Apa itu dunia? Apa yang kalian pikirkan saat mendengar kata dunia? Bagaimana kalian mendefinisikannya? Apakah itu tentang suatu tempat? Tentang seseorang? Tentang sesuatu? Setiap orang memiliki dunianya sendiri. Beberapa dari kita bahkan memiliki banyak versi. Dunia yang kita tinggali, dunia yang kita ingat, dunia yang kita tinggalkan, dunia yang kita impikan. Tanyakan pada diri kalian, temukan jawabannya, dan setelah itu kalian dapat kembali melanjutkan membaca. Karena dari sini, kalian mungkin akan memiliki pandangan yang berbeda tentang dunia dengan Samar, Ruhani, Darshan, dan Mahika.
Pendapat mereka tentang dunia adalah tempat impian mereka hidup, di mana semua "kemustahilan" memiliki kekuatan. Dunia yang mereka tinggali tidak pernah menjadi milik mereka. Itu bukanlah dunia yang mereka inginkan. Dengan menerima bantuan orang asing itu, tanpa mereka sadari, geng kuartet ini setuju untuk meninggalkan dunia tempat mereka tinggal demi berada di dunia yang mereka impikan. Angin di sana terasa berbeda. Mereka tidak harus melawannya untuk mewujudkan impian mereka.
Sayangnya, dunia itu sendiri tidak selalu berjalan seiring dengan apa yang dipikirkan oleh mereka. Mereka memiliki aturannya sendiri, kuat dan tak tergoyahkan. Tidak ada yang bisa lari dari itu. Sejauh apapun kita berlari, dunia itu akan selalu membawa kita kembali, dengan atau tanpa kenangan dari dunia yang pernah kita tinggali.
Samar, Ruhani, Darshan, dan Mahika tiba di sebuah dunia yang belum pernah mereka lihat sebelumnya. Dunia ini sangat berpolusi, penuh dengan bencana, sempit, dan terasa sangat kecil. Mereka hampir tidak memiliki udara untuk bernapas. Kesan pertama yang mereka dapatkan dari tempat itu adalah kekacauan, seolah-olah kiamat baru saja terjadi di tempat ini. Orang asing yang membawa mereka kemari tiba-tiba memberikan masker kepada mereka, masing-masing satu.
“Udara di sini tidak begitu bagus. Kalian membutuhkannya agar dapat tetap hidup," kata orang asing itu sambil menyalakan mesin yang dibawanya lagi. "Dua ratus meter ke utara kalian akan menemukan sebuah rumah. Memang disiapkan khusus untuk kalian. Tunggu di sana sampai aku menemui kalian lagi.”
“Kau meninggalkan kami? Di dunia yang ... antah berantah ini?” Darshan melihat sekelilingnya. Ia kemudian menyadari bahwa mereka berada di sebuah gua. Tempat itu lembab, tanpa penerangan, dan sangat menakutkan. Ia menatap tangan Mahika yang masih mencengkeram lengannya. Wanita itu begitu berani ketika orang asing itu mendekati mereka. Namun sekarang, dia terlihat ketakutan seperti seorang gadis kecil yang sedang diculik.
“Leluconmu sama sekali tidak lucu, Behenchod," Samar mendorong orang asing itu ke dinding dan menahannya di sana. Matanya memantulkan ketakutan. Semua orang bisa melihatnya. Ia menggertakkan gigi dengan amarah yang membuncah untuk menyembunyikannya.
“Bawa kami kembali atau aku akan membuatmu mati membusuk bersama kami di sini," ujarnya. Tak disangka, orang asing itu menatapnya kembali dengan tajam. Ia mencengkeram tangan Samar dengan erat lalu melepasnya dari lehernya.
“Aku telah membantu kalian. Setidaknya berikanlah sedikit rasa hormat, Pak," Suaranya membuat semua orang terkejut. Samar melangkah mundur dan membiarkannya pergi. Mereka berdiri dengan canggung sementara waktu terus bergulir. Orang asing itu menatap Darshan untuk terakhir kalinya sebelum mesin itu menelannya, meninggalkan empat orang itu dalam kebingungan. Mereka tidak tahu ke mana harus pergi atau apa yang harus dilakukan. Tak satu pun dari semua ini terasa masuk akal bagi mereka.
“Aku tidak mempercayainya. Seharusnya aku tidak mempercayainya. Sialan," Samar meninju dinding di depannya dengan keras. Kenyataan bahwa dia adalah alasan mengapa mereka ada di sana sangat menyiksanya. Ia tahu teman-temannya tidak akan menyalahkannya. Tidak ada yang tahu semuanya akan berakhir menjadi seperti ini. Tetapi jika dia lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan saat itu, mereka tidak akan berada di sini. Seseorang mungkin akan menemukan mereka di tempat itu dan mereka akan kembali ke kehidupan normal mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Judaiyaan [DITANGGUHKAN]
Science FictionHati-hati dengan apa yang kau inginkan. Bisa saja kau memang menginginkan itu, tapi tunggulah sampai kau dipisahkan dari duniamu sendiri. Empat orang dewasa, dua pasangan, berlatar belakang sama dengan konflik berbeda, dipisahkan dari dunia mereka d...