12

6.6K 414 9
                                    

.
.
.
.
.
.
__________________________

Happy Reading


"Mom apa kau sudah mengurus perpindahanku"

"Sudah sayang, kau tenang saja mom sudah mengurusi semua keperluanmu"

Kuah Kari dan anaknya Mecme sekarang berada di rumah minimalis milik ayah Max

Mecme ini bukan anak kandung dari Max, kuah Kari dulu hamil di luar nikah pada umur 17tahun saat Zarkeen mengetahuinya mereka sempat ingin mengusirnya

Tetapi kuah Kari memohon untuk tetap tinggal di kediaman Zarkeen, kuah Kari memberitahukan bahwa kehamilannya ini tidak di sengaja, saat itu dia sedang berada di jalan pulang, saat akan melewati lampu merah dia di cegat oleh 2 orang pria berbadan besar

Membawa kuah Kari dan mengentodnya sampai jadilah si Mecme ini

Zarkeen tetap tidak mempercayai ucapan kuah Kari ini, oh ayolah Zarkeen itu cerdas men dan Zarkeen mengetahui bahwa kuah Kari yang pergi ke bar

Bukan malah di cegat oleh 2 pria berbadan besar

"Ck jika memang seorang jalang mengaku saja, kau sudah tidak ada harga diri sialan"

Ucap oma Dewi pada saat dulu, Zarkeen masih teringat kejadian itu semua

Dan kejadian itu pula menumbuhkan rasa dendam pada hati kuah Kari, dia ingin menguasai semua harta Zarkeen ini, sampai saat ini







Sekarang seorang pria berbadan tegap sedang berjalan dengan manik hitam pekat memandang lurus ke depan

Semua orang memuji ketampanan dirinya, siapa yang tidak kenal dia? Salah satu dari keluarga yang di kenal dengan paras dan kekayaannya

Dia Febrian Rey Zarkeen seorang duda yang memiliki dua anak lelaki yang sama tampannya, seorang pria yang sangat di dambakan para wanita lajang maupun janda

Memiliki perusahaan dimana mana, selama ini tidak ada yang tahu seperti apa rupa Febrian karena dia yang tinggal di luar negeri

"Rumah sakit" Titahnya pada tangan kanan

"Baik tuan"




"Daddyy Epan mo pulang ajaa, di sini bauuk"
Ucap Evan dengan jari bantetnya menyumpat hidung kecilnya

"Ken" Panggil Daniel

Kendrick yang memang berada di samping brankar Evan mengerti apa yang di maksud Tuannya ini

"Tuan muda sudah boleh pulang tuan, karena memang kondisinya sudah lebih baik dari kemarin" Jelas Ken

"Baiklah"

Ceklek

Semua mata tertuju pada manik hitam pekat yang baru saja datang

"PAPI LIAAAN EPAN KANGEEEN" Ujar semangat ketika melihat Papi tampannya ini datang

"Jangan berteriak baby" Satu peringatan Evan terima dan mata yang tadinya melihat Rian sekarang menjadi memandang Evan yang berteriak dengan keras

"Hehe maap, papiii ishh Epan kangen sini dong" Tangan kecil itu mengarah ke Rian dengan jari bantet yang membuka dan menutup

Senyum kecil terbit di bibir sexy Rian, menghampiri Evan yang sedari tadi senyum lebar dengan mata biru bulat yang berbinar

"Baiklah kemari" Rian mengangkat pelan tubuh kecil sang anak

"Papi Lian dali mana saja, ko balu dateng Epan kan kangen" Tangan kecil itu memeluk leher jenjang Rian dengan erat

"Hm papi sedang ada urusan baby, baby sudah makan hm?" Tangan kekar itu mengelus lembut punggung sempit milik Evan

Duo F dan Duo R sudah di suruh pulang oleh papa Daniel, tidak ada kata bolos untuk mereka berempat

Sekarang hanya ada Daniel, Rian dan Evan

Revan sudah kembali ke perusahaan karena ada meeting, sebenarnya dia tidak ingin datang tetapi kakak berubannya ini memaksa dan mengancam dia, mau tidak mau

"Sudaahh lihat pelut Epan juga udah besal nih"
Melepaskan genggamannya pada leher papi, Evan membuka baju pasien menampakan perut donat datar yang putih dan mulus

Daniel tersenyum lebar melihat tingkah Evan sedangkan Rian hanya tersenyum kecil, harus tetap cool di depan anak

"Apanya yang besar? Ini tidak ada kata besar baby" Sahut Opa Jack yang baru saja datang dan melihat semuanya

Jack berucap sambil menyentuh perut donat milik Evan dengan telunjuknya

"Benar itu" Kekehan terdengar di bibir Daniel

"Isshh apa apaan si opaa balu dateng ejek Epan, lihat papi! Opa sama papa tuhh nakal" Sungut Evan

"Hukum meleka!! Jangan kasi ampun papi!" Lanjut Evan dengan memalingkan wajahnya ke arah lain

"Yess baby, nanti papi hukum" Jawab Rian

"Epan ngambek pokonya ndak mau sama opa sama papa huh bialin aja nanti ndak di kasi pelmen sama daddy Nio"

"Ngambek ko bilang bilang" Gumam Daniel yang di dengar oleh semuanya karena memang pada saat Daniel berbicara Evan diam

"APAAAAA????!" Evan merasa tidak terima

"Hah tidak tidak, papa El hanya bercanda" Merasa terkejut mendengar teriakan baby Evan, dia ini tidak sadar diri apa suaranya itu sangat cempreng

"Sudah jangan bertengkar" Lerai opa Jack

"Opa ndak usah ikut ikutan, opa juga nakal" Judes Evan

"Sudah baby, jangan teriak nanti sakit tenggorokannya" Lembut Rian

"Iyaa papii" Apa apaan ini saat dengan Jack dan Daniel galak sekali dan dengan Rian dia memasang wajah kucingnya?

Tidak adil sekali

"CK" Decak kedua orang yang berbeda usia itu

"Apa? Ndak usah cah cih cah cih ya Epan dengel" Tatapan julid itu kembali melayang



.....

TBC

Tandai typo




Next?
Beri komentar kalian








||•Devano R.Z•||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang