11

7.7K 451 3
                                    

.
.
.
.
.
.
______________________

Happy Reading



"Tuan muda sekarang berada di Zarkeen hospital' tuan"

"Bagaimana bisa?!"

"Maaf t tuan, saat sedang berlangsungnya sarapan tadi pagi mereka mergurau dan tuan muda menangis sampai sesak nafas, berakhir di rumah sakit tuan"

"Ck pergi kau, awasi terus"

"Baik tuan"

Mata biru tua itu menatap ke depan dengan sorot tajam

"Jika kalian tidak bisa menjaganya, maka aku akan mengambilnya Zarkeen"


....


"Euggh dyy" Lenguhan manis terdengar di ruangan VVIP itu

Revan yang memang sudah bangun beranjak dari duduk sexynya, menghampiri bungsu kesayangan yang tadi hampir membuat dia jantungan

"Apa ada yang sakit baby? Butuh sesuatu? Minum? Kencing? Makan? Atau sesuatu itu baby?"

"Hei tanya satu persatu, dasar tua karatan" Daniel menghampiri brankar Evan dengan ejekan yang di tunjukan untuk Revan

"Ck mengacalah tua beruban" Revan yang mendengar ejekan itu merasa tidak terima

"Baby perlu sesuatu?" Tanya Daniel lembut mengabaikan ucapan adiknya

"a us" Lirih Evan merasakan kering

Revan dengan segera mengambil gelas sebelum kakak berubannya ini mengambilnya terlebih dahulu

"Minum secara perlahan baby"

Dengan sedotan Evan meminum dengan pelan

"Apa ada yang sakit baby?" Mata milik Revan menatap sendu ke arah Evan

"Ini sakit Dyy ndaak suka" Evan menunjukkan tangan kirinya yang di infus

"Itu akan di lepas jika cairannya habis sayang" Sahut Daniel yang kembali duduk di sofa

"Eum tappi kan tetep sakit"

"Tidak apa, daddy elus yaa"

"Baby ingin makan?" Sambung Revan

"Ndaak nanti aja"

Evan melihat kesekitar melihat Ferry, Febby, Renal dan Regan yang masih tertidur dengan tangan kecilnya yang masih di elus Daddy Nioo

"Baby sekarang tidur okey? Masih terlalu dini" Tangan Revan satunya mengelus kepala Evan pelan,
Mengusap dahi kecil itu, hidung dan berakhir pipi

Ini memang sudah tengah malam, masih jam 1 pagi dan langit pun masih menggelap wajar saja pemuda Zarkeen masih tertidur

"Daddy di sini sayang, jangan pernah sakit okey" Gumam Revan memandang Evan yang mulai terlelap

Daniel yang mendengar itu melirik ke arah adiknya, memang Revan ini sangat menyayangi bungsu Zarkeen, mata biru itu yang paling berbeda dari yang lain

Evan memiliki mata biru seperti milik mommy mereka, sangat cantik

Saat Zarkeen melihat wajah Evan teringat mendiang Mommy, apalagi Revan sungguh dia merindukan istri tercintanya

"Tidurlah biar aku yang berjaga" Ucap Daniel

"Hm" Revan merebahkan tubuh atleastisnya di sofa yang panjang, anak anak tidur di kasur portable

Kecuali Ferry yang tadi sore menangis dan tidur di satu sofa panjang lainnya

Jadi ada 2 sofa panjang muat untuk dua orang dan satu sofa single dan di tengah tengah kasur portable, sebenarnya meja tapi di pindahkan

Daniel memandang wajah damai adik dan anaknya, mereka keluarga yang harus ia jaga dan jangan lupakan baby kita

Daniel itu seperti campuran antara Jack dan Dewi, dia memiliki jiwa yang bar bar, keras, tak tertandingi seperti Jack dan memiliki jiwa yang lembut seperti Dewi

Entah mengapa ia akhir akhir ini merasa risau

"Semoga saja tidak ada hal buruk"

Menghampiri brankar Evan, mengambil tangan itu lembut

Daniel mengambil benda pipih yang ada di kantong celananya

"Jaga lebih ketat mansion utama maupun mansion milik Revanio pastikan tidak ada celah tambahkan cctv tersembunyi dan awasi rumah sakit ini jangan ada yang terlewatkan termasuk semua perusahaan Zarkeen" Ucap tegas Daniel pada tangan kanan kepercayaannya

Panggilan terputuskan oleh Daniel, memandang lekat wajah damai nan lucu gemoy milik Devano Re Zarkeen

"Apa aku bisa menjaga kalian semua, entah mengapa hatiku berkata bahwa hal yang buruk akan terjadi huh semoga saja tidak"

Walaupun Daniel menyangkal tetapi hati dia tidak bisa di bohongi, dari semua Zarkeen dialah yang memiliki insting yang kuat



.....

TBC

Tandai typo



Next?
Beri komentar kalian






||•Devano R.Z•||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang