24

4.3K 343 8
                                        

Hai saya kembali awkawk
Apa kabar syg?

.
.
.
.
.
.
________________________________
Happy Reading

Bagas menatap ke arah Evan dengan berbinar yang mana membuat Evan bingung, bagaimana bisa pemuda ini mengenal namanya

"Eum??" Manik biru itu menatap Regan dengan kepala yang di miringkan dan alis yang terangkat

"Temanmu" Singkat Regan dengan mendudukkan Evan di samping Bagas

"Epan ada teman!" Ujar Evan dengan semangat saat mengetahui ia memiliki teman

Bagas menatap interaksi kedua adik abang itu dengan bingung, dia yang frustasi akan temannya yang tak kunjung muncul di hadapannya

Sekarang dia ada di depannya tetapi mengapa Devan seperti tidak mengenalnya dan mengapa Devan berubah menjadi lebih berisi maybe

Wajah tenang itu tergantikan dengan wajah berserinya, mata biru bulat itu yang menatapnya tenang sekarang menjadi lebih bersinar dan cara bicara yang singkat kini mengapa menjadi cute

"Apa apaan ini?" Tanya Bagas pada ketiga pemuda di depannya dengan mata yang kini menatap Evan dalam

Kringgg

Kringgg

"Amnesia dan jaga" Mengelus kepala Evan sembari mengucapkan kalimat yang membuat Bagas tersentak karena merasa bodoh, sahabatnya adiknya amnesia dan ia tidak tahu? Benar benar bodoh

Regan meninggalkan kelas milik Evan dengan langkah lebarnya meninggalkan Ferry dan Renal yang sedari tadi berdiam diri

"Jaga adikku jangan sampai terluka" Ucap Renal mengecup dahi mulus milik Evan dan berjalan menyusul abangnnya Regan

"Baby belajar yang rajin oke? Dan jika ada yang mengganggu baby laporkan saja oke" Ferry menampilkan senyum hangatnya di depan Evan

"Shiiapp" Jawab Evan dengan sikap hormat menghadap Ferry

"Baiklah" Terkekeh menatap tingkah Evan beralih menatap Bagas yang masih enggan melepaskan pandangannya dari Evan

"Ekhem! Jaga Devan dan kau jangan macam macam" Ujar serius Ferry

"Udaa abang pelgi sana bel udah bunyi dali tadi lho" Usir Evan ke Ferry

"Hem inget kata daddy ya bab.."

"Iyaaa abaang udaa sanaa huss pelgi pelgi itu bu gulunya dah dateng huss sana pelgi"

Ferry menatap ke arah depan di mana ada seorang  guru yang menatapnya tenang, siapa yang tak tau keluarga Zarkeen

Dengan santai Ferry menatap guru itu dan berjalan ke arah pintu kelas setelah mengecup pipi chubby Evan

"Ekhemm baik anak anak mari kita mulai pelajarannya"

Guru mulai menerangkan dari A sampai Z

Bagas sedari tadi mencerna penjelasan dari abangnya Devan ini

"Amnesia? Kenapa gue baru tau Dev? Bodoh"

"Eum? Abang kenapa si? Ko liatin Epan mulu kan papan tulisnya ada di depan, bu gulunya juga ada di depan" Evan menggigit bibir bawahnya ketika merasa gugup

Bagas tersadar apa yang telah ia lakukan sudah membuat Evan sedikit merasa cemas dan suasana di sekitarnya terasa canggung

"Ha? ah ohh tak apa,.."

"Kau tidak mengenalku?" Tanya Bagas pelan dan pasti

Merasa bingung atas pertanyaan dari Bagas, Evan termenung memikirkan jawabannya

"Kata bang Gan abang temennya Epan kan? Jadi udaa jelas Epan kenal abang" Jelas Evan meski ia memang benar tidak mengenal Bagas

"Huhh aku Bagas, temanmu" Bagas tidak rela jika kenangan manis yang mengharukan bersama Devan sirna begitu saja

"Eum! Epan" Tangan kecil itu terulur meminta jabatan dari pihak di sampingnya

Menatap tangan kecil itu Bagas berpikir tidak salah jika mengulang kembali lagi pula Devan yang sekarang terlihat sangat menggemaskan

"YANG DI BELAKANG KENAPA SANGAT BERISIK HA??!!"

Bagas dan Evan tersentak mendengar teriakan membahana milik guru killer tersebut

"Maapin Epan ya bbu Epan janji ndak nakal lagi jangan bilang sama daddy Nioo kalo Epan nakal yaa" Kepala Evan menunduk saat mengucapkan itu dan mengakhiri dengan jurus andalannya puppy eyes agar gurunya luluh

Dan seisi kelas mentap Evan terkejut, mengapa Devan sekarang menjadi bocah haa

"Aaaaaaa kiyowooooo aaa utututu anaknya mommyy" Ujar Alyya saat menatap tingkah laku Evan

Guru yang sedang mengajar sempat speechless melihat Evan yang berubah tapi tidak mengapa yang terpenting muridnya tetap pintar dan cerdas

"Sudah sudah jangan berisik"





Jam istirahat telah berbunyi, kini ketiganya sedang berada di kelas

"Anaknya mommy mau mam apa heum? Nanti pelayan mommy belikan" Ujar Alyya dengan menunjuk pelayan itu Bagas

"Apaan lo kek kita kenal aja, sok asik"

Sebenarnya Alyya itu memang dari dulu pecinta kaum cute boy, saat bertemu Devan pertama kali ia terkagum ketika melihat wajah baby facenya dan wajah tenang itu menjadi alasan Alyya tidak mendekati Devan pada saat itu

Lagi pun keluarga Zarkeen tidak akan membiarkan orang yang mengusik bungsu Zarkeen tidak mendapat hukuman

Alyya tidak berani jika Devan pada saat itu merasa terusik dan berakhir ia yang di penggal

Tetapi sekarang ia merasa senang saat mendengar tadi bahwa Evan amnesia dan tidak mengingat apapun

Itu peluang untuk dirinya untuk dekat dengan Evan karena Evan yang tidak merasa terusik itu membuat ia berada di fase aman

"Epan bawa bekal mommy"

Alyya merasa terkejut sekaligus senang saat Evan menyebutnya mommy dan membuat raut wajah Bagas suram

"Menjauh dari iblis Dev"

Bagas menarik tangan kecil itu menjauh dari wanita gila yang masih saja berdiri speechless mendengar kata mommy yang terlontar dari bibir cerry Evan

"Epan abaaang no Dep Dep? Memang Epan Depkoletol apa" Jutek Evan ketika Bagas memanggilnya dengan nama depan

Bagas terkekeh mendengar kata indah dari Evan, ah dia rindu Devan tetapi ia lebih menyukai Devan versi barunya

"BAGAS"

.....

TBC

Tandai Typo

Next?
I miss you, you miss me?


||•Devano R.Z•||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang