"Surat Untuk Samaira"

50 10 5
                                    

Samaira tersayang,

Ini Papa. Aku menulis ini dari tempat yang tidak akan pernah kau bayangkan dan waktu yang tidak akan pernah kau kunjungi. Aku harap kau baik-baik saja karena apa yang akan aku tulis di sini membutuhkan semua fokus untuk memahaminya.

Pada saat kau membaca ini, kau sudah mengetahui bahwa kasus yang melibatkan kecelakaan The Carribean Lavish Cruise Ship telah ditutup oleh pemerintah. Semua penumpang, termasuk diriku, telah dinyatakan meninggal dunia. Namun, aku masih hidup. Setelah bencana itu, mereka membawaku ke masa depan bersama paman Darshan dan bibi Mahika. Ruhani juga bersamaku.

Jangan mengkhawatirkan kami. Kami baik-baik saja di sini. Jendral Trivedi menjaga kami. Sekarang kami sedang berjuang untuk kembali ke masa di mana kau dan yang lain tinggal karena kau tidak akan bisa menemuiku di sini. Perang yang terjadi di tahun 2025 akan menghapusmu dari masa depan. Kau tidak bisa bertemu denganku di sini, tidak peduli seberapa keras kau mencobanya.

Dalam beberapa tahun, aku akan mengetahui bahwa aku berhasil menyelesaikan misi ini. Aku berhasil kembali ke linimasa waktumu untuk menemuimu. Tapi saat itu terjadi, kita hanya akan punya waktu dua menit.

Kau akan segera mengetahui dari Dadaji bahwa ia baru saja dipanggil ke markas untuk menyaksikan eksekusi dua orang yang mereka klaim sebagai pengkhianat negara kita. Mintalah dia untuk membawamu. Jangan lupa untuk mengajak Birju. Ini sama pentingnya untuknya.

Tolong datang dan lihatlah, agar setidaknya aku bisa melihatmu untuk terakhir kali sebelum menemui ajal. Itu adalah eksekusiku, Samaira. Aku adalah salah satu dari dua pengkhianat itu, yang satunya lagi adalah paman Darshan.

Setelah ini, tolong temukan Ridant. Ada yang harus ia ceritakan tentang hubungannya dengan Birju. Buat dia berjanji untuk tidak menerima panggilan apapun dari India. Dia harus terhindar dari segala rencana perang pemerintah. Nasib kita mungkin akan berubah jika dia tidak kembali ke India.

Usap air matamu dan kuatlah. Maafkan aku karena aku tidak bisa menjadi ayah terbaik yang selalu kau impikan. Aku membiarkan hak istimewa untuk melihatmu tumbuh dewasa terlepas dari tanganku. Jika aku tahu hidup kita akan terbalik seperti ini, aku tidak akan pernah membiarkanmu sendirian sepanjang waktu. Aku minta maaf karena tidak bisa membuat akhir hidup kita menjadi lebih baik.

Aku mencintaimu selamanya. Kau akan selalu menjadi gadis kecilku.

Peluk hangat dari ayahmu,
Samar/Kiaan.

Judaiyaan [DITANGGUHKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang