2. Damian Obsession 🌑

38.8K 1.6K 79
                                    

Gue up
Selamat membaca!!!!

"mengapa bisa begini, apa yang terjadi?" gumam Damian mengeratkan pegangannya pada kedua sisi wastafel. Ya, Damian sedang berada di toilet pria sekarang, setelah meminta izin kepada keluarganya.

"dan mengapa keluarga Noella ada di sini? Dan apa barusan? Aku harus bertunangan dengan Bianca?" Damian mengcengkram rambutnya guna melampiaskan amarah dan emosinya, padahal di kehidupan sebelumnya keluarga Noella tidak di undang dalam acara pertunangannya dengan Violetta, tapi mengapa sekarang keluarga Noella ada disini bahkan ia harus terikat dengan wanita ular itu.

Damian sama sekali tidak mengontrol dirinya sekarang, apa lagi melihat Violetta-nya di sentuh oleh pria lain membuat dirinya terbakar api cemburu, sejak dari dulu. Di kehidupan pertamanya Violettanya hanya milik seorang Damian dan tak akan ia lepaskan atau ia berikan kepada orang lain walau itu Adiknya sendiri.

"Argghh, bajingan" Damian memukul cermin wastafel itu hingga pecah tanpa memedulikan tangannya yang mengeluarkan darah segar, Damian  menatap cermin di depannya dengan pandangan lurus bahkan darah yang menetes mengenai lantai tak ia pedulikan, yang di pikirannya hanya nama Violetta saja.

"aku tidak peduli kalo kau sudah bertunangan atau tidak. Aku akan merebut mu dan mengikat mu dengan benih cinta ku" seringai Damian dengan pandangan obsesinya, membayangkan Violetta-nya berada dalam kukungannya dengah suara mendesahnya yang dimana membuat sisi gelap Damian bangkit.

"aku tidak sabar untuk mendapatkan mu baby" ujarnya kemudian melangkahkan kakinya keluar dari toilet.

Damian mengedarkan pandangannya yang dimana terdapat keluarga dan yang lain sedang berbincang, hingga siluet tubuh perempuan yang ia kenal sedang berlari memasuki toilet wanita.

Senyum miring terpampang jelas di wajah Damian, dan melangkahkan kakinya menuju toilet wanita. Damian membuka sedikit pintu dan mengintipnya melalui celah dan dapat dia lihat, gadisnya sedang mencuci tangannya.

Damian mengigit bibir bawahnya melihat wajah Violetta yang begitu cantik. Ya, Violetta gadis itu sedang mencuci tangannya sehabis makan malam.

Damian perlahan memasuki toilet wanita tanpa menimbulkan suara sama sekali dan berdiri di belakang Violetta. Violetta yang belum sadar sama sekali hanya melanjutkan kegiatannya.

Damian tersenyum tipis melihat tubuh mungil Violetta yang cuman sebatas dadanya melalui pantulan cermin.

Damian merentakan tangannya dan memeluk perut Violetta dari belakang dan berbisik.

"aku merindukan mu" bisik Damian.

Violetta yang menyadari sebuah lengan kekar berada di perutnya segera membalikan badannya dan melihat orang yang telah berani memeluknya.

Seketika mata Violetta membulat sempurna melihat manik obsidian yang sedang menatapnya juga.

"ada apa? Kenapa wajah mu seperti itu, hm?" tanya Damian mengeratkan pelukannya pada pinggang Violetta sehingga tubuh mereka bersentuhan.

"A-apa ya-yang kau lakukan?" tanya Violetta yang sudah panik sesekali ia mendorong dada Damian pelan, membuat jarak diantara mereka, namun nihil Damian tetap menariknya mendekat membuat Violetta sedikit sesak.

Damian menatap  wajah Violetta yang sama sekali tidak bisa tenang membuat Damian berdecak pelan, Damian menarik tengkuk Violetta agar menatapnya.

"kenapa gak bisa diam, hm?" tanya Damian membuat Violetta diam seribu bahasa apa lagi suara bass-nya membuat semburan merah memenuhi wajah Violetta. Damian terkekeh melihat wajah Violetta yang sudah memerah seperti tomat membuat Damian merasa gemas dan ingin mengurung gadis ini hanya untuk dirinya.

Damian (The End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang