Tangan nya gemetaran sembari memegang pistol siap akan menembak, tapi rasanya hati tak rela karna yang di tembak nya bukanlah musuh.
Air mata nya meluncur begitu saja melihat bagaimana pasrah nya gadis yang taehyung todongkan pistol tepat mengarah ke dada bagian jantung.
"T-tembak aku.." lirih nya, tangan nya terikat ke depan dan baju yang di gunakan sudah begitu lusuh, gadis itu sudah pasrah dengan keadaan nya sekarang.
"Tembak aku taehyung.."
Taehyung menggeleng, dirinya belum bisa terima ini semua. Taehyung bisa menembak ribuan musuh sekalipun tapi taehyung tetap tidak bisa menembak cinta nya sendiri.
"Aku.. tidak bisa jisoo." Lirih taehyung dengan nada putus asa.
"Kau ingat kan perkataan ku saat itu."
Taehyung ingat, tentu ingat bagaimana perkataan jisoo saat itu. Tapi taehyung menganggap itu lelucon, tetapi kenyataan nya ucapan itu bukan lah hanya sekedar lelucon jisoo menginginkan itu sekarang.
"TEMBAK! ATAU ANAK BUAH KU YANG MENEMBAK NYA!!"
Taehyung menutup mata nya tangan nya menarik pelatuk pistol itu.
DORR!!
DORR!!
DORR!!
Bukan sekali namun tiga kali taehyung narik pelatuk itu. Taehyung menjatuh kan pistolnya menatap tangan masih termerenung dengan apa yang di lakukan. Ini bukan keinginan nya tapi keadaan yang menyuruh nya melakukan nya.
Taehyung menghampiri jisoo yang sudah tergeletak tak berdaya, mendekap jisoo dengan posisi duduk dengan baju yang sudah di penuhi oleh darah. Taehyung melepaskan segera tali yang mengikat tangan jisoo itu.
"M-maaf, maafkan aku jisoo. Maafkan aku.." taehyung beberapa kali mengatakan maaf air matanya tak mampu di bendung melihat keadaan gadis yang sangat taehyung cintai yang sudah sangat tragis.
Tangan yang penuh darah karna sempat memegang perut nya itu kini menyetuh wajah taehyung. "Tidak..a-apa apa. Kau sudah menepati nya."
"Aku akan membawa mu jisoo."
Jisoo menggeleng "bilang pada ibuku.. aku--menyayanginya."
Taehyung mengganguk, tetapi jisoo perlahan menutup matanya ketika sakit tak mampu lagi di tahan. Rasanya sudah tidak kuat bertahan walau hanya sebentar lagi. Jisoo sudah pasrah, dan kini taehyung melihat bagaimana gadis yang sangat taehyung cintai menutup matanya dengan perlahan tangan yang menyentuh wajah taehyung itu kini terjatuh.
Taehyung menunduk, kini jisoo pergi. Pergi dari nya dan dari dunia ini. Taehyung tak kuasa menahan tangisan nya yang sangat memilukan.
Lisa yang melihat taehyung menangis pilu pun ingin pergi menghampiri tapi ayahnya mencekal nya dan menariknya keluar dari ruangan yang gelap dan hanya ada mengandalkan penerangan dari jendela kecil di tembok yang sedikit tinggi.
"Ayah biarkan aku menghampirinya."
"Kau ingin nasib mu sama seperti kakak mu?!" Bentak ayahnya dan menarik kembali lisa untuk pergi dari tempat mengerikan itu. Meninggalkan taehyung bersama jisoo yang sudah tergeletak tak berdaya di pelukan lelaki itu dan para anak buah yang hanya mampu menatap taehyung.
TBC*
Apaan nih? Awal awal udah sad ajh.
Next atau nggak?
Udah lama gak bikin cerita. Kira kira masih ada yang stay ama cerita vsoo aku ga ya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Vintage 1989 [END]
Teen FictionKata nya derajat manusia itu sama, namun mengapa terkadang kasta yang selalu menjadi tingkat tinggi derajat manusia? Ini kisah antar dua insan yang saling jatuh cinta, tapi dinding kokoh tentang perbedaan kasta menjadi satu penghalang yang sulit di...