4. I'm Obses with you🌑

25.6K 1.1K 76
                                    


Gue up
Selamat membaca!!!

Bianca mendorong dada Damian kuat membuat jarak antara mereka dan menatap Damian dengan tak percaya.

"kau gila sekarang?! Apa, yang terjadi padamu Damian?!" Bianca tidak habis pikir dengan pernyataan Damian barusan, sejak dari pagi Damian bersikap aneh, mulai dari mendorongnya, membentaknya, mengemudi secara ugalan, dan sekarang dia meminta yang sama sekali tidak pernah ia pikirkan. Sungguh Bianca tidak habis pikir dengan ini semua.

Damian tertawa keras membuat Bianca beringsut mundur merasa takut dengan kelakuan Damian. "aku hanya bercanda, kenapa kau serius sekali huh?" ujar Damian membuat kerutan di dahi Bianca.

Damian mendekat dan berbisik di telinga Bianca "apa kau benar-benar ingin melakukannya.. Jika kau mau, maka aku bisa mengabulkannya dengan menyuruh orang-orang ku untuk berhubungan badan dengan mu" ujar Damian dengan kalimat  akhir yang hanya bisa ia ucapkan dalam hati.

Bianca menggelengkan kepalanya kuat "ti-tidak Damian, aku sama sekali tidak mau" ujar Bianca berusah mengatur detak jantungnya.

Damian mengangguk dan menjalankan kembali mobilnya menuju mansion gadis itu.

Keheningan menyelimuti mereka berdua, tidak ada yang mau membuka suara diantara mereka, Damian melirik Bianca dengan ekor matanya yang nampak takut di sebelahnya membuat Damian menyeringai tipis "jalang kecil ini keliatan takut rupanya, tak masalah karena aku akan memulai permainan ku sekarang" batin Damian yang nampak puas dengan ketakutan Bianca.

"kita sudah sampai silahkan turunlah" ujar Damian terdengar seperti mengusir, Bianca yang tersadar dari lamunanya berucap. "ah... Makasih banyak, kalo gitu aku masuk dulu" ujar Bianca kemudian keluar dari mobil Damian dan berjalan memasuki mansion rumahnya.

Damian yang melihat Bianca sudah pergi segera menghubungi seseorang, ia mengambil ponselnya di saku celananya dan menghubungi seseorang.

"aku ingin kau bermain sedikit dengan tunangan ku dulu" ujar Damian langsung mematikan sambungan telepon melirik perkarangan mansion Noella dan kembali menjalankan mobilnya menuju mansion-nya.

🌑Damian🌑

Damian memasuki pekarangan rumahnya yang dimana seluruh bodyguardnya sudah berjejer rapi menyambut kedatangan tuan mereka, Damian turun dari mobilnya tak lupa tatapan tajamnya yang menghunus lurus membuat mereka semua membungkuk tidak ingin melihat wajah tuan mereka.

"selamat datang tuan muda Damian" Bi Doreba selaku kepala pelayan disini yang baru datang arah Dapur.

Damian yang baru masuk hanya mengangguk saja dan berjalan ke arah lift yang langsung menuju lantai dimana ada ruangan kerjanya.

Damian melangkahkan kaki panjangnya di setiap lorong yang ia lewati hingga tiba dia di ruang kerjanya.

Damian memasuki ruang kerjanya, sepatu pantofel itu menggema di setiap ruangan gelap itu, hingga tiba dia di kursi kerjanya dengan di belakangnya ada jendela besar yang menampilkan bulan malam yang begitu indah.

"aku merindukan mu, Violetta" gumam Damian memejamkan matanya, selang beberapa menit Damian kembali membuka matanya, manik obsidian itu beralih pada salah satu ruangan yang terkunci.

Damian berjalan memasuki ruangan itu yang dimana hanya dirinya saja tau, maka dari itu ia sama sekali tidak mengizinkan orang-orang sembarangan memasuki ruangan kerjanya.

Damian memutar cnop pintu tersebut sehingga dapat ia lihat jelas seluruh isi ruangan, dimana terdapat kasur di tengah-tengah ruangan tak lupa juga ada banyak figura foto di setiap ruangan dan foto itu adalah gadis-nya, Violetta-nya, dunianya.

Damian melangkahkan kakinya memasuki ruangan itu, sebuah seringai terbit di bibir tebalnya. "Violetta saya aku pulang" ujarnya entah pada siapa, Damian yang mendengar kesunyian di kamar ini hanya mampu tertawa keras.

"aku merindukan mu, Violetta ku" Damian berjalan pada salah satu figura besar di yang dimana terlihat gadis cantik yang menggunakan dress yang begitu indah dengan senyum manis di wajahnya dan itu terletak di dinding sebelah.

"apa kau tidak merindukan suami mu ini, sayang?" tanya Damian yang masih terus mengusap lembut figura tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"apa kau tidak merindukan suami mu ini, sayang?" tanya Damian yang masih terus mengusap lembut figura tersebut.

Damian berdecak pelan karena belum mendapatkan jawaban dari sang istri. "ayolah Violetta jawab pertanyaan suami mu ini!" masih belum mendapat jawaban, Damian tetap terus berusaha mengajak figura itu berbicara.

"baiklah, aku tau kau marah, jadi kau ingin apa? Biar suami mu ini akan mengabulkannya" tutur Damian pada figura foto tersebut.

Damian menatap datar pada figura besar itu, sekelebat ingatan kejadian dimana Violetta tersenyum pada pria lain yang tak lain dan tak bukan adalah adiknya sendiri membuat Damian seketika mengcengkeram rambut melampiaskan segaka emosinya.

"aku harus menyingkirkan Darrel" gumam Damian kemudian mengambil ponselnya di saku dan menghubungi seseorang.

"Aku ingin kau memberi perhitungan pada adik ku Darrel, karena telah lancang menyentuh Violetta ku" setelah itu sambungan terputus.

Damian kembali menatap figura Violetta dengan intens, sebuah smirk kecil muncul begitu saja.

"maafkan aku sayang, tapi aku harus memberi perhitungan pada adikku dulu, karena telah berani menyentuh mu" ujar Damian mengusap kembali figuran tersebut.

"ahhh... Violetta ku begitu cantik sekali, atau harus ku panggil Letta, hm?" Damian nampak berpikir tentang nama spesial yang baru saja ia ucapkan.

"tidak buruk juga. Baiklah, mulai sekarang, aku akan memanggil mu dengan sebutan Letta sekarang, sayang apa kau suka?"

"tentu saja, istriku akan menyukai nama panggilan barunya" kemudian Damian tertawa bak seorang iblis yang baru saja mendapatkan mainannya.

"bersiaplah, sayang.... Karena singa ini butuh kelinci kecilnya untuk kembali ke tempatnya" kilatan obsesi begitu kentara di manik obsidian itu.

Jika kalian bertanya sejak kapan Damian mulai terobsesi pada Violetta, semenjak kejadian dimana ia mengalami pengulangan waktu dan juga fakta yang ia dengar tentang dimana Violetta di jodohkan dengan Darrel adiknya, membuat obsesi dalam diri Damian semakin besar.

Soal ruangan yang penuh akan foto Violetta, Damian baru membuatnya semalam yang dimana ruangan ini dulu tempatnya penyimpanan pedang dari berbagai macam negara mengubahnya dengan menempatkan foto Violetta.

"because, i'm obses with you, my bunny" seringainya.

🌑Damian🌑

Di tempat lain di kediaman Cessar terdapat seorang gadis cantik sedang membaca buku di mejanya, dia Violetta.

Violetta mengusap kupingnya yang terasa gatal. "seperti ada yang membicarakan ku" gumam Violetta mengedarkan seluruh pandangannya ke penjuruh kamarnya.

"mungkin hanya perasaan ku saja" Violetta mengangkat bahunya seolah tidak peduli dan kembali membaca bukunya tanpa tidak tau bahwa ia menjadi objek obsesi gila Damian.

Bersambung!!!

Gue lagi demam guys..
Jadi jangan spam terus yeee


Damian (The End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang