12. Keep smile Bianca🌑

12.4K 531 14
                                    

Gue up
Selamat membaca!!

Bianca membasuh wajahnya menggunakan air wastafel, gadis itu baru tiba beberapa menit yang lalu sehabis dari cafe,Bianca menatap dirinya melalui pantulan cermin, senyum yang menghiasi wajahnya tergantikan dengan wajah datar.

Perlahan Bianca keluar dari kamar mandi gadis itu langsung menjatuhkan tubuhnya di atas kasur yang empuk dan perlahan mata itu tertutup.

Drrt

Drrt

Drrt

Belum semenit ponsel Bianca berdering pertanda ada pesan masuk, perlahan Bianca bangun dari tidurnya dan mengambil ponselnya guna mengecek pesan.

"Jika kau ingin bersama ku, maka hancurkan Damian"

Itulah isi pesan yang masuk, Bianca membuang nafasnya gusar jujur dia sudah sangat lelah sekarang, hingga suara nada dering ponsel berbunyi, Bianca segera mengalihkan pandangannya dan melihat siapa penelpon tersebut.

Tertera nama Damian, tunangannya. Perlahan Bianca menggeser icon hijau itu. "Iya, Damian ada apa kau menghubungiku?" Tanya Bianca mengganti ekspresi wajahnya menjadi ceria lagi.

"Aku ingin mengajakmu ke restoran bintang lima, jadi bersiaplah"

"Wahh, benarkah oke aku---"

Belum selesai ia berbicara, namun sambungan telepon tersebut putus.

Bianca menatap lamat layar ponselnya, sehingga seutas senyum kecil muncul di bibir mungilnya, perlahan kaki jenjang itu menginjakkan lantai dan berjalan ke arah lemari pakaian dan membukanya.

Bianca memilih pakaian yang akan ia kenakan untuk nanti, hingga pandangannya jatuh pada pakaian yang terbilang sederhana namun elegant, tangan lentiknya meraih pakaian tersebut, mengamatinya begitu lama hingga bulir air mata berjatuhan membasahi baju yang ia pegang, kenangan indah bersama orang yang ia cintai terlintas di benaknya membuat-nya tidak bisa tahan lagi.

Bianca menyekat air matanya, dia tidak boleh menangis lagi cukup semua masa lalunya menjadi kenangan, sekarang dia harus fokus pada masa depannya dan karirnya agar ia bisa membalas jasa orang yang sudah meninggalkannya. Ya.

🌑Damian🌑

"Damian!" Bianca berlari kecil menghampiri pria itu yang sedang bersandar di mobil.

Damian menaiki pandangannya, dan menatap lamat Bianca, tapi ada yang aneh dari gadis di depannya, pakaian yang dimana sering memakai rok pendek sebatas atas lutut dengan kaos kaki panjang, dan juga baju yang dimana memamerkan bahu dan lengannya sekarang tertutup dengan gaun indah panjang yang menjuntai ke bawah.

"Eh, apa ada yang salah dengan penampilan ku?" Damian segera mengalihkan pikirannya, dia tidak seharusnya mementingkan hidup gadis di depannya, yang ia pentingkan adalah Violetta-nya.

"Tidak, ayo cepat masuk" Damian segera masuk ke dalam mobilnya, di susul Bianca yang membuka pintu mobil sebelahnya dan memasuki-nya

Perlahan mobil hitam itu berjalan meninggalkan pekarangan Noella, dalam perjalanan tidak ada yang bicara. Damian yang fokus pada jalan di depannya, sedangkan Bianca yang fokus menatap luar jendela mobil.

"Darrel di serang oleh beberapa begal yang mencegatnya" Seketika Bianca menatap terkejut ke arah Damian yang baru saja menceritakannya.

"Apa!? Kenapa bisa? Bagaimana keadaannya sekarang? " Damian melirik sejenak Bianca yang begitu khawatir sekali. "Tenang saja, dia sudah membaik selama 2 hari di rawat di rumah" Ujar Damian membuat Bianca bernafas lega.

Damian (The End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang