1

2.9K 37 4
                                    

"to the poin aja lah ya, jadi kamu mau jadi pacar aku?"

Sepasang anak SMA sedang duduk di atas motornya masing-masing saling memandang. tak mereka hiraukan kendaraan yang lalu lalang di sebelahnya. angin berhembus saat itu cukup membuat kedua tangan nya memucat karena dingin, ditambah membawa motor.

Sore itu Fandy bermotor mio dengan helm merah andalanya memandang Citra dengan penuh harap. cuaca di sekeliling nya syahdu dengan sinar jingga sore hari di dago.

Citra tersenyum manis. "ah engga deh, aku gamau soalnya kamu taruhan kan?" ucap citra ramah menutupi kekesalan nya dalam hati. bisa bisanya dia dijadikan bahan taruhan.

Fandy terlihat gugup, tatapan nya entah memandang kemana berputar kesana kemari.
"hah? taruhan apa?"

"ituloh, kalian bertiga taruhan kan? jujur aja dy, gapapa". Citra masih berbaik hati agar Fandy tidak terlalu malu, lagian ia akan merasa muak jika Fandy terus mengelak.

"ehm.. iya.." ucap Fandy pasrah.

"berapa?"

"apanya?"

"taruhanya" tanya Citra menanyakan nominal harga.

"20 ribu"

wtf?? 20 ribu doang? kalo kaya gini sih Citra akan merahasiakan kejadian ini semua. rasanya malu banget cuma 20. 2 juta kek! gak! 2 juta aja gakan cukup buat harga citra.

"siapa aja? yg ikutan" tanya Citra memastikan.

"kita semua, semuanya"

"termasuk putra?"

"iya"

"gimana?" tanya Citra.

"ya kalo aku bisa dapetin kamu dalam waktu seminggu" ucap Fandy terlihat pasrah dan malu, sedikit melihat kemarahan juga dimatanya. mungkin ia kesal karena taruhan ini terbongkar.

"terus kenapa kamu mau mau aja?" tanya Citra merasa kecewa dengan teman nya itu.

"ya aku mau buktiin aja kalo aku bisa"

"ternyata?gabisa yah?" Citra tersenyum sinis pada Fandy. "lagian aku juga lagi males pacaran, ngurus cowo tuh bikin penyakit hati"

Fandy hanya diam menunduk sambil memainkan tombol lampu motornya berulang-ulang kali. sepertinya ia sangat malu.

Citra mengangguk mengerti lalu bersiap menyalakan motor Vario nya. tapi tiba-tiba Fandy menahan.

"kamu tau ini dari siapa? dari putra ya?"

"ada deh nanti juga kamu tau"

"putra kan?"

"dah jangan gitu lagi ya, katanya kamu si paling anti mainin cewe, eh ikutan taruhan kaya gini. pulang aja kita udah ketinggalan jauh keburu magrib"

di sore itu sebenarnya bukan hanya ada Fandy dan Citra. sebelumnya ada teman lainya sehabis main dari dago sepulang sekolah. tapi citra dan Fandy tertinggal di belakang dan akhirnya Fandy sengaja minggir sebentar untuk melaksanakan taruhanya.

Citra mengulurkan tangan nya ke depan ke arah Fandy bermaksud ajak tos. sebagai tanda Citra tak terlalu sakit hati oleh kejadian ini, Citra hanya kecewa teman tongkrongan nya sendiri berbuat seperti ini padanya.

Fandy membalas tos. "santai aja, jangan asing. sorry ya uang nya jadi hangus" ucap Citra berlalu mengendarai motornya di depan Fandy.

jalanan sore itu licin karena usai hujan. beberapa menit berjalan, saat ada tikungan tiba tiba roda belakang Citra tergelincir dan hampir membuatnya kecelakaan. untungnya kecepatan motornya tak cepat. Fandy yang melihat itu dari belakang langsung menyusul. "gapapa?" tanya nya sedikit berteriak.
"aman kok" balas Citra.

MemilihmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang