Extra Part 🌑

30.9K 605 39
                                        

Extra part Damian-Violetta

Warning!!!
Ada unsur kedewasaan!!!


3 bulan kemudian

3 bulan telah berlalu, Damian membawa Violetta ke Italy, Milan. Yang jauh dari perkotaan dan menempati sebuah mansion besar di hutan yang hanya ada bodyguard dan pelayan saja.

Bahkan perut Violetta sudah mulai membuncit, dan suka mengidam aneh-aneh, seperti saat ini Violetta sedang memakan rujak hasil buatannya sendiri, entahlah apa ini perintah dari sang anak atau dirinya yang merindukan makanan Indonesia.

"sayang!!! Aku pulang!!kamu dimana?" Itu Damian yang baru pulang kerja, Violetta yang mendengar suara suaminya, menyahut. "Aku di halaman belakang" Ujar Violetta dengan sedikit berteriak.

Damian langsung mempercepat langkahnya menuju halaman belakang untuk menemui istri tercintanya.

"Sayang!!!" Damian langsung memeluk istrinya menduselkan wajahnya di ceruk leher istrinya menghirup aroma lavender yang sangat membuatnya candu, Violetta sering mengganti parfume, tapi aroma lavender yang paling Damian suka.

"Damian awas dulu, aku sedang makan" Violetta mendorong pelan wajah suaminya yang berada di ceruk lehernya.

"Tidak mau, aku mau manja sama istri tersayang ku" Kekeuhnya dan mempererat pelukannya.

Violetta mendesah pelan, dan kembali melanjutkan makannya. Damian yang melihat istrinya yang lahap makan seketika penasaran.

"Itu apa sayang? " Tanya Damian polos.

Violetta menoleh. "Ini rujak, kamu mau?" Violetta menyodorkan sepotong rujak ke mulut Damian.

Damian bergedik jijik, melihat bentuk makanan yang tidak pernah ia lihat. "Ehh-tidak... Aku tidak suka" Damian menggeleng dan kembali menyembunyikan wajahnya di leher sang istri.

Violetta melotot mendengar jawaban Damian. "Kamu tidak suka rujak?" Tanya Violetta pelan, mengusap rambut suaminya. Setelah di pikir-pikir  akan lebih baik Violetta berdamai dengan kehidupan, jika emang dia di takdirkan dengan Damian maka Violetta harus menerimanya lagi pula Damian adalah suaminya, dan anak yang ia kandung adalah hasil dari pria di hadapannya sekarang.

Damian sedikit mengintip. "Tidak... Emang itu makanan asal mana sih? Kok aneh bentuknya" Damian bergedik jijik melihatnya.

"Ini tuh rujak, makanan khas Indonesia. Emang kamu belum pernah makan atau lihat makanan ini di pinggir jalan?" Heran Violetta.

Damian menggeleng polos. "Tidak, soalnya di pikiran ku hanya ada Violetta saja, bahkan setiap detik, menit, waktu hanya ada namamu saja" Damian tersenyum tampan memamerkan gigi rapinya.

Violetta menggeleng heran dan kembali memakan rujaknya.

🌑Damian🌑

"Sayang lihat apa yang aku bawa!!!" Damian menenteng beberapa paper bag yang sangat banyak.

Violetta menelisik setiap paper bag tersebut, pasti sangat mahal pikirnya.

"Damian, jangan bilang kamu beli lagi?" Violetta menghela nafasnya, semenjak mereka menikah Damian begitu posesif dan sangat manja padanya.

"Aku melakukan ini semua hanya untuk mu sayang, lagi pula uang ku banyak" Damian meletakkan semua paper bag itu di sofa dan berjalan menuju sang istri dan menciumnya.

Violetta yang mendapatkan serangan tiba-tiba memukul dada Damian pelan, namun seakan abai Damian justru memperdalam ciuman mereka, lidah Damian bermain di mulut sang istri menghitung setiap gigi dan juga lidahnya sang lihai memainkan lidah sang istri, bahkan tangannya tak tinggal diam. Damian meremas bokong sang istri.

Hingga berselang beberapa menit, Damian menjauhkan wajahnya dengan benang saliva yang masih menyatuh, mengamati wajah sang istri dengan keadaan mulut yang setengah terbuka apa lagi mata sayunya.

Shit, sepertinya adik kecil Damian bangun lagi melihat wajah istrinya yang seperti ini saja sudah membuat adik kecilnya bangun.

"Damian aku malu" Violetta menyembunyikan wajahnya di dada bidang Damian, masalahnya mereka ada di ruang keluarga, bisa saja ada pelayan yang lewat terus melihat mereka. Violetta sangat malu.

Damian terkekeh ia memeluk istrinya. "Kenapa harus malu? Kita suami istri, kita berhak melakukan itu sayang" Ujar Damian.

🌑Damian🌑

"Ahh... Akhh.. Da-mian... Ahhh sudah" Violetta berusaha mengatur nafasnya, inilah Violetta takuti jika mereka melakukan hubungan suami istri pasti Damian akan sangat ganas dan tidak terkendali.

"Satu kali lagi sayang" Damian memaju mundurkan pinggulnya mencari posisi terenak, mata obsidian mengamati wajah sang istri yang sangat terlihat kacau namun tidak mengurangi kecantikan sang istri, justru menambah gairahnya apa lagi melihat dua gunung yang bergoyang membuat Damian bersemangat.

"Aku sampai sayang.... " Damian mempercepat temponya.

"Bersama!" Damian mendongak ke atas saat mendapati pelepasan, begitu juga Violetta ia mencengkram sprei kuat bahkan dapat ia rasakan cairan hangat Damian.

Damian menjatuhkan dirinya di samping sang istri, menarik Violetta ke dalam pelukannya.

"Maafkan suami mu ini" Damian mengusap punggung polos sang istri dengan sensual.

Violetta tidak banyak bicara dan hanya diam, ia akhirnya memejamkan matanya karena merasa mengantuk, mencari kenyamanan di dada suaminya.

Damian yang melihat istrinya mulai tertidur, tersenyum tipis. "Aku mencintaimu Violetta... Di kehidupan kedua kali ini, aku akan membahagiakanmu" Ujarnya pelan dan ikut menyusul sang istri ke dalam mimpi.

Extra part ini agak ambigu aku buat :v

Damian (The End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang