8

449 18 1
                                    

"loh sekarang pake motor?" tanya Citra yang sudah siap berangkat sekolah berdiri di depan pagar. ia melihat Dito berbanding terbalik dari hari kemarin. hari ini, ia memakai jaket kulit coklat, celana hitam, dan sepatu boots. jangan lupakan setelan motor keren dan helm full face nya! siapa yang tidak akan terpesona?

"demi-demian nih saya kepanasan buat anter kamu! sekarang pake motor salah juga? katanya mobil saya bikin macet" jelasnya sambil berkacak pinggang.

"ya gasalah sih..bentar ambil helm dulu" ia berbalik masuk kembali kedalam rumah untuk mengambil helm silver kesayanganya.

ia pun muncul dengan keadaan sudah pakai helm. "dah, yok!" ajak citra lalu dengan susah payah menaiki motor japstyle karena memakai rok. "aman kan?" tanya Dito memastikan karena gadis di belakangnya itu rusuh.

"udah kok, gas bang!" girang Citra lalu berpegangan pada ujung jaket Dito yang tidak di resleting. motor bergemuruh memotong jalan. dengan mudah salip menyalip mobil.

gadis itu berpikir pasti banyak wanita yang ingin berkencan dengan Dito. siapa yang tidak mau? tampan, keren, stylish, dan kaya. ia jadi ragu, mana mungkin Dito menerima perjodohan hanya karena dirinya yang masih SMA ini kan? no way!

sudah lama ia ingin membahas perjodohan ini dengan Dito. ingin tahu, bagaimana pendapat tentang Dito selama ini. tapi rasanya ragu dan malu. pasti canggung! seorang yang sudah dianggap seperti kakak membahas perjodohan!

karena memakai motor. mereka jadi tidak banyak mengobrol! pasti akan seperti

hah??

hah??

ga kedenger!!

siapa pula yang ingin kesal di pagi hari yang cerah itu?

lebih cepat dari kemarin! mereka sampai di depan sekolah hanya sekitar 10 menit!
"dah bang. makasihh" ucapnya ramah masih memakai helm di kepala.

"sini helm nya!" pinta Dito mengulurkan tangan yang di balut sarung hitam kulit.

"ga ah, dibawa aja sama aku. dititipin ke satpam. nanti bang Dito ribet"

"kalo kamu yang bawa. bisa-bisa pulang sekolah dibonceng cowo kemarin! kamu mau? dikira ngode minta anter pulang?" goda Dito terkekeh pelan sambil menurunkan standar motor.

"aku kan emang mau main sama Putra wle! udah janjian! jadi bang Dito gausah jemput ya!" ejek Citra menang.

"gak! saya yang anter kamu, saya juga yang harus jemput!" kukuh Dito sambil menarik paksa Helm yang masih terpasang dikepala. ia berpikir jika dirinya mengantar gadis ini sekolah, maka sudah kewajiban dan tanggung jawabnya memulangkan Citra kembali kerumah.

"eh eh pelan pelan atuh! gasopan banget" kesal Citra karena kepalanya ditarik. "kerudung aku jadi rusak!!" citra cemberut.

"tinggal benerin apa susahnya sih? dah sana masuk!" santai Dito sambil mengikat helm silver di jok belakang.

"kalo udah jadi om-om nyebelin! pokoknya jangan jemput!!" kesal Citra langsung meninggalkan Dito sendirian di kerumunan. siapa yang tidak akan bt jika sudah mati-matian nyetrika kerudung dan akhirnya dirusak?? dan ini masih pagi!

Dito merasa jengkel di panggil om-om. dia itu masih 21 tahun! tergolong masih muda bukan om-om! "dasar bocil!" teriak Dito agar terdengar.

setelah mengikat helm dengan kencang. Dito pergi melaju dijalanan menuju kampus. apa gadis itu tidak tahu? bahwa dirinya jadi harus berangkat lebih awal dari jadwal kelas? Dito masuk pukul 9. karena harus mengantar sekolah jadi lebih pagi! bukankah harusnya anak itu lebih sopan?

MemilihmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang