Fanya berusaha memperbesar langkahnya yang saat ini sedang berlari. Fanya sangat merutuki dirinya karena sepulang sekolah tadi perutnya terasa mules. Jalanan kompleks sekolah sudah mulai sepi. Di halte depan kompleks terlihat siswa-siswa yang berebutan angkot.
"Cepeett!" Ujarnya pada diri sendiri yang takut ketinggalan angkot.
Selangkah lagi. Namun sayang oplet itu sudah berjalan. "Pak tungguin!!" teriak Fanya sambil mengejar.
"Penuh! tunggu trip dua!" teriak salah satu siswa di dalam angkot itu.
Fanya menghentikan langkahnya. Semua angkot sudah penuh. Gadis itu membuang napas kecewa. Fanya berbalik arah menuju halte dan kembali dengan tubuh yang sudah letih karena berlari.
Dia duduk di sana dengan mengayunkan kakinya. Menunggu angkot trip kedua yang di katakan siswa tadi.
"Pesen grab aja kali, ya?" Fanya mengeluarkan ponselnya dan memesan grab.
Grab
Titik lokasi kk?
Halte SMA Alhaksel ya mas
Oke bntr kak hbisin teh d kedai
Fanya hanya membaca pesan grab itu. Sekitar sepuluh menit dia menunggu grab itu tak kunjung muncul.
Grab
Mas di mana
Msi d kedai kak
Mas belum jalan?
Blm lh kak teh sy blm hbs soalnya
"Apa, sih." Fanya mengernyit membaca balasan dari grab itu.
Kapan jalan mas
Sbr lh kak ini teh blm abis mubazir
Gx sbar bgt jd org
Apasih masnya
Mbaknya gx sbar bgt
Yodah kensel aj klau gx mau tunggu
Ih
YAUDA!!!
Fanya berdecak sebal. "Ada gitu orang grab bergini? Mana typing alay banget lagi."
Fanya mendengus lalu bersandar pada kusi halte. Menatap lurus ke depan dengan kesal. Tak mau lagi memesan grab karena mungkin balasannya akan sama?
"Dasar cowok genit! Dia kenapa, sih, liatin gue terus?" kejanggalan terjadi saat Fanya melihat cowok di seberang sana yang duduk di atas motornya sambil melihat ke arah Fanya. Fanya yakin cowok itu melihatnya karena di halte kali ini Fanya hanya sendiri.
Di seberang sana adalah warung tongkrongan anak cowok sehabis pulang sekolah. Cowok itu tak henti-hentinya menatap Fanya sambil duduk di atas motor sport merahnya miliknya. Kesal, cemas, takut. Itu yang dirasakan Fanya saat ini.
Sebelum itu, perkenalkan dulu. Fanya Azaa Calista. Cewek jutek yang tingkat ketakutannya sangat tinggi. Tidak dengan pocong, kuntilanak, ataupun suster yang mengesot. Justru Fanya lebih takut dengan manusia-manusia yang punya pemikiran psikopat. Salah satu contohnya adalah cowok yang di seberang sana. Fanya cukup bergidik takut melihat tingkahnya yang aneh.
"Hah? Sekarang dia senyum-senyum sendiri?" Fanya benar-benar sangat geli melihat tingkah cowok itu. Tak henti-hentinya Fanya mencerepet di tempat. Terlebih angkot yang ditunggu-tunggunya tak kunjung datang.
Beberapa menit kemudian Fanya membuang napas lega kala melihat cowok itu menaiki dan menghidupkan mesin motornya. Namun, sepertinya Fanya hanya diberi napas lega sebentar. Motornya mengarah ke halte tempat di mana Fanya duduk. Dan sekarang motor cowok itu sudah berada di hadapan Fanya.
Sungguh Fanya ketakutan sekarang!
Fanya hanya bisa menunduk. Bibirnya dia gigit untuk menghilangkan rasa takutnya. Tangannya bergerak gelisah di atas rok. Jika tadi cowok ini tidak bersikap aneh, Fanya tidak akan takut. Tapi sejak awal cowok ini sangat membuat Fanya risih. Apa yang harus Fanya lakukan sekarang?
Tiga menit sudah Fanya menunduk. Tengkuknya terasa mau patah. Hening, tidak ada apa-apa. Cowok itu hanya duduk di atas motornya. Fanya tak tahu apa yang dilakukan cowok itu. Atau sedang memperhatikan Fanya? Fanya sungguh tidak berani melirik ataupun mendongak untuk melihatnya.
Suara dehaman keluar dari mulut cowok itu membuat Fanya sedikit tersentak.
'nggak usah ajak gue ngomong!' tak hanya tadi di mulut. Batin Fanya pun juga ikut mengomel sedari tadi.
BRUM!!
Suara deru kenalpot membuat Fanya cepat mendongak. Cowok aneh itu pergi dari halte.
Fanya mengehela napas lega. "Alhamdulillah, ya, Allah." Ucap Fanya yang kini sudah keringat dingin. Dia tersandar. Sifat cowok itu benar-benar aneh. Entah apa maksud dan tujuannya berhenti di depan halte. Hanya diam lalu pergi.
"Aneh."
NOTE:
Dua part dengan dua cowok yang Fanya tidak kenal. Dua part yang belum jelas jalan ceritanya gimana wkkwk. Scroll ke bawah buat tau maksud cerita ini.
Part ini viewer nya dari tahun 2023. Berbeda dengan part sebelum dan selanjutnya yang udah ditulis tahun 2020. Jadi viewnya paling dikit dari part lain karena lembaran ini aku geser ke atas.
Cerita BUTA ini ditulis tahun 2020 dan sempat hiatus cukup lama dan mulai diperjuangkan lagi tahun ini. Do'ain supaya bisa tamat hihi.
Lanjut scroll ke bawah karena part selanjutnya akan menjawab siapa cowok itu.
Salam hangat>.<
Tiara
KAMU SEDANG MEMBACA
BUTA
Teen Fiction[ SUPAYA NGGAK DOSA. FOLLOW DULU YUK SEBELUM BACA ] [ Alhaksel High School Series 1 ] "Panggil gue si ganteng, dan gue akan panggil lo si cantik. Sosweet, kan?" . Kegeraman selalu dialami oleh seorang gadis bernama Fanya Azaa Calista. Sejak awal di...