Gue up
Selamat membaca!!Bianca memasuki pekarangan Cessar dengan langkah terburu-buru, ia ingin menemui sahabatnya sekarang. Pasti sahabatnya sedang terpuruk dan membutuhkan seseorang untuk berada di sebelahnya.
Saat sudah sampai di depan pintu, Bianca langsung memencet bel yang berada di samping pintu, hingga pintu terbuka dan itu seorang maid yang membukanya.
"Eh, nona Bianca" Maid itu sedikit terkejut dengan kedatangan Bianca.
"Dimana Violetta?" Tanya Bianca to the point,Maid yang paham maksud kedatangan Bianca, paham.
"Nona Violetta ada di kamarnya nona Bianca" Ujar maid tersebut, akhirnya Bianca melangkahkan kakinya masuk, dan langsung menaiki undakan tangga. Namun langkahnya harus terhenti ketika ia tidak sengaja berpapasan dengan Laurent dan di sebelahnya ada Kenzo.
"Eh, Bianca" Kaget Laurent yang melihat kedatangan Bianca, Bianca yang di sapa merasa sedikit canggung ia menggaruk belakang lehernya tak gatal apa lagi melihat tatapan Kenzo yang mengarah kepadanya begitu intens dan tidak bisa ia maknai arti tatapan tersebut.
"Apa... Violetta ada?" Tanya Bianca sedikit gugup berusaha bersikap santai.
"Ahhh... Dia ada di dalam sayang, ayo temui dia" Laurent mempersilahkan Bianca untuk menemui Violetta dan di angguki sang empu.
Bianca berjalan begitu cepat, berusaha menghindari Kenzo.
Kenzo yang melihat Bianca yang sudah menghilang dari pandangannya membuang nafasnya gusar.
🌑Damian🌑
Bianca memasuki kamar Violetta, dapat ia lihat gadis itu sedang bersandar di sandaran kasur dengan kedua kaki di tekuk.
Bianca menatap sahabatnya prihatin, apa lagi melihat tatapannya seolah tidak memiliki tanda kehidupan, kosong.
"Violetta..... " Panggil Bianca mendekati kasur dimana ada Violetta.
Violetta yang mendengar suara yang begitu asing di telinganya langsung menghadapkan kepalanya tersebut.
Seketika air mata yang tadinya sudah tidak ada perlahan muncul kembali, Violetta menangis sejadi-jadinya, menumpahkan segala.
Bianca yang melihatnya langsung saja memeluk sahabatnya memberikan ketenangan terhadapnya.
"Shh.... Tenang Violetta, aku disini" Bianca mengusap punggung sahabatnya, hatinya begitu sakit saat melihat kondisi sahabatnya yang jauh dari kata baik.
"Bianca.... Hiks... Semuanya sudah berakhir, hiks.... Darrel membenciku Bianca" Violetta memeluk sahabatnya begitu erat menumpahkan segala emosinya yang ia pendam.
"Violetta, tenangkan dirimu... Semuanya tidak berakhir Violetta!!" Bianca memegang kedua bahu gadis itu agar menatapnya.
"Semua belum berakhir.... Aku sendiri yang akan mengurusnya, kau tenang saja. Oke" Lanjutnya mengusap air mata sahabatnya.
"Kau tau Violetta.... Dulu aku sering menangis dan orang yang datang menenangkan ku adalah kau" Ujarnya mengingat kenangan masa lalu mereka.
"Kau datang di saat aku merasa terpuruk juga, kau memeluk ku dan menenangkan ku... Dan selalu mengatakan 'semua akan baik-baik saja ada aku disini' sekarang giliran sahabat mu ini yang akan mengatasi semuanya" Ujarnya.
"Bianca... Hiks... Terimakasih" Ujarnya begitu bersyukur memiliki sahabat seperti Bianca.
"Itulah gunanya sahabat Violetta, di saat ada sahabat kita terpuruk makan sahabat satunya akan datang dan memberikan semangat kepadanya" Ujarnya.
🌑Damian🌑
Bianca menatap datar pria di depannya, ia begitu malas membuang-buang tenaga.
"Kata kan apa mau mu" Tanya Bianca to the point, sedangkan pria di depannya terperanjat dan menggaruk belakang lehernya yang tak gatal
"Jika tidak ada yang ingin kau katakan, biarkan aku pergi" Bianca langsung melewati pria tersebut. Karena tujuannya adalah menemui Darrel dan membicarakannya dengan baik-baik.
Sedangkan pria itu menatap punggung Bianca yang perlahan menghilang saat menaiki mobil, mata pemuda tersebut terlihat sendu, ada rasa sesak di dadanya juga penyesalan yang mendalam.
"Maafkan aku Bianca" Lirih Kenzo.
Bersambung!!
Maaf bagian chapter ini pendek, karena mimin terlambat buat ceritanya... Yaaa kalian tau lah orang yang sedang berpuasa gimana:v
Btw selamat berbuka puasa bagi yang berpuasa kalo yang gk puasa.... Jangan sering borong takjil kasian kami ini :v kwkwkw bercanda
KAMU SEDANG MEMBACA
Damian (The End)
Science Fiction"maafkan aku Violetta" Tentang Damian yang begitu menyesal atas segalanya yang dia lakukan kepada istrinya. Menyesal telah mengabaikannya, menyesal telah menyiksanya, dan menyesal telah berhubunga gelap dengan seorang wanita yang tak lain adalah Bi...