahan kedutan di ujung bibirnya, merasa sangat gemas melihat tingkah anaknya

"Daddyyy hiks banguun" Evan mendongak dan menatap mata daddynya yang sudah terbuka menatap dia gemas

"Hiks daddyy Nioo tangannya nakal hiks" Dengan gemas Revan mengangkat tangannya dan beralih mengusap mata berair itu

"Maaf baby" Senyum Revan tidak bisa di tahan lagi dan sedikit terkekeh

"Ish daddy ngeselin" Bibir cery itu berbicara dan kemudian manyun ke depan alias monyong

"aaaa daddyyy" Evan terkejut saat tiba tiba daddy tampannya ini menggendong dengan gaya koala

Plak

"Diam baby nanti jatuh" Revan manampar pelan pantat semok Evan dan menuju ke kamar mandi

"Epan mau mandi sendili" Dia malu say titit yang lucu gemes miliknya nanti terlihat oleh daddynya

"Tidak nanti kau jatuh terpeleset"

Revan membuka satu persatu baju tidur Evan dan terpampanglah tubuh kecil berkulit putih yang sangat mulus, pentil berwarna pink kecoklatan dan jangan lupakan titit kecilnya

"Kau sangat kecil dan apa ini sayang" Revan menggoda Evan dengan menunjuk penis milik Evan

"Is daddy Nioo aa jangan di liat" Suara merdu itu mengalun lembut dan berusaha menutupi miliknya dengan jari bantetnya

"Mengapa? Daddy sering melihatnya" Jawab enteng Revan sambil menyiapkan bath up dengan air hangat

Evan terkejut dengan omongan yang di ucapkan daddynya, berarti selama ini Devan di mandikan? Dan titit imutnya? Oh tidaak habis sudah harga diri titit Evan

"Ayoo baby mengapa melamun hm?" Revan menggendong Evan meletakkannya di dalam bath up dengan memandang pipi bersemu anaknya

"Epan maluu"

"Tidak usah malu, baby menggemaskan sekali apa lagi dia" Dia yang di maksud Revan itu apakah titit imutnya

"Daddy sudaaahh"

"Iyaa sayang"

Sekarang mereka berada di meja makan, semua hadir kecuali Regan dia sudah berada di kantor karna akan ada meeting pagi dan mungkin akan pulang larut malam lagi

"Good molning" Sapa Evan dengan ciri khasnya

"Morning baby" Serentak mereka menjawab sapaan Evan

"Kelen bisa balengan" Dengan raut yang berbinar Evan menatap keluarganya dan di tanggapi kekehan mereka

||•Devano R.Z•||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang