1. Rebirth🌑

43.7K 2K 106
                                    


Gue up
Selamat membaca!!!

Netra obsidian itu perlahan terbuka menyesuaikan cahaya yang masuk melalui jendela. Damian, pria itu berusah berdiri dengan pandangan yang buram dan menyandarkan badanya di penyangga kasur.

"dimana aku?" gumam Damian sambil meneliti isi kamar yang penuh dengan barang-barang mewah yang bernilai fantasi tak lupa dengan cat kamar yang warna abu-abu.

"Argghh" Damian memegang kepalanya yang tiba-tiba pusing, sekejap sebuah ingatan masa lalu langsung menghantam kepalanya dimana dia yang menyiksa seorang wanita yang tak lain adalah istrinya Violetta, dan dimana Violetta melindunginya dari tembakan

"VIOLETTA" teriak Damian dengan nafas memburu, beruntung kamar Damian kedap suara jadi tidak ada seorang pun yang akan mendengarnya.

Damian berusaha mengatur deru nafasnya sehingga perlahan nafasnya kembali teratur, Damian mengambil ponselnya yang berada di atas nakas dan membuka lock screen.

Seketika Damian terdiam sejenak saat melihat layar ponselnya.

Minggu, 9 september 20xx

Damian termenung sejenak saat melihat tanggal, bulan, dan tahunnya. "itu artinya aku kembali ke satu tahun tepat dimana aku dan Violetta akan bertunangan" dengan perasan bahagia Damian segera beranjak dari kasurnya dan berjalan ke arah kamar mandi guna membersihkan dirinya.

🌑Damian🌑

Damian keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit pinggangnya tak lupa rambut yang basah menambah kesan tampan dan juga memperlihatkan perutnya yang terbentuk sempurna.

Damian berjalan ke arah meja rias dan memandang dirinya lewat pantulan cermin "di kehidupan kedua kali ini, biarkan aku membalas perasaan mu sayang" ucap Damian pada dirinya sendiri.

Damian kemudian berjalan ke arah walk in closet dan memilih baju yang akan ia pakai nanti, hingga pandangnya jatuh pada kemeja putih dan jas warna biru navy tak lupa juga celana dan sepatu yang sesuai dengan jas-nya.

🌑Damian🌑

Damian berjalan di lorong lantai tiga tepat dimana ada kamarnya, Damian masih teringat dimana dia yang minta kepada Violetta untuk pisah kamar karena Damian pada saat itu sangat membenci Violetta.

"Kau tidur di lantai dua" ujar Damian dingin.

Violetta mengangkat kepalanya karena perbedaan tinggi mereka dan menatap manik obsidian itu "kenapa? Bukankah mereka yang sudah terikat hubungan suami-istri harus tidur di kamar yang sama" ujar Violetta dengan pandangan sendu.

Damian mendengus "Jangan banyak bicara, dan apa kata mu barusan suami-istri? Cih, aku sama sekali tidak sudi menganggap mu istri ku... Pernikahan kita hanya berdasarkan di atas kertas saja" ujar Damian yang dimana membuat hati Violetta sesak sesaat.

"baiklah jika itu mau mu"

Damian menggelengkan kepalanya mengusir pikiran itu. Tidak! Setelah pertunangan mereka nanti, Damian akan memberikan seluruh kebahagiaannya kepada Violetta. Kenapa tidak ia nikahi saja agar semuanya cepat terselesaikan dan Violetta akan menjadi miliknya, selamanya.

Damian terkekeh membayangkannya hingga suara nada dering telepon mengalihkan perhatiannya, Damian merogoh saku celananya dan melihat nama penelpon tersebut.

Disana tertera nama ibunya, Damian mengeser icon hijau itu "iya ibu, kenapa menghubungi ku" tanya Damian kepada sang ibu.

"kau ini! Kapan kau akan kesini, semuanya sudah hadir tapi kau belum juga menunjukkan batang hidung mu sama sekali!" omel Ibu Damian dari seberang sana.

Damian (The End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang