.
.
.
.
.
.
________________________
Happy Reading
Evan tertidur di pangkuan Denis dengan isi dot yang sudah tandas, Denis tidak merasa terganggu dengan adanya Evan di atas paha kekarnya justru dia terlihat lebih senang dari hari sebelumnya
Sesekali melirik Evan dan terkekeh pelan saat melihat wajah imut si Bungsu, bibir Cery itu sangat ingin Denis lahap, tapi dia masih waras untuk tidak melakukan hal tak senonoh pada adiknya
"Kitten ku memang yang paling menggemaskan"
Suara bariton milik Denis mengalun dengan lembut, nyaman sekali untuk di dengar
Denis sudah selesai dengan berkas sialan itu, sekarang sudah masuk jam makan siang dan Kittennya ini butuh nutrisi untuk membuat wajah imut lagi tentunya
"Apa kau ingin terus tidur hm?" Tanya Denis meski dia tau tidak akan ada jawaban dari Evan
"Baiklah"
CUP
CUP
CUP
CUP
CUP
"Euugh"
Kecupan dari Denis menyadarkan Evan dari mimpi indahnya, mata biru polos miliknya terbuka dan bertabrakan dengan mata elang milik abangnya
"Paan ci Epan ngantuk" Ujarnya setengah sadar
"Makan siang terlebih dahulu"
Denis bangun dari duduk dengan gagahnya, berjalan dengan Evan yang di gendong koala
Berjalan ke arah kantin kantor miliknya dengan pandangan lurus ke depan tanpa terusik oleh pandangan memuja dari orang di sekitarnya
"Abang Den?" Panggil Evan memastikan
"Hm?"
"Mimi syusu" Bersandar pada dada bidang milik Denis serta tangannya yang tidak tinggal diam, mengusap dagu Denis yang terdapat jembut kematian sebab inilah Evan merasakan sakit
Saat Denis menciumnya dia merasa sedikit sakit akan jembut kematian milik Denis ini
"Abang ko ndak cukul cih?" Cetus Evan
"Nanti" Denis yang peka apa maksud dari Evan segera menjawab dengan mantap
Tujuan Denis datang sendiri ke Kantin agar Evan bisa memilih sesukanya, bisa saja Denis memperintahkan tangan kanannya untuk membelikan makan siang untuknya dan Evan
"Pilih" Tunjuk Denis pada buku menu yang sangat komplit makanannya, bahkan ada makanan luar negeri yang enak enak
Jadi pegawai Den'Ray ini tidak usah pergi ke Restaurant mahal lagi karena di sini semua pasti ada dan gratis tidak ada bayaran untuk masuk atau makan di Kantin ini
Evan melihat buku menu itu yang sangatlah tebal, Evan bingung karena dia yang tidak biasa makan di tempat seperti ini
"Telselah abang aja yang penting mimi susu" Evan menatap Denis dengan mata polosnya yang mana membuat pegawai yang sedang makan memekik gemas karena wajah Evan
"Tidak ada susu" Tegas Denis karena memang sebelum tidur Evan sudah meminum susu
Pelayan yang sedari tadi berada di samping meja dengan buku kecil di tangannya menatap Evan dengan tatapan berbinar
Denis memilih sandwich, salad sayur, kebab india dan nasi udang
Dia merasa tidak suka saat miliknya di lihat oleh orang lain dengan segera menyuruh pelayan lelaki itu pergi
"Ndak ada susu? Udah abis ya? Kantol milik abang pelasaan besal dan makanannya banyak lho" Evan menatap ke sekeliling terdapat banyak sekali makanan yang berjejer
"Massa ndak ada syusu di sini? ih mending di lumah aja kalo gitu banyak syusu buat Epan"
"Air putih cukup"
"Ail putih?" Evan teringat saat dirinya kehausan di kamar Daddynya
"Ail putih itu jahat tau, Epan ndak mau ail putih ah"
"Tidak usah minum" Denis menjawab enteng ucapan dari Evan, dia sedari tadi memandang wajah milik adiknya ini
Tatapan dari Denis pada Evan sangat dalam tetapi jika di perhatikan lagi tatapan yang terlihat datar sebenarnya menatap lembut Evan, Denis itu sangat menyayangi adiknya melebihi apapun
"Permisi tuan ini makanan yang anda pesan"
Evan menatap makanan yang sekarang sudah tersaji di depan mata birunya, dia tidak fokus pada makanan itu Evan sekarang menatap satu gelas besar yang berisi air putih
Evan memasang muka masamnya, ternyata abangnya ini memang mau membunuhnya
"Awas saja abang Den huh Epan lapol ke Daddy Nio"
"Makan dan jangan membatin"
Mata Evan melotot kecil mendengar ucapan dari Denis
"Abang bisa dengel?"
"Tidak" Entah mengapa Denis seperti cenayang sekarang
Yang mana membuat mata Evan yang melotot kecil sekarang menjadi bertambah besar, Evan menatap Denis dengan gerakan cepat
"Gimana calanya abang?? Cepat kasi tau Epan, Epan juga mau bisa dengel" Ujar Evan dengan semangat dengan menggoyangkan bahu lebar Denis
"Makan Devano" Tekan Denis yang sudah geram dengan tingkah Evan
Evan merasakan tangan kekar Denis mencengkram pinggul miliknya
"Eugh i iyaa lepas dulu ssakit"
Denis tersadar dari ulahnya, sungguh dia tidak berniat untuk mencengkram Evan dengan kuat
Evan berpikir kenapa terkadang abang Denisnya ini aneh
.....
TBC
Tandai typo
Next?
KAMU SEDANG MEMBACA
||•Devano R.Z•||
De TodoIkuti kisah seorang bocah kecil yang bernama Irfan Malik yang memiliki penyakit bawaan lahir berpindah jiwa ke tubuh bocah lucu gemoy manis yang di beri nama Devano Re Zarkeen #DiLarangMenjiplak #CeritaFiksi #HasilKaranganSendiri #EnakBaca #GaSukaO...
