23

4.6K 341 7
                                        

.
.
.
.
.
.
_____________________________

Happy Reading






Di pagi hari yang cerah Revan di bangunkan oleh sinar matahari yang memasuki celah gorden

Menatap harta yang paling berharga miliknya, sosok yang ia sayangi

Permata titipan dari Tuhan

"Wake up Devano" Bisik Revan dengan suara khas bangun tidur

"Eugh 5 menit ya daddyy" Lirih Evan menunjukkan satu jari bantetnya

Revan terkekeh pelan, mengambil dan mengecup punggung tangan milik Evan

"Baby tidak ingin sekolah?" Tidak ada jawaban dari Evan

"Baiklah kalau begitu" Lanjut Revan menutup matanya

"Eugh! Iya Epan mau sekolah~ jangan tidul lagi daddyy~" Tangan Evan meraba pipi tirus milik Revan

"Dadddyyy hiks ayoo Epan mau sekolah hiks" Kesal karena Revan yang masih memejamkan matanya

Evan memencet hidung mancung milik daddynya sedangkan Revan menahan kedutan dari ujung bibirnya

"Huwaaa hiks dadd hik dyy"

Revan membuka matanya terkekeh saat melihat Evan duduk di atas perut miliknya dengan bibir yang melengkung

"Baiklah sudah jangan menangis" Senyum simpul milik Revan terlihat dan Evan terdiam melihat ketampanan daddynya ini

Mengangkat badan gempal milik Evan dengan koala dan berjalan ke kamar mandi

"Daddy ko ndak jelek ci ssruup" Ucap Evan dengan menyedot ingusnya yang sedikit keluar

"Daddy memang tampan" Dengan menegakkan tubuh atleastisnya dia menatap cermin yang menampakkan dirinya dengan Evan

"Huh Epan juga ganteng" Evan meniru gaya dari Revan yang membuat dadanya membusung





Evan sekarang sudah siap dengan seragam putih abu nya, dengan kecerdasan Devan yang sudah kembali membuat Evan merasa bangga karena saat membuka buku mapelnya dia paham apa yang tertulis di sana

"Daddyy ayoo" Evan bergandengan tangan dengan Revan menuju ke lantai dasar

Ting

Tap tap tap

"Good Molniiingg semuanya" Sapa Evan dengan semangat memandang keluarganya yang tengah tersenyum

"Morning baby/kitten/bunny/honey"

Serentak mereka menjawab sapaan dari Evan

Ferry berusaha menahan agar tidak memakan babynya dengan menggigit bibir bawahnya

Sedangkan Evan dia yang merasa abang satunya ini sedang sakit dan menatap prihatin ke arah Ferry

Zarkeen yang lainnya menatap penampilan Evan yang memang menggemaskan lihatlah lengan baju yang di linting dan celana yang terlihat besar di kakinya yang pendek. Entah mengapa terlihat Evan yang termakan bajunya sendiri




||•Devano R.Z•||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang