34. The Winners 🌑

12.1K 341 29
                                    

Gue up
Selamat membaca!!

Hari ini adalah hari dimana Violetta dan Damian akan melakukan Fitting baju pernikahan yang akan diadakan 6 hari lagi.

"Ayo nona, biar saya memperlihatkan koleksi baju kami" Seorang wanita menghampirinya untuk memperlihatkan baju-baju yang akan Violetta kenakan nanti.

Dengan terpaksa Violetta mengangguk. Ia mengikuti wanita di depannya sampai lah ia di ruangan di mana ada banyak baju Pengantin yang begitu cantik dan indah.

Violetta menelisik semua baju pengantin hingga pandangannya jatuh pada salah satu baju pengantin yang terlihat biasa namun dapat memancarkan elegan jika di kenakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Violetta menelisik semua baju pengantin hingga pandangannya jatuh pada salah satu baju pengantin yang terlihat biasa namun dapat memancarkan elegan jika di kenakan.

Violetta mengamati baju pengantin itu, hingga sebuah tangan kekar menyentuh pundaknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Violetta mengamati baju pengantin itu, hingga sebuah tangan kekar menyentuh pundaknya.

"Apa kau suka?" Bisik Damian membuat Violetta tersentak beberapa saat namun ia kembali menatap gaun pengantin tersebut.

"Diam artinya mau" Akhirnya Damian memanggil salah satu pelayan dan memerintahkannya. "Aku mau gaun pengantin itu, karena istri cantik ku menginginkannya" Perintahnya dan di angguki oleh pelayan tersebut.

"Mari Nona, saya akan memakai kan gaun pengantin itu" Pelayan itu mengajak Violetta.

"Ayo kesana. Kamu harus terlihat cantik saat pernikahan kita nanti" Bisiknya. Violetta mengepalkan tangannya, tapi ia tidak memiliki kekuatan untuk melawan Damian, karena kuasa pria itu apalagi ada Ayah mertuanya yang membantunya.

Dengan terpaksa Violetta melangkahkan kakinya mengikuti pelayan tersebut.

Damian mengamati punggung wanitanya sampai hilang dari pandangannya. Tiba-tiba suara nada dering telepon mengalihkan atensinya.

Damian merogoh saku celananya dan melihat nama penelpon tersebut. Sebuah seringai terpatri di wajahnya dengan cepat ia mengangkat sambungan telepon tersebut.

"Bagaimana sekarang"

"Ah.... Dia pasti menderita sekarang... Ck, ck sungguh kasian"

"Tetap awasi dia, aku ingin menemani calon istriku dulu"

Damian (The End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang