40

298 11 1
                                    

"PUTRA MANA ANJING!" suara pria menggelegar di sebuah ruangan remang penuh dengan manusia berbaju gelap. asap rokok mengepul di setiap sudut, entah bagaimana caranya mereka dapat bernapas.

semua orang yang sedang asyik bermain game ataupun sekedar mengobrol langsung melirik dan berdiri pasang badan. menatap Nandan tajam karena telah mengganggu suasana.

"aya naon euy?" ucap salah satu orang disana

"SI PUTRA TITAH KA DIE!"
[putra suruh ke sini!] wajahnya merah padam! ia meneliti setiap sudut ruangan mencari wajah yang ia cari!

salah seorang disana bergerak, pergi ke arah belakang entah apa yang ia lakukan. tapi tak lama kemudian Putra muncul bersamaan. melihat wajah yang ia anggap menyebalkan, langsung lari menghajarnya secara brutal!

orang-orang disana bersorak kaget berusaha melerai. mereka bingung mengapa kedua teman nya itu bertengkar?

"engges ai sia! nanaonan?!"
[sudah! ngapain sih!] ucap pria berbadan gempal berusaha menarik tubuh Nandan ke belakang walau usahanya sia-sia. pria itu di penuhi amarah.

"SIA ANJING WAWANIAN KA SI CITRA!"
[anjing lu! berani-beraninya ke citra!] sebagian orang langsung berdecak! ternyata perihal wanita. semua orang disana tau kedua kawan tongkrongan nya itu saling berebut Citra sejak dulu.

bug!

Putra membalas! memukul tepat di rahang kanannya. matanya merah, ia memegang perutnya yang dari tadi sudah dihantam habis-habisan. ia tahu betul dia salah! tapi ia tak terima di pukul oleh teman nya sendiri.

Nandan berdesis seram! lanjut menghantamkan tinju tepat di hidung nya membuat ia kelimpungan langsung mimisan.

"enggesan ih saria anjing!"
[udah dong! anj kalian!] ucap yang lain ikut melerai. jika di biarkan, mereka semua yang ada di ruangan itu akan ikut bertengkar satu sama lain. mungkin hukum alam? jika satu emosi, semua akan tertular.

PRANG! PRANG! PRANG!

suara besi di pukul terdengar nyaring dari arah pintu membuat semuanya melirik dan berhenti bertengkar. Bima!

ia masuk dengan wajah ganas! membawa besi panjang di pundaknya. kemudian Yuda dan Bambang muncul juga. mereka mendekati Nandan dan Putra yang sudah babak belur.

ia melirik Nandan sekilas. "ges puas?" [sudah puas?] tanya nya pelan tapi membuat semuanya merinding. Nandan diam, menatap Bima dengan emosinya yang masih tersisa. kemudian ia menggeleng.

"sabar! urangeun ayena!" [sabar! giliran aku sekarang!] reflek Nandan mundur satu langkah mempersilahkan Bima menghajar Putra!

wajah Putra terlihat sangat ketakutan, ia mundur beberapa kali! semua orang disana tak berani melerai lagi! jika lawan nya Bima semua tak bisa berkutik. Yuda dan Bambang berdiri di samping Nandan melipat kedua tangan nya tak sabar menyaksikan Putra bubuk!

jam istirahat tadi di sekolah, mereka menanyakan keadaan Citra yang sakit. tapi, wajah Maul lebih aneh! ia langsung menangis di hadapan mereka, mengadu apa yang dilakukan Putra pada Citra.

mendengar itu mereka saling diam. rahangnya mengeras secara bersamaan, tak ada sepatah katapun yang keluar sejak itu sampai pulang sekolah! mereka langsung menghampiri kelas Nandan mengajaknya untuk menghabisi Putra.

Nandan naik pitam duluan! ia langsung berlari keluar sekolah mendatangi basecamp komunitas mereka. ia yakin Putra ada disana! ia akan memakannya saat itu juga!

melihat Putra yang ketakutan dan tak berdaya, mereka tersenyum puas! Bima mengayunkan besi di udara siap menghantam tubuhnya!

BUG!!!

MemilihmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang